Banyak orang beranggapan bahwa latihan anaerobik hanya cocok untuk atlet atau mereka yang ingin membentuk otot. Faktanya, olahraga ini memberikan manfaat yang jauh lebih luas bagi kesehatan tubuh.
Tidak seperti olahraga aerobik yang mengandalkan oksigen sebagai sumber energi, latihan anaerobik menggunakan cadangan energi di otot. Mekanisme ini membuatnya efektif tidak hanya untuk membangun kekuatan, tetapi juga untuk mendukung kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Manfaat Olahraga Anaerobik bagi Tubuh
Memperkuat tulang
Olahraga anaerobik seperti angkat beban, lompat, atau sprint memberikan tekanan mekanis pada tulang. Tekanan ini merangsang peningkatan kepadatan mineral tulang, sehingga tulang menjadi lebih kuat dan padat. Manfaatnya antara lain menurunkan risiko osteoporosis dan patah tulang di usia lanjut, serta mendukung pertumbuhan tulang pada anak-anak dan remaja yang masih dalam masa perkembangan.
Membakar lemak
Walaupun dilakukan dalam waktu singkat, olahraga anaerobik memiliki intensitas tinggi sehingga mampu membakar kalori lebih banyak dalam durasi yang relatif singkat.
Tidak hanya itu, latihan ini juga memicu afterburn effect, yaitu kondisi ketika tubuh tetap membakar kalori meski latihan sudah selesai. Efek ini membuat olahraga anaerobik sangat efektif dalam membantu menurunkan lemak tubuh, terutama jika dilakukan secara rutin dan disertai pola makan sehat.
Baca Juga: Harus Berapa Kali Keramas Bila Rajin Berolahraga?
Meningkatkan perkembangan otot
Olahraga anaerobik, terutama latihan beban, merangsang pertumbuhan otot sehingga menjadi lebih besar dan kuat. Aktivitas ini tidak hanya membentuk massa otot yang lebih padat, tetapi juga meningkatkan kekuatan, serta menunjang performa dalam berbagai jenis olahraga lainnya.
Membantu mempertahankan massa otot seiring usia
Seiring bertambahnya usia, tubuh secara alami mengalami penurunan massa otot. Olahraga anaerobik dapat membantu memperlambat proses ini dengan menjaga kekuatan, mobilitas, dan membuat tubuh tetap aktif di usia lanjut.
Selain itu, latihan beban juga bermanfaat untuk menjaga metabolisme tetap tinggi. Semakin banyak massa otot yang dimiliki, semakin besar pula energi yang dibakar tubuh, bahkan saat sedang beristirahat, dibandingkan jika tubuh lebih banyak menyimpan lemak.
Baca Juga: Baru Mulai Olahraga? Ini Tips Agar Tetap Konsisten!
Berapa Kali Seminggu Melakukan Olahraga Anaerobik?
Olahraga anaerobik seperti angkat beban dan HIIT memang memberikan banyak manfaat, tetapi karena intensitasnya tinggi, tubuh juga mengalami stres yang cukup besar pada otot dan sistem saraf.
Para ahli merekomendasikan latihan anaerobik sekitar dua kali seminggu dengan jeda istirahat di antaranya. Saat latihan, serat otot mengalami kerusakan, dan pada masa istirahat otot akan memperbaiki diri sekaligus tumbuh menjadi lebih kuat.
Jika dilakukan terlalu sering tanpa pemulihan yang cukup, risiko cedera akan meningkat dan performa olahraga justru bisa menurun. Dengan frekuensi yang tepat, olahraga ini dapat merangsang peningkatan massa otot, kekuatan, dan sensitivitas insulin secara optimal.
Dengan pola latihan yang tepat, istirahat yang cukup, serta konsistensi, olahraga anaerobik bisa menjadi investasi jangka panjang untuk menjaga kesehatan tubuh, meningkatkan kekuatan, dan mendukung kualitas hidup di segala usia.
Jika Anda tertarik untuk melakukan latihan anaerobik, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau personal trainer. Anda juga memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan pada aplikasi Ai Care yang tersedia di App Store atau Play Store.
Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina
WebMD (2023). What Is Anaerobic Exercise?. Available from: https://www.webmd.com/fitness-exercise/what-is-anaerobic-exercise
Sayaka Blickenderfer, PhD (2023). What Is Anaerobic Exercise and How Does It Benefit Your Health?. Available from: https://www.health.com/anaerobic-exercise-7108092
Cleveland Clinic (2023). What Is EPOC? (And Why It Matters). Available from: https://health.clevelandclinic.org/understanding-epoc
NHS UK (2024). Physical activity guidelines for adults aged 19 to 64. Available from: https://www.nhs.uk/live-well/exercise/physical-activity-guidelines-for-adults-aged-19-to-64/
American Heart Association (2024). American Heart Association Recommendations for Physical Activity in Adults and Kids. Available from: https://www.heart.org/en/healthy-living/fitness/fitness-basics/aha-recs-for-physical-activity-in-adults