Kaki Memar Setelah Lari, Berbahayakah?

Kaki Memar Setelah Lari, Berbahayakah?
Ilustrasi lari. Credit: Freepik

Bagikan :


Memar setelah lari dapat terjadi akibat cedera ringan pada otot atau pembuluh darah kecil, yang sering disebut sebagai memar akibat aktivitas fisik. Kondisi ini umumnya tidak berbahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, penting untuk mengetahui kapan memar setelah olahraga perlu diperiksakan ke dokter serta cara mencegahnya agar tidak terulang.

 

Penyebab Memar setelah Olahraga Lari

Memar terjadi akibat pecahnya pembuluh darah kecil di bawah kulit, sehingga darah merembes ke jaringan sekitar dan menimbulkan perubahan warna khas pada kulit. Pada awalnya, memar biasanya tampak merah atau ungu kebiruan, lalu secara bertahap berubah menjadi kuning kehijauan sebelum akhirnya kembali ke warna kulit semula.

Sebagian besar memar merupakan memar subkutan, yaitu yang terjadi di bawah permukaan kulit. Namun, memar juga dapat muncul pada otot atau bahkan tulang. Memar pada tulang umumnya terasa lebih nyeri dan membutuhkan waktu pemulihan yang lebih lama.

Pada kasus memar ringan, kondisi ini biasanya membaik dalam beberapa hari hingga minggu. Sementara memar yang lebih parah dapat memerlukan waktu beberapa bulan untuk pulih sepenuhnya.

Baca Juga: Olahraga Lari: Bagaimana Cara Pemula Agar Tidak Cedera?

Beberapa penyebab memar setelah olahraga lari antara lain:

Tekanan pada kaki

Olahraga lari memang bermanfaat untuk memperkuat otot kaki, tetapi lari secara berlebihan dapat menimbulkan tekanan berlebih pada otot dan pembuluh darah, sehingga menghambat aliran darah di area tersebut. Kondisi ini dapat memicu sindrom kompartmen kronis, yang kadang disertai munculnya memar.

Sindrom kompartmen kronis adalah kondisi ketika terjadi peningkatan tekanan di dalam otot yang menyebabkan nyeri, terutama saat berolahraga intens atau terlalu sering. Jika dibiarkan, tekanan ini dapat mengganggu aliran darah dan fungsi otot.

Penanganan sindrom kompartmen umumnya dilakukan dengan menyesuaikan rutinitas olahraga, seperti mengurangi intensitas atau frekuensi latihan, serta memberi waktu istirahat yang cukup bagi otot untuk pulih.

Cedera hamstring

Bagian hamstring merupakan salah satu area yang paling sering mengalami cedera memar. Dalam beberapa kasus, cedera pada otot ini tidak selalu menimbulkan memar. Namun, jika terjadi keseleo atau robekan otot, biasanya disertai nyeri tekan, pembengkakan, dan perubahan warna kulit akibat memar.

Cedera hamstring ringan umumnya dapat diatasi dengan metode RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation) dan akan pulih dalam waktu sekitar 1–2 minggu. Namun, pada cedera yang lebih berat, pemulihan mungkin memerlukan terapi fisik atau bahkan tindakan operasi.

Faktor usia

Seiring bertambahnya usia, munculnya memar tanpa penyebab yang jelas pada kaki menjadi lebih sering, terutama pada wanita. Kondisi ini terjadi karena kulit semakin menipis dan jaringan pelindung di bawahnya berkurang, sehingga pembuluh darah lebih mudah pecah bahkan akibat benturan ringan.

Selain faktor usia, penggunaan obat-obatan tertentu seperti pengencer darah (antikoagulan) juga dapat meningkatkan risiko memar.

Lari terlalu lama

Berlari terlalu lama seperti maraton atau olahraga yang banyak menggunakan kaki seperti triathlon (berenang, bersepeda, dan berlari) juga dapat meninkgatkan risiko memar. 

Baca Juga: Cara Mencegah Cedera Lutut saat Berlari

 

Kapan Perlu Periksa ke Dokter?

Memar akibat olahraga umumnya termasuk kondisi ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, jika memar muncul setelah aktivitas ringan atau tanpa adanya benturan yang jelas, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.

Anda juga perli waspada bila memar disertai tanda lain, seperti mudah berdarah (misalnya saat luka kecil atau setelah tindakan medis), atau jika terdapat riwayat keluarga yang mudah memar atau berdarah.

Selain itu, apabila memar disertai gejala lain seperti pembengkakan, nyeri hebat, atau perubahan warna kulit yang luas, segera periksakan diri ke dokter.

 

Pencegahan Memar Setelah Olahraga

Untuk memar ringan setelah olahraga, Anda bisa mencegahnya dengan cara berikut:

  • Membatasi durasi dan intensitas olahraga agar tidak berlebihan.
  • Rutin melakukan pemanasan sebelum olahraga dan pendinginan setelah olahraga.
  • Menghindari benturan di area kaki.

 

Jika memiliki pertanyaan seputar memar atau olahraga, Anda bisa berkonsultasi ke dokter atau manfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store atau Play Store

 

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Rabu, 5 November 2025 | 12:57

Douglas, E. (2025). Bruising of Legs After Running. Available from:  https://www.everydayhealth.com/workouts-activities/bruising-of-legs-after-running/

Mayo Clinic. Hamstring Injury. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hamstring-injury/symptoms-causes/syc-20372985

Mayo Clinic. Easy Bruising: Why Does It Happen?. Available from: https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/healthy-aging/in-depth/easy-bruising/art-20045762

Branch, S. (2025). Bruised Legs After Exercising? Here's What Your Body's Trying to Tell You. Available from: https://www.everydayhealth.com/health-impacts/bruised-legs-after-exercising/#