Xanthoma adalah salah satu tanda fisik yang sering kali menjadi peringatan adanya kadar kolesterol tinggi dalam tubuh. Munculnya benjolan atau bercak kuning pada kulit bisa menjadi sinyal bahwa kolesterol sedang menumpuk dan perlu mendapat perhatian serius. Yuk, ketahui lebih lanjut tentang xanthoma dan bagaimana hubungannya dengan kolesterol.
Apa itu Xanthoma?
Xanthoma adalah benjolan berwarna kuning yang terbentuk di bawah permukaan kulit akibat penumpukan lemak di jaringan tubuh. Biasanya benjolan ini tidak menimbulkan rasa sakit dan bisa muncul di berbagai area tubuh, seperti:
- Kelopak mata (dikenal sebagai xanthelasma)
- Lengan dan kaki
- Sendi lutut atau siku
- Perut
Umumnya, xanthoma bukanlah kondisi yang berbahaya atau mengancam nyawa. Namun, kemunculannya menjadi tanda tingginya kadar lemak dalam darah, terutama kolesterol LDL, yang perlu mendapatkan perhatian.
Baca Juga: Kolesterol HDL Terlalu Tinggi, Apa Dampaknya?
Hubungan Xanthoma dengan Kolesterol Tinggi
Xanthoma terbentuk ketika kadar lemak dalam darah, terutama kolesterol, meningkat secara signifikan. Kondisi ini menunjukkan bahwa tubuh tidak mampu mengangkut lemak dengan efisien, sehingga lemak menumpuk di berbagai jaringan tubuh, termasuk di bawah kulit.
Xanthoma lebih sering ditemukan pada orang dengan kondisi berikut:
- Hiperkolesterolemia familial
- Diabetes yang tidak terkontrol
- Penyakit tiroid
- Sindrom metabolik
- Sirosis hati
- Pankreatitis
- Beberapa jenis kanker tertentu
Apakah Xanthoma Berbahaya?
Secara fisik, xanthoma memang tidak membahayakan. Namun karena menjadi tanda peringatan tingginya kadar kolesterol, kondisi ini sebaiknya tidak diabaikan.
Jika tidak ditangani, xanthoma bisa bertambah banyak dan membesar. Lebih dari itu, kemunculannya bisa menjadi indikator awal risiko penyakit serius, seperti pengerasan pembuluh darah (aterosklerosis), serangan jantung, stroke, serta gangguan aliran darah ke organ-organ vital.
Baca Juga: Tubuh Kurus Apakah Pasti Aman dari Kolesterol Tinggi?
Cara Mencegah dan Mengatasi Xanthoma
Langkah utama dalam menangani xanthoma adalah dengan menurunkan kadar lemak dalam darah. Adapun cara yang direkomendasikan di antaranya:
Mengubah pola makan
Untuk mencegah xanthoma, penting untuk mengatur pola makan dengan membatasi asupan lemak jenuh dan lemak trans, seperti yang terdapat pada gorengan, mentega, dan daging merah berlemak. Sebagai gantinya, perbanyak konsumsi makanan tinggi serat seperti sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian utuh yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Berolahraga teratur
Melakukan olahraga secara teratur, setidaknya 30 menit per hari selama 5 hari dalam seminggu, dapat membantu meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) sekaligus menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida. Hal ini berperan penting dalam mencegah terbentuknya xanthoma serta menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.
Berhenti merokok dan menghindari alkohol
Merokok dan konsumsi alkohol dapat merusak pembuluh darah dan mempercepat pengerasan arteri. Zat kimia dalam rokok merusak lapisan pelindung pembuluh darah, memicu peradangan, dan mempercepat pembentukan plak kolesterol. Sementara itu, alkohol meningkatkan tekanan darah dan kadar lemak darah, yang semuanya dapat memicu penyakit jantung, stroke, dan kemunculan xanthoma.
Mengonsumsi obat penurun kolesterol
Jika kadar kolesterol sangat tinggi atau sudah ada riwayat penyakit jantung, dokter biasanya akan meresepkan obat penurun kolesterol seperti statin, fibrat, atau suplemen omega-3. Obat-obatan ini membantu menurunkan kadar lemak darah dan mencegah komplikasi serius, seperti serangan jantung dan stroke.
Pembedahan atau laser
Jika xanthoma mengganggu penampilan, Anda bisa menjalani prosedur pengangkatan baik melalui operasi kecil atau laser. Penting dicatat, jika kadar kolesterol tidak dikontrol, xanthoma bisa muncul kembali walau Anda telah menjalani pembedahan atau laser.
Jika memiliki pertanyaan lain mengenai xanthoma, Anda bisa berkonsultasi ke dokter atau manfaatkan layanan konsultasi kesehatan pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store atau Play Store.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!
- dr Nadia Opmalina
Cleveland Clinic (2022). High Cholesterol Diseases. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/articles/11918-cholesterol-high-cholesterol-diseases
WebMD (2023). Understanding Cholesterol Problems: Symptoms. Available from: https://www.webmd.com/cholesterol-management/understanding-cholesterol-problems-symptoms
Cleveland Clinic (2024). Cholesterol Levels. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/articles/11920-cholesterol-numbers-what-do-they-mean
Mount Sinai. Xanthoma. Available from: https://www.mountsinai.org/health-library/diseases-conditions/xanthoma
WebMD (2023). What Is a Xanthoma?. Available from: https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/what-is-xanthoma