Sembelit bisa dialami siapa saja, termasuk balita dan anak-anak. Meski umum terjadi, kondisi ini sering membuat orang tua cemas karena balita biasanya menjadi rewel dan tampak tidak nyaman.
Pada balita, sembelit umumnya dipicu oleh kebiasaan menahan buang air besar, misalnya saat terlalu asyik bermain atau karena trauma ketika menjalani toilet training. Lalu, bagaimana cara membantu balita agar BAB kembali lancar?
Sembelit pada Balita
Balita dikatakan mengalami sembelit jika frekuensi buang air besar kurang dari dua kali seminggu, disertai tinja yang keras, kering, dan sulit dikeluarkan. Karena balita biasanya belum bisa mengungkapkan rasa sakit atau ketidaknyamanan, orang tua perlu memperhatikan tanda-tanda lain, antara lain:
- Menangis atau rewel saat mencoba BAB.
- Mengangkat kaki, mengejang, atau menahan diri ketika ingin BAB.
- Perut terlihat kembung atau terasa keras saat disentuh.
- Nafsu makan menurun.
- Muncul bercak darah pada tinja akibat robekan kecil di anus.
Baca Juga: Ciri-Ciri Balita yang Sehat
Langkah Rumahan untuk Mengatasi Sembelit pada Balita
Kabar baiknya, sebagian besar kasus sembelit pada balita dapat diatasi di rumah tanpa harus ke dokter. Berikut beberapa langkah yang direkomendasikan:
Meningkatkan asupan serat
Serat berperan melunakkan tinja dan memperlancar gerakan usus. Saat balita mengalami sembelit, berikan makanan tinggi serat seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan kacang-kacangan.
Pastikan anak cukup minum
Cairan membantu serat bekerja lebih efektif, jadi pastikan balita minum air putih secara cukup sepanjang hari. Alternatif lain bisa berupa sup atau jus buah alami tanpa tambahan gula, namun jangan berlebihan karena kandungan gulanya tetap perlu diperhatikan.
Baca Juga: Penyebab Balita Terbangun dan Rewel di Tengah Malam
Bangun rutinitas BAB yang konsisten
Dorong anak duduk di toilet atau pispot setelah makan, terutama setelah sarapan, untuk memanfaatkan respons alami tubuh yang mendorong usus bergerak. Ciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan, misalnya dengan bernyanyi bersama, agar anak tidak merasa tegang atau takut.
Ajak anak melakukan aktivitas fisik
Aktivitas fisik rutin membantu merangsang otot-otot pencernaan. Ajak anak bermain di luar ruangan setiap hari, seperti berlari, melompat, atau aktivitas fisik lain, selama 30–60 menit untuk mendukung kelancaran BAB.
Hindari makanan yang memicu sembelit
Batasi makanan yang rendah serat atau makanan yang bisa memperparah sembelit, seperti keripik, biskuit, makanan cepat saji, produk susu berlebihan, pisang mentah, serta makanan tinggi gula.
Jika langkah-langkah di atas sudah dilakukan tetapi sembelit masih berlangsung, atau muncul gejala lain seperti demam, muntah, adanya darah pada tinja, atau penurunan berat badan tanpa sebab jelas, segera konsultasikan ke dokter. Anda juga dapat memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan pada aplikasi Ai Care yang tersedia di App Store atau Play Store.
Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina
Mayo Clinic (2025). Constipation in children. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/constipation-in-children/symptoms-causes/syc-20354242
Cleveland Clinic (2022). Toddler Constipation. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17785-constipation-in-children
Rachel nall, MSN, CRNA (2024). When is constipation an emergency?. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/326957
Kids Health (2022). Fiber. Available from: https://kidshealth.org/en/parents/fiber.html