Selain vitamin dan mineral, serat juga merupakan nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh. Meski memiliki peran besar dalam menjaga kesehatan, serat sering kali luput dari perhatian.
Berbeda dengan karbohidrat, protein, atau lemak, serat memang tidak dicerna oleh tubuh. Namun, justru karena itulah serat berperan penting dalam menjaga kesehatan saluran pencernaan dan mendukung fungsi metabolisme secara menyeluruh.
Apa itu Serat?
Serat makanan adalah bagian dari tumbuhan yang tidak dapat sepenuhnya dicerna oleh tubuh manusia. Serat ini banyak ditemukan dalam makanan nabati seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, serta biji seperti chia seed dan flaxseed.
Secara umum, serat terbagi menjadi dua jenis:
-
Serat larut, yaitu serat yang larut dalam air dan membentuk gel di saluran pencernaan. Jenis serat ini membantu menurunkan kadar kolesterol dan mengatur kadar gula darah.
-
Serat tidak larut, yaitu serat yang tidak larut dalam air, tetapi berfungsi melancarkan buang air besar dengan cara membuat tinja lebih lunak agar mudah dikeluarkan.
Baca Juga: Tak Hanya Kurang Serat, Stres Juga Dapat Menyebabkan Sembelit
Manfaat Penting Serat untuk Tubuh
Setiap orang membutuhkan asupan serat, meskipun jumlahnya bisa berbeda-beda tergantung usia dan jenis kelamin.
Wanita dewasa disarankan mengonsumsi setidaknya 25 gram serat per hari, sementara pria dewasa membutuhkan sekitar 38 gram per hari. Bagi orang dewasa di atas 50 tahun, kebutuhan serat sedikit lebih rendah, yaitu sekitar 21–30 gram per hari.
Asupan serat yang cukup dari makanan memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan tubuh, di antaranya:
Menjaga kesehatan pencernaan
Salah satu manfaat utama serat adalah menjaga kesehatan sistem pencernaan. Serat tidak larut membantu mempercepat pergerakan makanan di dalam usus dan mencegah sembelit. Sementara itu, serat larut berperan sebagai ‘makanan’ bagi bakteri baik di usus besar, yang membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus dan meningkatkan penyerapan nutrisi oleh tubuh.
Membantu kontrol gula darah
Serat larut membantu memperlambat penyerapan gula dari usus ke dalam aliran darah, sehingga kadar gula darah tetap stabil. Manfaat ini sangat penting bagi penderita diabetes, serta bagi mereka yang ingin menurunkan risiko terkena diabetes tipe 2.
Baca Juga: Terlalu Banyak Konsumsi Serat, Ini Dampaknya
Menurunkan risiko penyakit jantung
Serat, khususnya serat larut, dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL atau kolesterol 'jahat'. Hal ini berdampak positif dalam menurunkan risiko penyakit jantung koroner dan stroke. Selain itu, pola makan yang kaya serat juga berhubungan dengan tekanan darah yang lebih stabil.
Membantu menurunkan berat badan
Serat membantu memberikan rasa kenyang lebih lama karena memperlambat pengosongan lambung. Efek ini dapat menekan nafsu makan dan mencegah makan berlebihan, sehingga sangat bermanfaat bagi siapa pun yang sedang menjalani program penurunan berat badan.
Melindungi usus besar
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa asupan serat yang cukup dapat menurunkan risiko kanker usus besar. Serat membantu membersihkan sisa-sisa metabolisme dari saluran pencernaan dan menciptakan lingkungan yang sehat bagi pertumbuhan bakteri baik usus.
Meningkatkan asupan serat adalah langkah mudah untuk mendukung kesehatan tubuh. Namun, untuk hasil yang optimal dan aman, terlebih jika Anda memiliki riwayat penyakit tertentu, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan pada aplikasi Ai Care dengan mengunduhnya melalui App Store atau Play Store.
Mau tahu informasi seputar nutrisi, makanan dan tips diet lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina
Better Health Channel. Dietary fibre. Available from: https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/fibre-in-food
Tim Newman (2024). Why do we need dietary fiber?. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/146935
Health Direct (2024). High-fibre foods and diet. Available from: https://www.healthdirect.gov.au/high-fibre-foods-and-diet