Ovulasi adalah salah satu fase penting dalam siklus menstruasi wanita yang berperan langsung dalam menentukan tingkat kesuburan. Fase ini terjadi ketika indung telur melepaskan sel telur yang siap dibuahi.

Meskipun istilah ovulasi cukup familiar, tidak semua wanita benar-benar memahami apa itu ovulasi dan bagaimana mengenali tanda-tandanya.

Apa itu Ovulasi?

Ovulasi adalah proses pelepasan sel telur dari indung telur (ovarium) ke saluran tuba falopi. Proses ini terjadi setiap bulan pada wanita usia subur, umumnya sekitar pertengahan siklus menstruasi (sekitar hari ke-14 jika siklus berlangsung 28 hari).

Setelah dilepaskan, sel telur dapat bertahan hidup selama 12 hingga 24 jam dan siap dibuahi oleh sperma. Jika terjadi pembuahan, sel telur yang telah dibuahi akan menempel di dinding rahim dan memulai proses kehamilan. Namun, jika tidak ada pembuahan, lapisan dinding rahim akan luruh dan dikeluarkan sebagai darah menstruasi.

Baca Juga: Bagaimana Aplikasi Kesuburan bisa Membantu Program Hamil Anda?

Tanda-Tanda Ovulasi

Tidak semua wanita mengalami tanda-tanda ovulasi yang sama. Sebagian wanita mungkin merasakan gejalanya dengan jelas, sementara yang lain tidak menyadarinya sama sekali. Berikut adalah beberapa gejala ovulasi yang umum dialami:

Perubahan cairan vagina

Salah satu tanda ovulasi yang paling mudah dikenali adalah perubahan pada lendir serviks. Menjelang ovulasi, cairan serviks akan menjadi lebih jernih, licin, dan elastis, teksturnya menyerupai putih telur mentah. Kondisi ini menandakan bahwa tubuh sedang berada dalam masa subur, karena lendir yang seperti ini membantu sperma bergerak lebih mudah menuju sel telur.

Nyeri ringan di salah satu sisi perut bagian bawah

Beberapa wanita juga merasakan nyeri tumpul atau sensasi seperti tertusuk di salah satu sisi perut bagian bawah saat sel telur dilepaskan dari ovarium. Nyeri ini biasanya ringan dan berlangsung singkat.

Baca Juga: 5 Hal yang Memengaruhi Kesuburan Wanita dan Cara Mengatasinya

Kenaikan suhu basal tubuh

Suhu tubuh basal, yaitu suhu tubuh saat dalam kondisi istirahat total, cenderung meningkat sekitar 0,5 hingga 1° Celsius setelah ovulasi berlangsung. Perubahan suhu ini bisa dipantau rutin dengan mencatat suhu setiap pagi menggunakan termometer khusus.

Peningkatan gairan seksual

Sebagian wanita mungkin merasakan peningkatan gairah seksual menjelang atau selama masa ovulasi. Hal ini merupakan respons alami tubuh untuk meningkatkan peluang pembuahan dan keberhasilan kehamilan.

Payudara lebih sensitif

Perubahan kadar hormon estrogen dan progesteron selama siklus menstruasi bisa membuat payudara terasa lebih lembut atau mengalami nyeri ringan. Sensasi ini umumnya terjadi menjelang ovulasi.

Perubahan mood

Perubahan hormon selama ovulasi juga dapat memengaruhi suasana hati. Beberapa wanita mungkin merasa lebih bahagia dan bersemangat, sementara yang lain bisa menjadi lebih emosional atau mudah tersentuh.

Memahami tanda-tanda ovulasi dapat membantu Anda lebih siap dalam merencanakan kehamilan. Jika Anda mengalami gejala ovulasi yang tidak biasa atau kesulitan dalam memahami siklus menstruasi Anda, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.

Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan pada aplikasi Ai Care yang dapat diunduh melalui App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!