Inseminasi buatan atau Intrauterine Insemination (IUI) adalah salah satu metode reproduksi berbantu yang sering dipilih pasangan yang mengalami kesulitan memiliki anak. Prosedur ini relatif sederhana, minim invasif, dan lebih terjangkau dibandingkan program bayi tabung (IVF).

Meskipun demikian, IUI tidak menjamin keberhasilan kehamilan 100%. Faktor usia, terutama usia wanita yang menjalani program ini, berperan besar dalam menentukan tingkat keberhasilan.

Mengapa Usia Sangat Memengaruhi Keberhasilan IUI?

Usia sangat memengaruhi keberhasilan inseminasi buatan melalui beberapa cara, di antaranya:

Kualitas dan kuantitas sel telur

Usia sangat memengaruhi keberhasilan inseminasi buatan karena jumlah dan kualitas sel telur pada wanita menurun seiring bertambahnya usia.

Wanita dilahirkan dengan jumlah sel telur terbatas. Seiring waktu, jumlah dan kualitas sel telur yang diproduksi akan menurun secara alami. Selain itu, kualitas genetik dan struktur sel telur juga akan memburuk seiring bertambahnya usia.

Puncak kesuburan wanita terjadi pada usia 20-an hingga awal 30-an. Memasuki usia 35 tahun, kualitas sel telur menurun signifikan, baik dari jumlah folikel (kantung yang mengandung sel telur) yang tersisa maupun kemampuannya untuk dibuahi dan berkembang menjadi embrio sehat.

Pada usia 40 tahun ke atas, tingkat keberhasilan inseminasi buatan menurun drastis, hanya sekitar 5–10% per siklus, bahkan dengan bantuan obat perangsang ovulasi.

Baca Juga: Ingin Mengetahui Inseminasi Buatan Pada Manusia? Ini Dia Prosesnya

Risiko keguguran dan kelainan genetik

Sel telur pada usia yang lebih tua memiliki risiko lebih tinggi mengalami kelainan kromosom, seperti sindrom Down. Akibatnya, meskipun pembuahan terjadi, embrio yang terbentuk mungkin tidak berkembang normal, sehingga meningkatkan risiko keguguran dini atau kehamilan yang tidak dapat dipertahankan.

Pada wanita di atas usia 40 tahun, risiko keguguran bisa 30–50% lebih tinggi dibandingkan wanita usia 20-an.

Respons ovarium terhadap obat perangsang

Inseminasi buatan biasanya dikombinasikan dengan obat perangsang ovulasi untuk meningkatkan peluang kehamilan. Namun, wanita yang berusia lebih tua cenderung memiliki respons ovarium yang lebih rendah terhadap obat tersebut.

Meskipun ovarium dapat menghasilkan banyak folikel matang, kualitas folikel tersebut kurang baik.

Baca Juga: Program Hamil: 5 Tahapan Yang Dilakukan Dalam Prosedur Bayi Tabung

Data Keberhasilan IUI Berdasarkan Usia

Studi menunjukkan adanya perbedaan nyata dalam tingkat keberhasilan inseminasi buatan berdasarkan usia. Berikut adalah data tingkat keberhasilannya:

• Di bawah usia 35 tahun, tingkat keberhasilan 13%
• Usia 35-37 tahun, tingkat keberhasilan 10%
• Usia 38-40 tahun, tingkat keberhasilan 9%
• Di atas usia 40 tahun, tingkat keberhasilan 3-9%

Jadi, jika Anda berencana menjalani program kehamilan melalui inseminasi buatan, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter terkait peluang dan risiko yang mungkin terjadi. Bila diperlukan, diskusikan juga pilihan lain seperti program bayi tabung (IVF), yang memiliki peluang keberhasilan lebih tinggi.

Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter melalui layanan konsultasi kesehatan pada aplikasi Ai Care yang sudah tersedia di App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!