Spiral atau IUD (Intrauterine Device) merupakan salah satu alat kontrasepsi yang paling efektif untuk mencegah kehamilan. Spiral atau IUD memiliki masa pakai yang terbatas sehingga harus dikeluarkan dari rahim setelah durasi pemakaian tertentu. Selain masa pakai, terdapat faktor dan kondisi lain yang membuat Anda perlu mengeluarkan spiral atau IUD.
Kapan Harus Melepas KB Spiral (IUD)?
Spiral atau IUD adalah alat kontrasepsi kecil berbentuk huruf T yang ditempatkan di dalam rahim untuk mencegah kehamilan. Banyak wanita memilih IUD sebagai alat kontrasepsi karena sifatnya yang reversible, masa pakainya bisa disesuaikan, serta proses pemasangan dan pelepasannya relatif praktis. Dengan demikian, Anda dapat merencanakan jarak kehamilan dengan baik.
Terdapat dua jenis IUD, yaitu IUD tembaga dan IUD hormonal. IUD tembaga berbentuk huruf T kecil yang dililit kawat tembaga. Kawat ini melepaskan ion tembaga ke dalam rahim untuk mengganggu pergerakan sperma agar tidak mencapai sel telur. Sementara itu, IUD hormonal bekerja dengan melepaskan hormon progestin yang menebalkan lendir serviks dan menghambat ovulasi untuk mencegah kehamilan.
IUD tembaga biasanya efektif hingga 10 tahun, sedangkan IUD hormonal memiliki masa pakai sekitar 3–5 tahun, tergantung jenisnya.
Baca Juga: Benarkah KB Spiral (IUD) Menyebabkan Menstruasi yang Lebih Berat?
Waktu yang tepat untuk melepas spiral atau IUD adalah ketika masa pakainya habis. Setelah masa pakainya habis, IUD harus dilepas atau diganti agar dapat bekerja dengan optimal. Pada beberapa kasus, efektivitas IUD menurun menjelang habisnya masa pakai sehingga perlu diganti sebelum masa pakai habis.
Selain habisnya masa pakai, ada beberapa faktor yang perlu Anda pertimbangkan ketika akan melepas spiral atau IUD, yaitu:
- Siap untuk merencanakan kehamilan: Ketika merasa siap untuk merencanakan kehamilan, Anda bisa mempertimbangkan untuk melepas alat kontrasepsi dan mulai menjalani program hamil.
- Spiral atau IUD bergeser: Pergeseran IUD menyebabkan rasa nyeri dan penurunan efektivitas alat. Jika Anda tidak dapat merasakan IUD di dalam rahim, segera periksakan ke dokter untuk pemasangan kembali.
- Mengalami efek samping pemakaian IUD: Jika penggunaan IUD menimbulkan nyeri, perdarahan tidak teratur, atau tanda-tanda infeksi, segera konsultasikan dengan dokter.
- Hamil: Meski jarang terjadi, kehamilan tetap bisa terjadi saat menggunakan IUD. Jika kehamilan tersebut berisiko menimbulkan infeksi, dokter biasanya akan menyarankan untuk melepas IUD.
Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Alat Kontrasepsi KB Spiral (IUD)
Proses Pelepasan KB Spiral (IUD)
Saat masa pakai IUD habis, sebaiknya jangan melepasnya sendiri karena dapat meningkatkan risiko infeksi. Konsultasikan ke dokter atau bidan untuk proses pelepasan yang aman. Umumnya, proses ini tidak terlalu menyakitkan dan bahkan lebih ringan dibanding saat pemasangan.
Sebelum IUD dilepas, dokter biasanya menyarankan agar Anda tidak berhubungan intim selama 7 hari sebelumnya untuk mencegah kemungkinan kehamilan. Saat prosedur berlangsung, Anda akan diminta berbaring dengan posisi lutut ditekuk dan kaki terbuka. Dokter kemudian akan memasukkan alat bernama spekulum ke dalam vagina untuk membantu membuka jalan lahir.
Benang IUD seharusnya menggantung dari serviks ke dalam vagina. Dokter akan menggunakan alat penjepit khusus untuk menarik benang secara perlahan hingga IUD keluar. Karena berbentuk seperti huruf T, lengan IUD akan melipat secara otomatis saat ditarik keluar. Jika benang tidak terlihat atau sulit dijangkau, dokter mungkin perlu menggunakan alat pengait khusus untuk membantu mengeluarkannya.
Setelah IUD dilepas, Anda mungkin mengalami kram serta bercak atau perdarahan ringan selama beberapa hari hingga minggu. Untuk meredakan nyeri, Anda bisa mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas seperti ibuprofen atau paracetamol. Setelah IUD dilepas, Anda dapat mulai merencanakan kehamilan, dan siklus menstruasi umumnya akan kembali normal.
Spiral atau IUD merupakan alat kontrasepsi yang memiliki masa pakai tertentu dan efektif untuk mencegah kehamilan. Jika memiliki pertanyaan seputar alat kontrasepsi, Anda bisa berkonsultasi ke dokter atau manfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store dan Play Store.
Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina
Watson, S. (2024). IUD Removal: What to Expect. Available from: https://www.webmd.com/sex/birth-control/iud-removal
NHS. Getting an IUD (intrauterine device) or copper coil fitted or removed. Available from: https://www.nhs.uk/contraception/methods-of-contraception/iud-coil/getting-it-fitted-or-removed/
Planned Parenthood. How does IUD removal work?. Available from: https://www.plannedparenthood.org/learn/birth-control/iud/how-does-iud-removal-work
Silver, N. (2023). How Is an Intrauterine Device (IUD) Removed?. Available from: https://www.healthline.com/health/iud-removal
Fletcher, J. (2025). What to know about pregnancy with an IUD. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/pregnant-with-iud#