Tekanan darah tinggi merupakan masalah kesehatan yang sangat umum, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia. Gaya hidup modern, seperti terlalu banyak duduk, pola makan tinggi garam dan lemak, kurang tidur, serta stres yang tidak tertangani, menjadi faktor yang membuat kasus hipertensi terus meningkat.

Kabar baiknya, tekanan darah tinggi bukan kondisi yang tidak bisa dikendalikan. Dengan kombinasi pengobatan medis dan perubahan gaya hidup yang tepat, tekanan darah dapat dikelola dengan baik sehingga risiko komplikasi berbahaya dapat dicegah.

Pentingnya Olahraga untuk Penderita Hipertensi

Olahraga teratur memang terbukti membantu mengelola tekanan darah tinggi dengan cara yang aman. Aktivitas fisik dapat meningkatkan elastisitas pembuluh darah, memperkuat otot jantung, dan memperlancar aliran darah ke seluruh tubuh.

Ketika tekanan darah lebih stabil, risiko terjadinya komplikasi serius seperti serangan jantung, stroke, atau gagal jantung bisa menurun secara signifikan.

American Heart Association (AHA) merekomendasikan olahraga aerobik ringan hingga sedang selama sekitar 150 menit per minggu untuk membantu menjaga kesehatan jantung dan menurunkan tekanan darah.

Meski bermanfaat, olahraga tetap perlu dilakukan dengan bijak. Aktivitas fisik yang terlalu berat atau dilakukan tiba-tiba tanpa persiapan dapat memicu lonjakan tekanan darah yang justru berbahaya.

Karena itu, memilih jenis olahraga yang aman serta menyesuaikannya dengan kondisi kesehatan masing-masing menjadi langkah penting agar manfaatnya bisa dirasakan secara optimal.

Baca Juga: Bagaimana Tekanan Darah Tinggi bisa Menyebabkan Gagal Ginjal?

Jenis Olahraga yang Direkomendasikan untuk Tekanan Darah Tinggi

Tidak semua jenis olahraga aman bagi penderita tekanan darah tinggi. Berikut beberapa olahraga yang disarankan:

Jalan kaki

Jalan kaki merupakan olahraga paling sederhana namun memiliki banyak manfaat. Aktivitas ini tidak membutuhkan peralatan khusus dan bisa dilakukan hampir di mana saja. Cukup dengan berjalan selama 30 menit, setidaknya lima kali seminggu. Sebaiknya lakukan di pagi atau sore hari ketika cuaca lebih sejuk agar tubuh tetap nyaman dan aman.

Bersepeda santai

Bersepeda adalah latihan kardiovaskular yang baik karena tidak memberikan beban berlebih pada sendi. Bagi penderita hipertensi, lebih aman menggunakan sepeda statis atau bersepeda di jalur datar dengan kecepatan rendah hingga sedang agar tekanan darah tetap stabil.

Baca Juga: Bagaimana Olahraga Jalan Kaki Menurunkan Tekanan Darah Tinggi?

Berenang

Renang merupakan olahraga yang melibatkan hampir seluruh otot tubuh dan memberikan latihan aerobik tanpa membebani jantung secara berlebihan. Air yang menopang tubuh juga membantu mengurangi risiko cedera. Berenang secara rutin selama 30 menit, tiga hingga empat kali seminggu, dapat menjadi pilihan yang efektif untuk membantu mengelola tekanan darah tinggi.

Latihan pernapasan dalam

Teknik pernapasan, seperti pernapasan diafragma, dapat dilakukan sebagai pelengkap olahraga fisik. Latihan ini membantu menenangkan sistem saraf dan dapat menurunkan tekanan darah dalam waktu relatif singkat.

Latihan yoga

Yoga tidak hanya membantu menjaga fleksibilitas tubuh, tetapi juga efektif meredakan stres, faktor yang dapat memicu peningkatan tekanan darah. Pilih gerakan yoga yang lembut dan rendah risiko. Hindari pose yang terlalu sulit atau membebani, seperti headstand, agar latihan tetap aman bagi penderita hipertensi.

Sebelum berolahraga, pastikan untuk memulai dengan pemanasan dan mengakhirinya dengan pendinginan guna mencegah lonjakan tekanan darah secara tiba-tiba. Hindarilah olahraga berintensitas tinggi yang membuat napas tersengal-sengal, karena dapat memicu peningkatan tekanan darah yang berbahaya.

Selain itu, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu agar Anda mengetahui jenis dan intensitas olahraga yang paling aman sesuai kondisi kesehatan Anda. Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter melalui layanan konsultasi kesehatan pada aplikasi Ai Care yang tersedia di App Store dan Play Store.

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!