Bau mulut sering kali dikaitkan dengan kebersihan gigi dan mulut yang kurang terjaga atau jenis makanan yang dikonsumsi. Namun, kondisi ini juga bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan lain, mulai dari yang ringan hingga serius. Simak penjelasan berikut untuk mengetahui berbagai kondisi medis yang dapat ditandai dengan bau mulut.

Masalah Kesehatan yang Ditandai dengan Bau Mulut

Bau mulut bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti makanan dan minuman tertentu maupun kebersihan gigi dan mulut yang kurang terjaga. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa pemeriksaan bau mulut juga dapat membantu mendeteksi kanker lambung pada tahap awal. Selain kanker lambung, bau mulut dapat menjadi tanda dari berbagai masalah kesehatan lainnya.

Berikut beberapa penyakit yang sering dikaitkan dengan bau mulut:

Kanker paru-paru

Kanker paru biasanya didiagnosis melalui pemeriksaan CT scan dan biopsi. Namun, sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa bau mulut juga dapat dimanfaatkan sebagai metode deteksi kanker paru.

Dalam penelitian tersebut, pasien diminta mengembuskan napas ke dalam alat khusus yang kemudian menganalisis sampel udara tersebut. Dari 128 responden yang diperiksa, alat ini mampu mengidentifikasi dengan tepat 114 pasien penderita kanker paru dan hanya salah mendiagnosis 5 orang.

Seiring perkembangan teknologi, tingkat akurasi alat ini terus meningkat, menjadikannya metode potensial untuk deteksi dini kanker paru di masa depan.

Baca Juga: Hati-Hati, Makanan Ini Dapat Memicu Bau Mulut

Gagal jantung

Tes napas sederhana juga dapat membantu mendeteksi gangguan jantung, seperti gagal jantung berat. Pada pasien dengan gagal jantung, kadar senyawa tertentu seperti aseton pentana dalam napas cenderung meningkat. Kondisi ini dapat menimbulkan bau mulut khas dengan aroma seperti buah-buahan.

Komplikasi diabetes

Diabetes yang tidak terkontrol dapat meningkatkan risiko terjadinya bau mulut. Kadar gula darah yang tinggi membuat penderita diabetes lebih rentan mengalami penyakit gusi, mulut kering, serta infeksi di rongga mulut yang menimbulkan bau tidak sedap.

Pada kondisi diabetes berat, dapat terjadi ketoasidosis diabetik, yaitu keadaan ketika tubuh menggunakan lemak sebagai sumber energi dan menghasilkan senyawa keton. Penumpukan keton menyebabkan napas beraroma buah atau menyerupai aseton. Jika tidak segera ditangani, kadar asam yang tinggi dalam darah dapat memicu koma bahkan kematian.

GERD

GERD (gastroesophageal reflux disease) atau refluks asam terjadi ketika cairan asam lambung naik ke tenggorokan secara berulang. Kondisi ini dapat menghambat proses pencernaan di lambung, sehingga makanan tidak dicerna dengan sempurna. Sisa makanan yang tertahan dapat membusuk dan menimbulkan bau tidak sedap pada napas.

Baca Juga: Penyebab Bau Mulut pada Anak dan Cara Mengatasinya

Gagal ginjal

Bau mulut dengan aroma amis atau menyerupai amonia bisa menjadi tanda adanya gangguan pada fungsi ginjal. Ginjal berperan penting dalam menyaring racun dan limbah dari darah untuk dikeluarkan melalui urine. Pada kasus gagal ginjal, organ ini tidak mampu lagi menjalankan fungsinya dengan baik sehingga racun menumpuk di dalam tubuh dan memengaruhi berbagai sistem organ.

Penumpukan limbah tersebut dapat menyebabkan bau mulut khas pada penderita gagal ginjal, terutama ketika gangguan ginjal sudah memengaruhi sistem pernapasan.

Sleep apnea

Bau mulut saat bangun tidur merupakan hal yang wajar terjadi. Namun, pada pengidap sleep apnea atau gangguan tidur seperti mendengkur, kondisi ini bisa lebih sering muncul. Hal ini terjadi karena mereka cenderung bernapas melalui mulut saat tidur, sehingga rongga mulut menjadi kering dan menimbulkan bau tidak sedap.

Bau mulut tidak selalu disebabkan oleh masalah kebersihan mulut, tetapi juga bisa menjadi petunjuk adanya gangguan kesehatan tertentu. Jika Anda mengalami bau mulut yang tidak normal sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk memastikan penyebabnya dan mendapatkan penanganan yang sesuai.

Anda juga bisa memanfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!