• Beranda
  • gaya-hidup
  • Jalan Kaki vs Bersepeda, Mana yang Efektif Meningkatkan Kebugaran?

Jalan Kaki vs Bersepeda, Mana yang Efektif Meningkatkan Kebugaran?

Jalan Kaki vs Bersepeda, Mana yang Efektif Meningkatkan Kebugaran?
Ilustrasi jalan cepat. Credit: Freepik

Bagikan :


Berjalan kaki dan bersepeda merupakan pilihan olahraga yang sederhana, praktis, dan aman, terutama bagi pemula. Keduanya termasuk aktivitas aerobik yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Namun, untuk meningkatkan kebugaran, olahraga mana yang sebaiknya dilakukan? Simak penjelasannya dalam artikel berikut.

 

Perbedaan Jalan Kaki dan Bersepeda untuk Kebugaran

Olahraga jalan kaki dan bersepeda adalah pilihan tepat untuk meningkatkan kebugaran tubuh. Jika dilakukan secara rutin, keduanya dapat membantu menurunkan berat badan, memperkuat otot dan tulang, sekaligus meningkatkan daya tahan kardiovaskular.

Sebelum menentukan mana olahraga yang Anda pilih, berikut gambaran umum perbedaan antara jalan kaki dan bersepeda:

Jumlah kalori yang dibakar

Jumlah kalori yang terbakar saat berolahraga dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kecepatan, tenaga, berat badan, dan intensitas latihan. Secara umum, bersepeda dianggap lebih intens dibandingkan berjalan kaki sehingga membakar lebih banyak kalori per menit.

Jika ingin meningkatkan jumlah kalori yang terbakar, Anda bisa memilih rute menanjak atau menambahkan beban saat berjalan, serta menggunakan gigi lebih tinggi ketika bersepeda.

Baca Juga: Apa Itu Gaya Hidup Sedenter? Kenali Bahayanya bagi Kesehatan

Intensitas latihan

Jalan kaki termasuk aktivitas fisik dengan intensitas rendah hingga sedang, sementara bersepeda di jalur datar dengan kecepatan normal tergolong olahraga berintensitas sedang.

Otot yang dilatih

Bersepeda dan berjalan sama-sama melibatkan otot bokong, pinggul, dan paha belakang. Otot ini bekerja lebih keras saat mengayuh cepat, berjalan menanjak, atau menaiki tangga. Meski keduanya melatih otot yang sama, bersepeda cenderung membutuhkan tenaga lebih besar sehingga lebih banyak membantu meningkatkan kekuatan otot.

Dampak pada persendian

Bersepeda termasuk latihan aerobik tanpa benturan karena kaki tidak menapak ke tanah. Hal ini membuat sendi tidak mendapat tekanan berlebih. Justru, gerakan mengayuh berulang dapat membantu melumasi sendi dengan merangsang produksi cairan pelumas alami, sehingga gesekan di dalam sendi berkurang. Bagi Anda yang sering merasakan nyeri sendi saat berjalan, bersepeda bisa menjadi pilihan olahraga yang lebih nyaman.

Sebaliknya, jalan kaki tergolong olahraga berdampak rendah (low impact). Aktivitas ini memberi tekanan pada sendi penopang tubuh, terutama lutut.

Saat berjalan di permukaan datar, sendi lutut menahan beban hingga 1,5 kali berat badan. Meski berjalan juga dapat merangsang produksi cairan sinovial untuk melindungi sendi, tekanan tambahan tersebut bisa menjadi kendala bagi sebagian orang dengan masalah persendian.

Baca Juga: Ini Tips Bersepeda di Dalam Ruangan Agar Berat Badan Turun Lebih Cepat

 

Mana yang Lebih Baik Meningkatkan Kebugaran?

Baik jalan kaki maupun bersepeda sama-sama bermanfaat untuk meningkatkan kebugaran. Bersepeda cocok bagi Anda yang menyukai kecepatan atau tidak punya banyak waktu untuk berolahraga. Bahkan, berangkat kerja dengan sepeda bisa menjadi cara praktis untuk tetap aktif.

Di sisi lain, jalan kaki lebih sesuai untuk Anda yang memiliki masalah kepadatan tulang, nyeri punggung, atau terbatas dalam hal biaya perlengkapan olahraga. Jalan kaki juga fleksibel karena bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja.

Untuk hasil yang lebih optimal, para ahli menyarankan agar olahraga aerobik seperti jalan kaki atau bersepeda dipadukan dengan latihan kekuatan, misalnya angkat beban. Tingkatkan beban secara bertahap agar otot bekerja lebih maksimal.

Selain itu, jangan lupa meningkatkan intensitas olahraga secara perlahan sesuai kemampuan. Jika biasanya berjalan di permukaan datar, coba rute menanjak. Begitu juga dengan bersepeda, Anda bisa menambah tantangan dengan medan yang lebih berat.

Kunci terpenting dalam meningkatkan kebugaran adalah konsistensi. Orang dewasa dianjurkan berolahraga intensitas sedang setidaknya 150 menit per minggu, atau sekitar 30 menit per hari selama 5 hari.

 

Jika memiliki pertanyaan mengenai olahraga atau kebugaran, Anda bisa berkonsultasi ke dokter atau manfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store atau Play Store


Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Selasa, 30 September 2025 | 11:53

Petrie, T. (2025). Walking vs. Biking: Which Exercise Is More Effective for Fitness?. Available from: https://www.verywellhealth.com/walking-or-biking-more-exercise-11815820

edwards, T. (2021). Cycling vs. Walking: Which Is the Better Workout for You?. Available from: https://www.healthline.com/health/fitness/cycling-vs-walking

Chertoff, J. (2024). What Are the Benefits of Walking?. Available from: https://www.healthline.com/health/exercise-fitness/benefits-of-walking

Cronkleton, E. (2025). 12 Benefits of Cycling, Plus Safety Tips. Available from: https://www.healthline.com/health/fitness-exercise/cycling-benefits