Selama menjalankan ibadah puasa Ramadhan, umat Muslim harus menahan haus dan lapar sejak matahari terbit hingga terbenam. Sepanjang waktu tersebut, tubuh tentunya tidak menerima asupan cairan selama lebih dari 12 jam. Hal ini dapat menyebabkan tubuh tidak terhidrasi dengan baik.

Saat tubuh kekurangan cairan, gejala seperti rasa haus yang ekstrem, mulut kering, lemas, pusing, sakit kepala, sembelit, serta penurunan konsentrasi dan energi bisa muncul. Semua gejala ini tentunya dapat mengganggu kelancaran ibadah puasa Ramadhan. Lalu, bagaimana cara agar puasa tetap lancar dan kebutuhan hidrasi tetap tercukupi? Temukan jawabannya dalam artikel ini.

Tips Mencukupi Kebutuhan Cairan Selama Puasa Ramadhan

Air merupakan komponen utama dalam tubuh manusia yang memiliki peran penting dalam berbagai fungsi tubuh, seperti regulasi suhu tubuh, transportasi nutrisi, dan pembuangan limbah. Kekurangan cairan tubuh dapat menyebabkan dehidrasi, yang dapat memengaruhi kesehatan.

Di Indonesia, durasi puasa umumnya berlangsung sekitar 13 jam, yang berarti tubuh tidak mendapatkan cairan selama periode tersebut. Lalu, bagaimana cara mencukupi kebutuhan cairan tubuh selama puasa? Berikut beberapa tips yang bisa Anda coba:

Mengatur jadwal minum air putih

Usahakan untuk mengonsumsi setidaknya delapan gelas air putih setiap hari, meskipun sedang berpuasa. Jumlah ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan tubuh, tingkat aktivitas fisik, dan kondisi kesehatan masing-masing.

Untuk mempermudah, Anda bisa membagi waktu minum dengan pola 2-4-2, yaitu dua gelas saat berbuka, empat gelas di malam hari, dan dua gelas saat sahur. Pola ini dianggap efektif dalam memenuhi kebutuhan cairan tubuh selama Ramadhan. Dengan cara ini, tubuh Anda tetap terhidrasi dengan baik sepanjang hari.

Mengonsumsi makanan kaya air

Kebutuhan cairan tubuh tidak hanya bisa dipenuhi dengan minum air putih saja. Anda juga bisa memenuhinya dengan mengonsumsi makanan yang kaya air, seperti semangka, melon, jeruk, mentimun, selada, dan berbagai jenis makanan lainnya yang memiliki kandungan air tinggi.

Baca Juga: Cara Mengusir Bau Mulut saat Berpuasa Ramadan

Hindari minuman berkafein dan bersoda

Minuman yang mengandung kafein, seperti kopi, teh, atau minuman bersoda, memiliki efek diuretik yang dapat meningkatkan produksi urine. Hal ini menyebabkan tubuh mengeluarkan lebih banyak cairan, sehingga berisiko mengalami dehidrasi.

Sebaiknya, batasi konsumsi minuman berkafein dan bersoda selama Ramadhan. Fokuslah pada air putih, jus buah alami, atau minuman lain yang dapat membantu menjaga hidrasi tubuh sepanjang hari.

Atur jadwal aktivitas fisik

Selama puasa, tubuh tidak mendapatkan asupan cairan dalam waktu yang lama, sehingga penting untuk mengatur aktivitas fisik dengan bijak agar tidak menguras cairan tubuh. Jika ingin berolahraga, pilih waktu sebelum berbuka atau menjelang sahur. 

Baca Juga: Amankah Tetap Berolahraga saat Berpuasa?

Hindari makanan asin dan pedas

Makanan yang tinggi garam dan pedas dapat meningkatkan rasa haus, yang bisa mengganggu kenyamanan selama puasa. Sebaiknya, kurangi konsumsi makanan asin dan pedas, baik saat berbuka maupun sahur. Utamakan makanan yang mengandung nutrisi seimbang.

Dengan menerapkan tips-tips di atas, diharapkan Anda dapat menjalani ibadah puasa dengan lancar tanpa mengalami masalah dehidrasi. Tetap perhatikan sinyal tubuh dan waspadai tanda-tanda dehidrasi seperti rasa haus yang berlebihan, mulut kering, urine berwarna gelap, rasa lelah, dan pusing.

Jika mengalami masalah kesehatan selama menjalani puasa, sebaiknya konsultasikan ke dokter atau manfaatkan layanan konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh di App Store atau Play Store.

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!