Saat membicarakan kesehatan hati, banyak orang langsung mengaitkannya dengan pola makan, konsumsi alkohol, atau risiko hepatitis. Padahal, ada satu faktor gaya hidup yang sering terlupakan namun berperan besar, yaitu kualitas tidur.

Tidur malam yang cukup tidak hanya penting untuk menjaga konsentrasi dan suasana hati, tetapi juga berperan penting dalam mencegah gangguan hati, termasuk fatty liver.

Bagaimana Tidur Memengaruhi Kesehatan Hati?

Hati merupakan organ vital yang bekerja tanpa henti selama 24 jam. Fungsinya meliputi menyaring racun, memproduksi empedu, mengatur metabolisme lemak dan gula, hingga menyimpan nutrisi penting. Namun, organ ini sangat rentan mengalami gangguan akibat gaya hidup yang tidak sehat.

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang tidur kurang dari 6 jam setiap malam berisiko lebih tinggi mengalami penumpukan lemak di hati, meskipun tidak mengalami obesitas. Kondisi ini dikenal sebagai non-alcoholic fatty liver disease (NAFLD), yang kini menjadi salah satu penyebab utama penyakit hati kronis di seluruh dunia.

Baca Juga: Punya Masalah Kelebihan Berat Badan? Hati-Hati Terkena Penyakit Perlemakan Hati

Kurang tidur memengaruhi kesehatan hati melalui beberapa cara, yaitu:

Terjadi gangguan metabolisme lemak dan gula

Ketika tubuh kekurangan tidur, keseimbangan hormonal akan terganggu. Hormon stres meningkat, sementara sensitivitas insulin menurun.

Akibatnya, kadar gula darah naik dan tubuh cenderung menyimpan lebih banyak lemak, termasuk di dalam hati. Jika berlangsung terus-menerus, kondisi ini dapat memicu resistensi insulin dan berkembang menjadi non-alcoholic fatty liver disease (NAFLD).

Peradangan kronis

Kurang tidur juga dapat memicu peradangan di dalam tubuh. Jika berlangsung dalam jangka panjang, peradangan ini berpotensi merusak sel-sel hati, mempercepat terbentuknya jaringan parut, dan pada akhirnya meningkatkan risiko terjadinya sirosis hati.

Gangguan ritme sirkadian

Hati memiliki jam biologis sendiri yang mengatur berbagai proses metabolisme, termasuk produksi glukosa dan pemecahan lemak. Pola tidur yang tidak teratur, seperti sering begadang atau bekerja dengan sistem shift malam, dapat mengganggu ritme sirkadian ini.

Akibatnya, fungsi hati tidak lagi berjalan secara optimal.

Peningkatan nafsu makan dan pilihan makanan tidak sehat

Kurang tidur membuat otak melepaskan lebih banyak ghrelin, hormon yang merangsang nafsu makan, sekaligus menurunkan kadar leptin, hormon yang memberi sinyal kenyang. Akibatnya, orang yang kurang tidur cenderung makan lebih banyak dan memilih makanan tinggi gula, lemak, serta kalori.

Kebiasaan ini secara tidak langsung dapat membebani kerja hati.

Baca Juga: Apakah Semua Penyakit Hati Menular? Cek Faktanya

Tips Meningkatkan Kualitas Tidur 

Untuk menjaga kesehatan hati, kualitas tidur perlu ditingkatkan dengan beberapa langkah sederhana berikut:

• Tetapkan jadwal tidur yang konsisten, tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari.
• Ciptakan lingkungan tidur yang nyaman, dan usahakan tidak menggunakan ponsel 30–60 menit sebelum tidur.
• Hindari makan malam terlalu larut, agar tubuh tidak bekerja keras mencerna saat seharusnya beristirahat.
• Batasi konsumsi kafein dan alkohol, karena keduanya bisa mengganggu kualitas tidur.
• Rutin berolahraga, karena aktivitas fisik membantu tidur lebih nyenyak. Namun, hindari olahraga berat terlalu dekat dengan waktu tidur.

Tidur cukup bukan sekadar istirahat, tetapi investasi penting untuk menjaga fungsi hati tetap sehat dan mencegah risiko penyakit seperti perlemakan hati. Jika Anda memiliki keluhan terkait kesehatan hati, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau manfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang tersedia di App Store dan Play Store.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!