Kelebihan berat badan bukan hanya soal penampilan atau lingkar pinggang yang membesar, tetapi juga ancaman terhadap organ dalam seperti hati.
Salah satu kondisi yang perlu diwaspadai adalah penyakit perlemakan hati. Penyakit ini kini mengintai jutaan orang di seluruh dunia dan memiliki kaitan erat dengan obesitas serta gaya hidup tidak sehat. Bagaimana kondisi ini bisa terjadi? Simak pembahasan berikut.
Apa itu Penyakit Perlemakan Hati?
Penyakit perlemakan hati, atau secara medis disebut steatosis hepatis, terjadi ketika lemak menumpuk secara berlebihan di sel-sel hati. Dalam keadaan normal, hati hanya mengandung sedikit lemak. Namun pada kondisi ini, lemak bisa mencapai lebih dari 5–10% dari total berat organ hati.
Penumpukan lemak di hati dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti obesitas, diabetes tipe 2, gangguan lemak darah (dislipidemia), dan konsumsi alkohol berlebihan. Jika tidak ditangani, kondisi ini bisa memicu peradangan, kerusakan hati permanen, bahkan berujung pada kanker hati.
Mengapa Kelebihan Berat Badan Berisiko Tinggi Mengalami Perlemakan Hati?
Obesitas berdampak langsung pada metabolisme tubuh, termasuk cara tubuh memproses dan menyimpan lemak. Penumpukan lemak, terutama di area perut, dapat menyebabkan resistensi insulin, yaitu kondisi ketika tubuh tidak lagi merespons insulin dengan baik. Akibatnya, kadar gula darah dan asam lemak bebas meningkat.
Lemak yang tidak lagi tertampung di jaringan lemak (adiposa) akan mulai menumpuk di organ lain, termasuk hati. Akibatnya, hati akan menerima kelebihan lemak dan menyimpannya sebagai trigliserida dalam jumlah berlebihan. Bila kondisi ini terus berlanjut, risiko peradangan dan kerusakan sel hati akan meningkat.
Baca Juga: Cara Menghilangkan Excess Skin Setelah Obesitas
Bisakah Perlemakan Hati Disembuhkan?
Kabar baiknya, meskipun belum ada obat khusus untuk mengatasi perlemakan hati, kondisi ini masih bisa dicegah agar tidak berkembang menjadi kondisi serius. Perubahan gaya hidup menjadi kunci utama untuk memulihkan fungsi hati.
Berikut beberapa langkah penting yang dapat Anda lakukan:
Menurunkan berat badan
Menurunkan berat badan sebesar 7–10% dari berat awal dapat secara signifikan mengurangi penumpukan lemak di hati dan membantu memulihkan fungsi hati.
Memperbaiki pola makan
Mengadopsi pola makan tinggi serat atau diet Mediterania sangat dianjurkan karena dapat membantu mengurangi penumpukan lemak, baik di seluruh tubuh maupun di hati.
Baca Juga: Hati-Hati, Overwork Bisa Sebabkan Obesitas!
Aktivitas rutin
Untuk membantu mengurangi lemak tubuh, disarankan berolahraga secara rutin setidaknya 150 menit per minggu dengan intensitas sedang.
Mengontrol penyakit penyerta
Menjaga kadar gula darah, tekanan darah, dan kadar lipid sangat penting untuk mencegah kerusakan hati yang lebih parah. Karena itu, penting untuk mengontrol penyakit penyerta agar tidak memperburuk kondisi perlemakan hati.
Menghindari alkohol
Konsumsi alkohol dapat memperparah kerusakan hati yang sudah terjadi. Bahkan dalam jumlah kecil, alkohol bisa mempercepat peradangan dan pembentukan jaringan parut (fibrosis) pada hati yang telah mengalami penumpukan lemak.
Kelebihan berat badan bukan hanya berdampak pada penampilan, tetapi juga bisa menjadi pemicu penyakit serius seperti perlemakan hati. Jika Anda merasa memiliki risiko atau sudah mengalami gejalanya, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter. Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan pada aplikasi Ai Care yang saat ini sudah tersedia di App Store dan Play Store.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!
- dr Nadia Opmalina
Cleveland Clinic (2024). Obesity. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/11209-weight-control-and-obesity
NHS UK (2022). Non-alcoholic fatty liver disease (NAFLD). Available from: https://www.nhs.uk/conditions/non-alcoholic-fatty-liver-disease/
Peg Rosen (2024). Obesity and Fatty Liver. Available from: https://www.webmd.com/fatty-liver-disease/obesity-and-fatty-liver
Cleveland Clinic (2023). Steatotic (Fatty) Liver Disease. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15831-fatty-liver-disease