Transplantasi hati adalah prosedur pembedahan untuk mengganti bagian hati yang rusak dengan hati sehat dari pendonor. Donor hati dapat berasal dari pendonor hidup maupun pendonor yang sudah meninggal. Pada donor hidup, sebagian hati akan diambil untuk ditransplantasikan, sementara sisanya akan tumbuh kembali hingga mencapai ukuran normal dalam beberapa minggu.
Apa Itu Transplantasi Hati?
Donor hidup organ hati adalah seseorang yang memberikan sebagian hatinya kepada pasien gagal hati yang membutuhkan transplantasi. Pendonor bisa berasal dari anggota keluarga, kerabat, maupun orang asing. Transplantasi hati ini sangat penting untuk menyelamatkan nyawa pasien dengan penyakit hati, termasuk kanker hati atau kelainan metabolik.
Bagi penerima, transplantasi dari donor hidup memiliki sejumlah keunggulan, salah satunya risiko komplikasi yang lebih rendah dibandingkan dengan donor dari orang yang sudah meninggal. Selain itu, hati dari donor hidup umumnya memberikan tingkat keberlangsungan hidup yang lebih baik.
Baca Juga: Ketahui Beragam Penyebab Nyeri di Ulu Hati
Sebelum menjalani transplantasi hati, pendonor hidup perlu menjalani serangkaian pemeriksaan untuk memastikan kondisi hatinya sehat dan cocok dengan penerima. Pemeriksaan ini mencakup kecocokan golongan darah, ukuran organ, serta tes fungsi hati dan skrining penyakit menular.
Jika hasil pemeriksaan sesuai, pendonor akan menjalani operasi pengambilan sebagian hati. Untuk penerima anak, biasanya dokter mengambil lobus kiri yang lebih kecil (sekitar 20% dari hati).
Sementara itu, untuk penerima dewasa dapat diambil seluruh lobus kiri atau sebagian lobus kanan yang lebih besar (40–60% dari hati). Semakin besar bagian hati yang diambil, semakin berat operasi dan semakin lama waktu pemulihan, serta lebih tinggi risiko komplikasinya.
Setelah organ hati diambil, dilakukan prosedur ‘back table’ untuk menyesuaikan ukuran organ dengan kebutuhan penerima. Hati yang sudah siap kemudian ditanamkan untuk menggantikan jaringan hati yang rusak.
Baca Juga: Penyebab Nyeri Ulu Hati di Malam Hari dan Cara Mengatasinya
Efek Samping Menjadi Donor Hidup Organ Hati
Hati merupakan organ yang unik karena memiliki kemampuan untuk beregenerasi. Setelah sebagian hati diambil untuk donor, organ ini akan tumbuh kembali mendekati ukuran semula. Proses regenerasi biasanya mulai terlihat dalam waktu sekitar 6 minggu setelah operasi, dan dalam waktu satu tahun hati dapat kembali mencapai kurang lebih 90% dari ukuran aslinya.
Pada umumnya, donor hati tidak mengalami komplikasi serius dalam jangka panjang. Namun, efek samping tetap bisa muncul mulai dari minggu pertama setelah operasi hingga beberapa waktu kemudian. Oleh karena itu, pendonor perlu menjalani pemulihan dengan baik serta menjaga pola hidup sehat secara berkelanjutan.
Berikut ini beberapa hal yang terjadi setelah menjadi donor hati:
Seminggu setelah operasi
Seorang donor hati biasanya perlu menjalani rawat inap selama 5–7 hari setelah operasi dan beristirahat dari pekerjaan selama sekitar 4–6 minggu. Setelah operasi, pendonor bisa merasakan pegal atau pusing. Umumnya, pada hari keempat, kondisi tubuh mulai membaik dan terasa lebih segar.
Setelah 5–7 hari, fungsi organ sudah kembali berjalan normal sehingga pendonor diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Meski demikian, rasa mudah lelah masih bisa dirasakan, sehingga aktivitas berat sebaiknya dihindari hingga pemulihan benar-benar optimal.
3 bulan setelah operasi
Setelah operasi, Anda dapat kembali beraktivitas normal sesuai kemampuan dan kenyamanan. Tetaplah aktif, namun hindari mengangkat beban lebih dari 7 kg selama 4 minggu pertama dan lebih dari 15 kg hingga 3 bulan pascaoperasi.
4-6 bulan operasi
Selama masa pemulihan, hindari konsumsi alkohol maupun obat atau suplemen herbal yang bisa membebani kerja hati. Selain itu, bagi wanita sebaiknya menunda kehamilan terlebih dahulu.
Setelah operasi transplantasi hati, pendonor perlu menjaga kesehatan dengan menghindari aktivitas berat, menerapkan gaya hidup sehat, dan rutin melakukan pemeriksaan medis. Jika muncul keluhan pada bekas operasi atau gangguan metabolisme, segera periksakan diri ke dokter. Anda juga bisa memanfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store atau Play Store.
Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina
John Hopkins Medicine. What to Expect as a Liver Donor. Available from: https://www.hopkinsmedicine.org/transplant/programs/liver/living-donor-liver-transplant/what-to-expect#
Mayo Clinic. Liver Transplant. Available from: https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/living-donor-liver-transplant/pyc-20384846
NHS. What Is Living Liver Donation?. Available from: https://www.organdonation.nhs.uk/become-a-living-donor/donating-part-of-your-liver/what-is-living-liver-donation/
Mayo Clinic. Liver Transplant. Available from: https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/liver-transplant/about/pac-20384842
Mount Sinai. Liver Donation Surgery and recovery. Available from: https://www.mountsinai.org/care/transplant/services/living-donor/liver-surgery-recovery
Robinson, K. (2024). Life After a Living-Donor Liver Transplant. Available from: https://www.webmd.com/hepatitis/living-donor-life-after