• Beranda
  • self-help
  • Penanganan Penumpukan Asam Laktat (Asidosis Laktat) Akibat Olahraga

Penanganan Penumpukan Asam Laktat (Asidosis Laktat) Akibat Olahraga

Penanganan Penumpukan Asam Laktat (Asidosis Laktat) Akibat Olahraga
Ilustrasi olahraga. Credit: Freepik

Bagikan :


Saat berolahraga atau melakukan aktivitas fisik, tubuh menggunakan glukosa atau karbohidrat sebagai sumber energi. Proses ini menghasilkan asam laktat sebagai produk sampingan. Dalam kadar normal, asam laktat tidak berbahaya bagi tubuh. Namun, jika kadarnya meningkat terlalu tinggi, dapat terjadi asidosis laktat, yang ditandai dengan gejala seperti kelelahan, nyeri otot, dan mual.

Simak artikel berikut untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penyebab dan cara penanganan asidosis laktat.

 

Apa Itu Asidosis Laktat?

Saat berolahraga, tubuh menggunakan oksigen untuk memecah glukosa menjadi energi. Namun, ketika aktivitas fisik berlangsung sangat intens, pasokan oksigen mungkin tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan energi. Dalam kondisi ini, tubuh akan menghasilkan zat bernama laktat dan menggunakannya untuk membentuk energi tanpa melibatkan oksigen.

Kelebihan asam laktat biasanya akan diproses oleh hati dan ginjal. Namun, jika produksinya terlalu banyak, penumpukan laktat dapat terjadi lebih cepat daripada kemampuan tubuh untuk mengurainya, sehingga menumpuk di dalam darah.

Penumpukan dalam jumlah ringan disebut hiperlaktatemia, sedangkan jika kadarnya cukup tinggi hingga mengganggu keseimbangan pH tubuh, kondisi ini dikenal sebagai asidosis laktat.

Baca Juga: Olahraga Aerobik vs Anaerobik, Mana yang Efektif untuk Menurunkan Berat Badan?

 

Penyebab Asidosis Laktat

Asidosis laktat terjadi ketika tubuh kekurangan oksigen di dalam darah, otot, atau organ lainnya. Kondisi ini bisa muncul akibat olahraga yang terlalu berat atau intens, tetapi lebih sering disebabkan oleh gangguan medis tertentu.

Beberapa kondisi medis yang dapat memicu terjadinya asidosis laktat antara lain:

  • Gangguan pada paru-paru
  • Masalah sirkulasi atau aliran darah
  • Gangguan pada darah
  • Kanker
  • Gagal hati
  • Sepsis (infeksi berat yang menyebar ke seluruh tubuh)
  • Syok
  • Pengaruh obat-obatan tertentu

 

Gejala Asidosis Laktat

Gejala asidosis laktat bergantung pada seberapa tinggi kadar asam laktat dalam tubuh. Umumnya, gejala muncul secara tiba-tiba sebagai sinyal tubuh untuk menghentikan aktivitas yang sedang dilakukan.

Beberapa gejala awal asidosis laktat meliputi:

  • Mual
  • Muntah
  • Kelelahan
  • Pernapasan cepat dan dalam
  • Kram otot
  • Nyeri tubuh

Bagi Anda yang rutin berolahraga intens, nyeri otot akibat asidosis laktat biasanya muncul segera saat aktivitas berlangsung. Jika nyeri baru terasa 1–2 hari setelah berolahraga, hal tersebut bukan disebabkan oleh asidosis laktat, melainkan proses pemulihan otot.

Ketika asidosis laktat memburuk, gejala yang dapat muncul antara lain:

  • Tubuh terasa sangat lemah
  • Mengantuk berlebihan
  • Kebingungan atau mengigau
  • Gerakan tubuh menjadi canggung atau tidak terkoordinasi

Baca Juga: Risiko Tidak Melakukan Pemanasan dan Pendinginan Saat Berolahraga

 

Penanganan dan Pencegahan Asidosis Laktat Akibat Olahraga

Asidosis laktat yang disebabkan oleh kondisi medis tertentu dapat ditangani dengan pemberian cairan infus dan terapi oksigen. Penanganannya akan disesuaikan dengan penyakit atau kondisi medis yang mendasarinya.

Sementara itu, asidosis laktat akibat olahraga umumnya bersifat sementara dan dapat pulih dengan sendirinya. Anda biasanya tidak memerlukan pengobatan khusus selain beristirahat dan memastikan asupan cairan tubuh tercukupi.

Untuk mencegah asidosis laktat saat berolahraga, penting untuk mendengarkan sinyal tubuh. Jika muncul sensasi terbakar pada otot, mual, atau nyeri otot, segera lakukan pendinginan. Setelah itu, istirahat sejenak sebelum melanjutkan olahraga, dan pastikan Anda minum cukup air.

Apabila setelah beristirahat gejala asidosis laktat masih dirasakan atau justru memburuk, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

 

Asidosis laktat akibat olahraga terjadi karena tubuh kekurangan oksigen di dalam darah, otot, atau jaringan lain yang dibutuhkan untuk menghasilkan energi.

Jika Anda memiliki pertanyaan seputar asidosis laktat atau ingin mengetahui intensitas olahraga yang sesuai dengan kondisi tubuh, sebaiknya konsultasikan langsung dengan dokter. Anda juga dapat memanfaatkan fitur konsultasi kesehatan melalui aplikasi Ai Care, yang bisa diunduh di App Store dan Play Store.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Senin, 13 Oktober 2025 | 12:01

Gardner, A. (2018). Lactic Acidosis and Exercise: What You Need to Know. Available from: https://www.webmd.com/fitness-exercise/exercise-and-lactic-acidosis

Cleveland Clinic. Lactic Acidosis. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/25066-lactic-acidosis

Cleveland Clinic. Lactic Acid. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/body/24521-lactic-acid

Barrell, A. (2023). The role of lactic acid in the body. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/326521

Ward, S., Read, T. (2023). Is It Possible to Get Rid of Lactic Acid in Your Muscles?. https://www.healthline.com/health/how-to-get-rid-of-lactic-acid