Selain ayam, bebek juga termasuk jenis unggas yang memiliki cita rasa khas dan lezat. Di berbagai daerah di Indonesia, daging bebek menjadi bagian dari kuliner tradisional yang sangat digemari, dengan berbagai olahan dan cara memasak yang unik, mulai dari digoreng, dibakar, hingga dimasak dengan bumbu khas masing-masing daerah.

Namun, di balik kelezatannya, muncul pertanyaan yang cukup umum: apakah konsumsi daging bebek bisa meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh?

Kandungan Nutrisi Daging Bebek

Secara teknis, daging bebek memiliki kemiripan dengan daging ayam, namun ada perbedaan mencolok dalam kandungan gizinya. Bebek mengandung lemak yang lebih tinggi dibandingkan ayam.

Dalam 100 gram daging bebek tanpa kulit, terdapat sekitar:

• 337 kalori
• 19 gram protein
• 28 gram lemak
• 80–90 mg kolesterol

Sementara itu, 100 gram daging ayam broiler tanpa kulit hanya mengandung sekitar:

• 209 kalori
• 24 gram protein
• 11 gram lemak
• 76 mg kolesterol

Dari data tersebut, terlihat bahwa daging bebek memiliki kandungan lemak dan kalori yang lebih tinggi. Jika dikonsumsi berlebihan, hal ini dapat berkontribusi pada peningkatan kadar kolesterol dalam tubuh.

Baca Juga: Kolesterol HDL Terlalu Tinggi, Apa Dampaknya?

Benarkah Bebek Bisa Menyebabkan Kenaikan Kolesterol?

Jawabannya adalah ya, daging bebek dapat meningkatkan kadar kolesterol. Namun, tidak semua orang yang mengonsumsi daging bebek akan langsung mengalami kenaikan kolesterol.

Perlu diketahui bahwa kadar kolesterol dalam tubuh dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya:

Pola makan secara keseluruhan

Konsumsi daging bebek bukanlah satu-satunya penyebab kolesterol tinggi. Pola makan secara keseluruhan justru lebih berperan besar, terutama jika tinggi lemak jenuh, tinggi gula, dan rendah serat. Kombinasi inilah yang lebih berisiko meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh.

Frekuensi konsumsi

Frekuensi konsumsi daging bebek turut memengaruhi risiko penumpukan lemak jenuh dalam tubuh. Jika dikonsumsi terlalu sering, risiko meningkatnya kadar kolesterol tentu menjadi lebih besar. Idealnya, daging bebek sebaiknya dinikmati sesekali saja sebagai variasi dalam menu makanan, bukan sebagai konsumsi harian.

Cara pengolahan

Cara memasak daging bebek sangat berpengaruh terhadap risiko peningkatan kolesterol. Banyak hidangan bebek yang diolah dengan cara digoreng menggunakan banyak minyak, diberi bumbu berlemak, atau disajikan bersama kulit yang tinggi lemak.

Untuk membantu menjaga kadar kolesterol tetap stabil, sebaiknya pilih metode memasak yang lebih sehat, seperti merebus, mengukus, atau memanggang tanpa tambahan minyak berlebih.

Faktor genetik

Bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi atau penyakit jantung, konsumsi makanan berlemak seperti daging bebek dapat lebih mudah memicu kenaikan kadar kolesterol.

Baca Juga: Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Tes Kolesterol (Profil Lipid)

Tips Aman Mengonsumsi Daging Bebek

Jika ingin tetap menikmati daging bebek tanpa khawatir kolesterol meningkat, Anda bisa mengikuti beberapa tips berikut:

• Buang kulit bebek sebelum dikonsumsi, karena bagian ini mengandung lemak jenuh yang cukup tinggi.
• Batasi frekuensinya, misalnya hanya 1–2 kali dalam seminggu.
• Padukan dengan sayuran hijau dan buah-buahan, yang kaya serat dan antioksidan untuk membantu menurunkan kolesterol.
• Hindari penggunaan mentega atau santan secara berlebihan saat memasak.
• Perbanyak aktivitas fisik agar metabolisme lemak tetap optimal dan tubuh tetap bugar.

Mengonsumsi daging bebek sesekali dan dalam porsi wajar umumnya tidak langsung menyebabkan kolesterol tinggi. Namun, karena kandungan lemak dan kolesterolnya relatif tinggi, sebaiknya hindari konsumsi berlebihan agar risiko gangguan kesehatan bisa dicegah.

Jika memiliki gejala kolesterol tinggi, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Anda juga bisa memanfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang tersedia di App Store maupun Play Store.

Mau tahu informasi seputar nutrisi, makanan dan tips diet lainnya? Cek di sini, ya!