• Beranda
  • nutrisi
  • Aturan Makan Bila Memiliki Sindrom Iritasi Usus Besar

Aturan Makan Bila Memiliki Sindrom Iritasi Usus Besar

Aturan Makan Bila Memiliki Sindrom Iritasi Usus Besar
Ilustrasi pola makan sehat untuk pengidap IBS. Credits: Freepik

Bagikan :


Sindrom iritasi usus besar atau Irritable bowel syndrome (IBS) adalah gangguan pencernaan kronis yang ditandai dengan gejala seperti nyeri perut, kembung, perubahan pola buang air besar, dan rasa tidak tuntas ketika buang air besar.

Meskipun tidak menyebabkan kerusakan permanen pada usus atau meningkatkan risiko kanker, kondisi ini tetap bisa mengganggu kualitas hidup penderitanya.

Hingga kini, para peneliti belum mengetahui penyebab pasti IBS. Namun, faktor seperti ketidakseimbangan bakteri usus, intoleransi makanan, dan konsumsi makanan tertentu diduga bisa memicu munculnya gejala.

Lalu, pola makan seperti apa yang sebaiknya diterapkan oleh penderita IBS? Simak penjelasannya dalam artikel berikut. 

 

Aturan Makan yang Direkomendasikan untuk Penderita IBS

Makanan yang dikonsumsi dapat memicu atau memperburuk gejala IBS. Sistem pencernaan penderita IBS cenderung lebih sensitif dan responsif terhadap rangsangan tertentu.

Beberapa jenis makanan dapat menyebabkan peningkatan produksi gas, gangguan pergerakan usus (terlalu cepat atau lambat), serta kontraksi otot usus yang tidak teratur.

Oleh sebab itu, penderita IBS disarankan untuk mengubah pola makan seperti berikut:

Menerapkan diet rendah FODMAP

Salah satu pola makan yang paling efektif untuk mengelola IBS adalah diet rendah FODMAP. FODMAP merupakan singkatan dari Fermentable Oligosaccharides, Disaccharides, Monosaccharides, and Polyols, yaitu jenis-jenis karbohidrat yang sulit dicerna oleh tubuh.

Karbohidrat ini dapat menarik air ke dalam usus dan difermentasi oleh bakteri usus sehingga menyebabkan perut kembung, bergas, dan nyeri.

Dengan diet rendah FODMAP, Anda perlu menghindari makanan berikut:

  • Buah-buahan, seperti apel, pir, mangga, semangka, dan buah kering.
  • Sayuran, seperti bawang, bawang putih, brokoli, kembang kol, dan jamur.
  • Produk susu, seperti susu sapi, yoghurt, dan es krim, karena mengandung laktosa.
  • Gandum karena mengandung fruktan (jenis karbohidrat yang sulit dicerna). 
  • Pemanis buatan, seperti sorbitol, xylitol, dan manitol.

Sebaliknya, pilih makanan rendah FODMAP yang aman dikonsumsi, yaitu:

  • Buah-buahan, seperti pisang, jeruk, stroberi, dan anggur.
  • Sayuran, seperti wortel, bayam, kentang, pakcoy, kale, selada, mentimun, dan terong.
  • Protein, seperti daging tanpa lemak, ikan, ayam, dan telur.
  • Susu, seperti susu almon tanpa tambahan gula, dan susu kedelai.

Baca Juga: Penyebab dan Gejala Polip Usus Besar yang Perlu Diwaspadai

Tingkatkan asupan serat

Serat sangat penting bagi kesehatan sistem pencernaan, khususnya pada penderita IBS dengan gejala sembelit. Menambahkan asupan serat secara bertahap dan minum lebih banyak air untuk mencegah perut kembung atau kram.

Batasi konsumsi produk susu

Banyak penderita IBS juga mengalami intoleransi laktosa, yaitu ketidakmampuan tubuh untuk mencerna gula alami dalam susu (laktosa). Kondisi ini dapat memicu gejala, seperti kembung, diare, dan gas berlebihan, setelah mengonsumsi produk susu.

Batasi makanan yang memicu kembung

Penderita IBS sering merasakan kembung, perut terasa penuh, dan bergas. Beberapa jenis makanan dan minuman dapat memperburuk gejala ini karena memicu produksi gas berlebih di usus.

Makanan yang dapat menyebabkan gas atau kembung antara lain kacang-kacangan, sayuran cruciferous seperti kubis, brokoli, dan kembang kol, minuman berkarbonasi, serta permen karet.

Baca Juga: 4 Cara Pencegahan Kanker Usus Besar

Menghindari gluten

Gluten adalah protein yang ditemukan dalam gandum, barley (jelai) dan rye (gandum hitam). Meskipun aman bagi sebagian orang, penderita IBS mungkin memiliki sensitivitas terhadap makanan berbahan dasar tepung terigu.

Sebagai alternatif, pilihlah karbohidrat yang bebas gluten seperti kentang, ubi, nasi, dan jagung. Kemudian untuk membuat camilan atau kue, Anda bisa menggunakan tepung almond, tepung kelapa, dan tepung singkong.

 

IBS merupakan kondisi yang kompleks dan respons terhadap makanan pun bisa berbeda pada setiap individu. Oleh karena itu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi dalam menyusun pola makan yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter melalui layanan konsultasi pada aplikasi Ai Care yang tersedia di App Store atau Play Store.

 

Mau tahu informasi seputar nutrisi, makanan dan tips diet lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Rabu, 13 Agustus 2025 | 11:33

Cleveland Clinic (2023). Irritable Bowel Syndrome (IBS). Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/4342-irritable-bowel-syndrome-ibs 

NHS UK (2025). Diet, lifestyle and medicines for IBS (irritable bowel syndrome). Available from: https://www.nhs.uk/conditions/irritable-bowel-syndrome-ibs/diet-lifestyle-and-medicines/ 

Barbara Bolen, PhD (2025). Foods to Eat and Foods to Avoid on an IBS Diet. Available from: https://www.verywellhealth.com/ibs-nutrition-4013556 

Cleveland Clinic (2022). Low FODMAP Diet. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/22466-low-fodmap-diet 

Kris Gunnars, BSc (2024). Everything You Need to Know About the FODMAP Diet. Available from: https://www.healthline.com/nutrition/fodmaps-101#high-fodmap-foods