Sudah berhasil menurunkan berat badan dan menjaga pola makan, tapi kenapa angka di timbangan tiba-tiba naik lagi? Pertanyaan ini mungkin sempat membuat Anda bingung atau bahkan kehilangan motivasi.
Padahal, naiknya berat badan tidak selalu disebabkan oleh pola makan atau kurang olahraga saja. Ada satu faktor penting yang sering diabaikan, yaitu kurang tidur. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Simak penjelasannya dalam artikel berikut.
Mengapa Kurang Tidur Bisa Menyebabkan Berat Badan Naik?
Banyak penelitian menunjukkan bahwa tidur yang cukup adalah bagian penting dari kesehatan tubuh secara keseluruhan. Bahkan, kurang tidur dapat memicu kenaikan berat badan, meskipun Anda sudah menjaga pola makan dan rutin berolahraga.
Hal tersebut bisa terjadi karena beberapa alasan, di antaranya:
Gangguan keseimbangan hormon nafsu makan
Salah satu alasan utama berat badan naik saat kurang tidur adalah terganggunya hormon pengatur nafsu makan, yaitu ghrelin (hormon lapar) dan leptin (hormon kenyang).
Kurang tidur meningkatkan produksi ghrelin dan menurunkan leptin, sehingga Anda merasa lebih lapar dan sulit kenyang. Akibatnya, asupan kalori pun bertambah tanpa disadari.
Peningkatan rasa lapar emosional dan ngemil di malam hari
Saat tubuh kurang tidur, bagian otak yang mengendalikan dorongan emosional menjadi terganggu. Akibatnya, Anda lebih mudah tergoda untuk ngemil di malam hari, terutama makanan manis, berlemak, dan tinggi kalori.
Selain itu, semakin lama terjaga, semakin besar pula peluang untuk terus ngemil.
Baca Juga: Penting, Ini Tanda-Tanda Tubuh Anda Kurang Tidur
Penurunan metabolisme tubuh
Tidur adalah waktu penting bagi tubuh untuk memperbaiki jaringan, menyeimbangkan hormon, dan menjaga metabolisme tetap optimal.
Jika tidur terganggu, metabolisme basal—yaitu pembakaran kalori saat istirahat—bisa melambat. Studi menunjukkan bahwa kurang tidur dapat menurunkan laju metabolisme hingga 5–10%, sehingga tubuh membakar lebih sedikit kalori meski aktivitas tidak berubah.
Resistensi insulin dan penumpukan lemak
Kurang tidur juga dapat meningkatkan kadar gula darah dan memicu resistensi insulin, yaitu tahap awal dari diabetes tipe 2.
Saat tubuh tidak merespons insulin dengan baik, glukosa tidak digunakan sebagai energi, melainkan disimpan sebagai lemak, terutama di area perut.
Menurunkan motivasi untuk berolahraga
Kurang tidur membuat tubuh mudah lelah dan lesu di siang hari. Akibatnya, Anda cenderung malas bergerak atau melewatkan sesi olahraga.
Jika terjadi terus-menerus, defisit kalori yang dibutuhkan untuk menurunkan berat badan pun sulit tercapai.
Baca Juga: Kurang Tidur Bisa Menghambat Tinggi Badan Anak, Benarkah?
Perubahan jam biologis
Jam biologis tubuh diatur oleh siklus tidur-bangun. Kurang tidur bisa mengacaukan ritme ini dan memengaruhi nafsu makan, metabolisme, serta penyimpanan lemak.
Orang yang sering begadang biasanya memiliki pola makan tidak teratur dan lebih rentan mengalami gangguan metabolik.
Tidur yang cukup memiliki peran besar dalam menjaga berat badan. Bila Anda mengalami gangguan tidur atau merasa usaha penurunan berat badan tidak membuahkan hasil, sebaiknya konsultasikan ke dokter.
Anda bisa memanfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang saat ini sudah tersedia di App Store atau Play Store.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!
- dr Hanifa Rahma
- dr Nadia Opmalina
Alexa Fry (2024). Obesity and Sleep. Available from: https://www.sleepfoundation.org/physical-health/obesity-and-sleep
Elizabeth Pratt (2020). Why Poor Sleep Can Lead to Weight Gain. Available from: https://www.healthline.com/health-news/why-poor-sleep-can-lead-to-weight-gain
Cleveland Clinic (2024). Here’s What Happens When You Don’t Get Enough Sleep. Available from: https://health.clevelandclinic.org/happens-body-dont-get-enough-sleep
NIH (2022). How Much Sleep Is Enough?. Available from: https://www.nhlbi.nih.gov/health/sleep/how-much-sleep