Matcha kini semakin populer dan banyak digemari. Selain rasanya yang khas, minuman ini mengandung kafein yang dapat membantu meningkatkan fokus, memberi tambahan energi, sekaligus membantu meredakan stres. Namun, benarkah kebiasaan minum matcha dapat memengaruhi penyerapan zat besi dalam tubuh? Simak penjelasannya dalam artikel berikut.
Hubungan Antara Matcha dan Zat Besi
Matcha adalah bubuk teh hijau halus yang dibuat dari daun teh yang ditanam di tempat teduh. Proses ini menghasilkan rasa yang lebih kaya dan pekat, dengan kandungan kafein dan antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan teh hijau biasa. Matcha mengandung kafein serta L-theanine, asam amino yang membantu meningkatkan energi dan fokus, sehingga banyak orang memilihnya sebagai alternatif kopi.
Meski bermanfaat dan memiliki cita rasa unik, konsumsi matcha tetap perlu diperhatikan. Penelitian menunjukkan bahwa minum teh hijau saat makan dapat menurunkan penyerapan zat besi non-heme hingga 60–90%.
Selain kafein, matcha juga kaya akan tanin, yaitu polifenol yang dapat mengikat zat besi di saluran pencernaan. Jika dikonsumsi terlalu sering, kandungan tanin yang tinggi berisiko menghambat penyerapan zat besi, terutama yang berasal dari tumbuhan.
Karena teksturnya lebih pekat, matcha memiliki kandungan polifenol lebih tinggi daripada teh hijau biasa, sehingga konsumsi berlebihan dapat meningkatkan risiko kekurangan zat besi.
Baca Juga: Selain Bayam, Inilah Sumber Makanan Alami Kaya Zat Besi
Berapa Banyak Konsumsi Matcha yang Aman dalam Sehari?
Pada dasarnya, matcha aman dikonsumsi setiap hari selama dalam jumlah terbatas. Penelitian menyebutkan bahwa konsumsi hingga 4 gram per hari, atau sekitar 2 sendok teh rata, masih tergolong aman.
Namun, kandungan kafein, tanin, dan katekin dalam matcha bisa berbeda-beda, begitu juga dengan toleransi tiap individu. Jika konsumsi harian matcha menimbulkan efek samping seperti pusing, sakit kepala, atau gangguan pencernaan, sebaiknya kurangi porsinya.
Terkait penyerapan zat besi, perlu dipahami bahwa matcha bukan satu-satunya minuman yang dapat menghambat proses ini. Beberapa minuman berkafein lain yang juga sebaiknya dibatasi antara lain:
- Teh hitam
- Teh hijau
- Cokelat
- Teh oolong
- Anggur merah
Baca Juga: Siapa Saja yang Memerlukan Suplementasi Zat Besi?
Tips Aman Mengonsumsi Matcha
Satu cangkir matcha per hari umumnya aman bagi kesehatan. Namun, jika dikonsumsi beberapa cangkir sekaligus dan diminum bersamaan dengan makanan yang dapat mengganggu penyerapan zat besi, risiko anemia akibat kekurangan zat besi bisa meningkat.
Agar lebih aman, Anda bisa mengikuti beberapa tips berikut saat mengonsumsi matcha:
- Batasi konsumsi harian maksimal 4 gram matcha (sekitar 2 sendok teh).
- Minum matcha di antara waktu makan, sekitar 1–2 jam sebelum atau sesudah makan.
- Batasi tambahan gula dan bahan berlemak lainnya.
- Perbanyak asupan zat besi heme, misalnya dari daging merah, ikan, atau unggas.
- Imbangi dengan makanan kaya vitamin C, seperti jeruk atau paprika, untuk membantu penyerapan zat besi.
Minum matcha kini telah menjadi bagian dari gaya hidup banyak orang. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi matcha maupun minuman berkafein lainnya dapat mengganggu penyerapan zat besi. Karena itu, sebaiknya batasi asupan matcha harian agar tubuh tidak berisiko mengalami kekurangan zat besi.
Jika memiliki pertanyaan seputar nutrisi sebaiknya konsultasikan ke dokter atau manfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store atau Play Store.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!
- dr Nadia Opmalina
Pagan, C. (2025). What Happens to Your Iron Levels When You Drink Too Much Matcha?. Available from: https://www.verywellhealth.com/can-matcha-cause-iron-deficiency-11815185
Brown, M. (2024). Do Coffee and Caffeine Inhibit Iron Absorption?. Available from: https://www.healthline.com/nutrition/coffee-caffeine-iron-absorption
Cleveland Clinic. Iron Deficeincy Anemia. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22824-iron-deficiency-anemia
Lee J. (2023). Association between Coffee and Green Tea Consumption and Iron Deficiency Anemia in Korea. Korean journal of family medicine, 44(2), 69–70. https://doi.org/10.4082/kjfm.44.2ELee J. (2023). Association between Coffee and Green Tea Consumption and Iron Deficiency Anemia in Korea. Korean journal of family medicine, 44(2), 69–70. https://doi.org/10.4082/kjfm.44.2E