Ovulasi adalah salah satu bagian dari siklus menstruasi dimana folikel melepaskan sel telur yang matang ke rahim untuk mendukung proses pembuahan. Normalnya proses ini tidak menimbulkan rasa nyeri, namun beberapa wanita dapat mengalami nyeri ovulasi setiap bulannya.

Penyebab Nyeri Ovulasi

Ovulasi adalah salah satu proses bagian dalam siklus menstruasi wanita. Setiap bulannnya folikel yang berada di ovarium akan melepaskan sel telur yang matang untuk melewati tuba falopi menuju rahim.

Jika sel telur berhasil dibuahi sel sperma maka akan terjadi kehamilan, namun jika tidak, sel telur akan menempel di dinding rahim dan meluruh saat menstruasi.

Nyeri ovulasi juga dikenal dengan istilah mittelschmerz disebabkan oleh proses pelepasan folikel saat melepaskan sel telur. Folikel adalah kantong kecil di ovarium yang berisi sel telur. Ketika sel telur matang dan siap dibuahi, folikel akan melepaskan sel telur tersebut ke rahim.

Belum diketahui dengan pasti penyebab nyeri ovulasi, namun para ahli berpendapat ada beberapa hal yang menyebabkan nyeri ovulasi, antara lain:

• Pembengkakan atau pecahnya folikel pada ovarium. Kondisi ini dapat melepaskan beberapa cairan ekstra yang dapat menyebabkan rasa sakit yang tumpul
• Proses keluarnya sel telur dari folikel dapat menyebabkan rasa sakit yang tajam dan tiba-tiba
• Menegangnya saluran tuba atau rahim saat menjelang ovulasi

Baca Juga: Pentingnya Mengetahui Apa Itu Ovulasi dan Tanda-Tanda Yang Menyertainya

Seperti Apa Rasa Nyeri Ovulasi?

Sebagian besar wanita menggambarkan nyeri ovulasi sebagai perasaan pegal. Pegal yang dirasakan dapat berlangsung selama beberapa jam atau beberapa hari. Rasa nyeri ovulasi juga dapat muncul sebagai rasa sakit yang tiba-tiba, tajam dan hanya berlangsung sesaat.

Meskipun rasa sakit nyeri ovulasi biasanya ringan, namun pada kasus yang sangat jarang terjadi beberapa wanita dapat mengalami nyeri ovulasi yang parah hingga terasa seperti nyeri yang dirasakan saat mengalami usus buntu. Rasa sakit terkadang terasa lebih sering di satu sisi daripada sisi lainnya. Kondisi ini normal dan tidak perlu dikhawatirkan. 

Namun jika rasa nyeri ovulasi selalu berulang dan tidak kunjung mereda, Anda perlu waspada akan kemungkinan penyebab nyeri lainnya seperti endometriosis atau kista. 

Baca Juga: Mengenal Anovulasi, Ketika Sel Telur Tidak Terlepas dari Indung Telur saat Ovulasi

Penanganan Nyeri Ovulasi

Sebagian besar orang tidak memerlukan pengobatan untuk nyeri ovulasi. Rasa sakit biasanya dapat hilang dalam sehari tanpa memerlukan pengobatan khusus. Unntuk meredakan rasa nyeri, Anda bisa minun obat yang dijual bebas seperti obat antiinflamasi nonsteroid (ibuprofen atau naproxen) atau asetaminofen untuk membantu mengatasi rasa sakit.

Untuk meredakan rasa tidak nyaman di area perut, Anda bisa meletakkan bantalan pemanas atau mandi air panas yang dapat membantu menghilangkan rasa sakit.

Apabila nyeri ovulasi terasa parah, Anda juga bisa memeriksakan diri ke dokter. Dokter dapat merekomendasikan minum pil KB hormonal untuk menunda ovulasi. Namun minum pil KB berarti menghambat proses ovulasi sehingga metode ini tidak disarankan bagi Anda yang sedang menjalani program hamil.

Nyeri ovulasi adalah nyeri yang muncul ketika proses ovulasi, pelepasan sel telur matang ke rahim. Rasa nyeri umumnya tidak berbahaya dan dapat mereda tanpa pengobatan tertentu. Apabila nyeri ovulasi tidak kunjung mereda sebaiknya segera periksakan ke dokter. Anda juga dapat memanfaatkan layanan konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh di ponsel. 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!