Perut tidak nyaman setelah makan dan minum merupakan keluhan yang sering terjadi. Makan makanan terlalu pedas atau terlalu banyak makan bisa menyebabkan sakit perut. Namun, bagaimana dengan sakit perut setelah minum air putih, apa penyebabnya dan bagaimana mengatasinya?

Penyebab Sakit Perut Setelah Minum Air Putih

Meski lebih jarang terjadi, sakit perut setelah minum air putih adalah hal yang umum terjadi sehari-hari. Sakit perut bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti lingkungan, kondisi medis, jenis air yang dikonsumsi, dan berapa banyak air yang Anda minum.

Beberapa penyebab sakit perut setelah minum air putih antara lain:

Air putih terkontaminasi kuman

Minum air yang terkontaminasi bakteri atau parasit dapat menyebabkan sakit perut, diare, hingga muntah. Mikroorganisme penyebab kontaminasi ini antara lain Cryptosporidium, Campylobacter, E. coli, dan Giardia. Gejala dapat muncul beberapa jam atau hari setelah minum air yang terkontaminasi.

Jika Anda bepergian ke suatu daerah dan tidak yakin apakah air yang Anda konsumsi higienis, sebaiknya rebus air hingga matang sebelum diminum atau minum air dalam kemasan yang bersih dan aman.

Baca Juga: Bahaya Kurang Minum Air Putih, Bisa Sebabkan Batu Ginjal

Suhu air terlalu dingin

Minum air dengan suhu terlalu dingin dapat memicu sakit perut seperti kram. Sebuah studi menyebutkan bahwa minum air dingin dapat memperlambat kontraksi di saluran gastrointestinal dan laju pengosongan lambung jika dibandingkan dengan minum air hangat.

Minum terlalu banyak 

Minum air terlalu banyak dalam sekali minum dapat menyebabkan keracunan air (water intoxication). Terlalu banyak air dalam tubuh menyebabkan ketidakseimbangan elekrolit, sehingga tubuh sulit mengeluarkan kelebihan cairan. Akibatnya, cairan akan menumpuk di jaringan dan menyebabkan pembengkakan.

Jika di otak terdapat terlalu banyak cairan, hal ini akan memengaruhi cara kerja otak. Gejala yang muncul antara lain kebingungan, sakit kepala, mual dan muntah, perut kembung, badan mudah lelah, serta nyeri otot.

Minum terlalu cepat

Minum terlalu cepat dapat membuat udara ikut tertelan, yang kemudian terperangkap di dalam saluran pencernaan dan menimbulkan rasa tidak nyaman atau kembung. Kebiasaan minum dengan sedotan atau mengonsumsi minuman bersoda juga bisa menambah jumlah udara yang masuk ke dalam tubuh, sehingga memperburuk rasa kembung.

Sindrom iritasi usus besar

Otot di saluran cerna memiliki refleks gastrokolik yang membantu mengendalikan pergerakan makanan. Pada pengidap sindrom iritasi usus besar, refleks gastrokolik terlalu aktif sehingga feses keluar lebih cepat setelah makan. Para ahli menduga hal ini juga dapat terjadi ketika minum air dalam jumlah banyak, sehingga memicu refleks gastrokolik lebih aktif. 

Baca Juga: Tips Mudah Minum Air Putih Lebih Banyak, Tidak Harus 8 Gelas per Hari

Kapan Perlu Periksa ke Dokter?

Sakit perut setelah minum air dapat sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus. Jika mengalami diare akibat minum air yang terkontaminasi, segera tingkatkan asupan cairan untuk mencegah dehidrasi. Selain itu, Anda dapat mengonsumsi obat diare yang tersedia bebas di apotek untuk membantu meredakan gejala.

Apabila sakit perut bertahan selama 10-20 menit setelah minum air, sebaiknya periksakan ke dokter. Anda juga perlu periksa ke dokter jika mengalami gejala seperti:

• Gejala berlangsung selama berjam-jam
• Rasa sakitnya parah
• Sulit menelan dan cairan terasa tersangkut di tenggorokan 
• Kehilangan berat badan tanpa disadari
• Muntah
• Perut terasa sakit setiap hari

Untuk mencegah sakit perut, pastikan air yang Anda konsumsi merupakan air yang higienis. Jika memiliki pertanyaan seputar kesehatan, Anda bisa berkonsultasi ke dokter atau manfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store atau Play Store. 

Mau tahu informasi seputar nutrisi, makanan dan tips diet lainnya? Cek di sini, ya!