Impaksi Tinja: Gejala, Penyebab dan Pengobatannya

Impaksi Tinja: Gejala, Penyebab dan Pengobatannya
Ilustrasi gangguan buang air besar. Credit: Freepik

Bagikan :


Impaksi tinja adalah kondisi ketika tinja yang keras dan kering tersangkut di dalam rektum, sehingga sulit untuk dikeluarkan. Kondisi ini dapat menimbulkan rasa sakit dan ketidaknyamanan. Impaksi tinja biasa terjadi pada lansia akibat perubahan kondisi fisik terkait usia, penurunan mobilitas, dan penggunaan obat-obatan. Artikel berikut membahas penyebab impaksi tinja, pengobatan, dan cara pencegahannya.

 

Penyebab Impaksi Tinja

Dalam proses pencernaan, makanan yang dikonsumsi akan dipecah di lambung dan kemudian melewati usus halus. Di sepanjang usus halus, tubuh menyerap nutrisi dari makanan. Sisa makanan yang tidak dicerna akan diteruskan ke usus besar dan akhirnya ke rektum untuk dibuang sebagai tinja.

Namun, jika proses ini terganggu, sisa limbah bisa tertahan dan menumpuk di usus besar. Kondisi ini dikenal sebagai impaksi tinja. Pada kasus ini, tinja menjadi sangat kering dan keras sehingga sulit untuk dikeluarkan. Tinja yang tersangkut dapat menghalangi pengeluaran limbah baru, menyebabkan penumpukan lebih lanjut.

 

Berikut adalah beberapa penyebab umum impaksi tinja:

  • Konstipasi kronis: Sembelit yang berlangsung lama dan tidak diatasi dapat menyebabkan tinja mengeras dan tersangkut di rektum.

  • Penggunaan laksatif berlebihan: Penggunaan pencahar secara terus-menerus bisa membuat tubuh kehilangan kemampuan alami untuk buang air besar, sehingga tinja menumpuk dan sulit dikeluarkan.

  • Obat-obatan tertentu: Beberapa obat, terutama pereda nyeri golongan opioid, dapat memperlambat pergerakan usus dan meningkatkan risiko impaksi tinja.

  • Kurang aktivitas fisik: Gaya hidup yang tidak aktif membuat pergerakan usus menjadi lambat, sehingga memicu sembelit dan penumpukan tinja.

  • Kebiasaan menahan buang air besar: Menunda-nunda keinginan untuk buang air besar dapat menyebabkan penumpukan tinja.

 

Baca Juga: Bukan Selalu Karena Wasir, Ini Penyebab Adanya Darah di Tinja

 

Gejala Impaksi Tinja 

Gejala utama impaksi tinja adalah konstipasi yang berlangsung lama. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat menimbulkan komplikasi serius. Segera konsultasikan ke dokter apabila Anda mengalami gejala-gejala berikut:

  • Diare encer yang terus-menerus, sering kali keluar tanpa kontrol
  • Feses bocor saat batuk, tertawa, atau mengejan
  • Nyeri di perut atau punggung bagian bawah
  • Frekuensi buang air kecil menurun atau tidak ada keinginan buang air kecil
  • Perut terasa penuh atau kembung
  • Hilangnya nafsu makan
  • Detak jantung cepat (takikardia)
  • Demam
  • Kebingungan atau perubahan kesadaran
  • Perdarahan dari rektum

Baca Juga: Penyebab Tinja Berwarna Hitam, Kapan Perlu Periksa ke Dokter?

 

Penanganan Impaksi Tinja

Penanganan impaksi tinja umumnya dilakukan melalui tiga tahap utama, yaitu:

  1. Mengeluarkan tinja (disimpaksi).
  2. Evakuasi kolon, yaitu membersihkan usus besar dengan cairan.
  3. Pembedahan, jika impaksi sangat parah atau terjadi komplikasi seperti perdarahan akibat robekan usus.

Pemilihan metode disimpaksi bergantung pada tingkat keparahan dan lokasi penumpukan tinja. Beberapa cara yang umum digunakan antara lain:

  • Enema
    Prosedur ini melibatkan penyuntikan cairan ke dalam rektum untuk melunakkan dan melonggarkan feses yang tersumbat.

  • Pengeluaran tinja secara manual
    Dilakukan dengan memasukkan jari bersarung tangan ke dalam rektum untuk mengeluarkan feses, atau melalui pijatan lembut pada perut untuk merangsang pergerakan usus.

  • Laksatif atau pencahar
    Mengonsumsi obat pencahar yang dijual bebas dapat membantu merangsang pergerakan usus dan mempermudah pengeluaran tinja.

 

Pencegahan Impaksi Tinja

Impaksi tinja adalah kondisi serius yang, jika tidak ditangani dengan tepat, dapat menimbulkan komplikasi seperti tukak, radang usus besar, atau bahkan penyumbatan pada usus besar yang berpotensi mengancam jiwa.

Pencegahan impaksi tinja dapat dimulai dengan mencegah sembelit. Beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan antara lain:

  • Memperbanyak asupan cairan untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dan membantu melunakkan tinja.
  • Mengonsumsi makanan tinggi serat, seperti gandum utuh, buah, dan sayuran.
  • Mengurangi makanan tinggi gula dan rendah serat yang dapat memicu sembelit
  • Meningkatkan aktivitas fisik dengan rutin berolahraga.

 

Apabila Anda mengalami masalah sembelit, sebaiknya segera ditangani untuk mencegah risiko terjadinya impaksi tinja. Jika memiliki masalah pencernaan lainnya sebaiknya konsultasikan ke dokter atau manfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store atau Play Store

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Rabu, 30 Juli 2025 | 20:29

Cleveland Clinic. Fecal Impaction. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/23085-fecal-impaction

MedlinePlus. Fecal Impection. Available from: https://medlineplus.gov/ency/article/000230.htm

Key, A. (2024). Fecal Impaction: What Is It and How Is It Treated?. Available from: https://www.webmd.com/digestive-disorders/what-is-fecal-impaction

Kahn, A. (2024). What is Fecal Impaction (Impacted Bowel) and How Is It Treated?. Available from: https://www.healthline.com/health/fecal-impaction