Sembelit pada balita sering kali terjadi karena kebiasaan menahan buang air besar, misalnya saat sedang asyik bermain atau sibuk dengan aktivitas yang disukai. Selain itu, pilihan makanan juga dapat memperburuk kondisi ini.

Lalu, makanan apa saja yang sebaiknya dibatasi ketika balita mengalami sembelit? Simak penjelasannya berikut ini.

Daftar Makanan yang Harus Dibatasi Saat Balita Sembelit

Saat sembelit, tinja biasanya menjadi keras, kering, dan sulit dikeluarkan karena usus besar menarik lebih banyak cairan dari makanan yang dicerna.

Kondisi ini lebih sering terjadi jika balita banyak mengonsumsi makanan rendah serat, tinggi lemak, atau tinggi gula. Jenis makanan tersebut bergerak lebih lambat di saluran pencernaan sehingga usus memiliki lebih banyak waktu menyerap air, membuat tinja semakin keras.

Karena itu, ada beberapa kelompok makanan yang sebaiknya dibatasi, atau bahkan dihindari, ketika balita sedang mengalami sembelit:

Makanan olahan dan rendah serat

Makanan olahan seperti roti putih, pasta biasa, sereal manis, atau biskuit kemasan umumnya sudah kehilangan banyak serat alami dalam proses produksinya. Jika dikonsumsi terlalu sering, jenis makanan ini dapat memperparah sembelit sehingga sebaiknya dibatasi.

Produk susu yang dikonsumsi berlebihan

Tidak semua anak sensitif terhadap produk susu, tetapi konsumsi berlebihan, terutama pada keju atau susu full cream, dapat memperlambat gerakan usus pada sebagian balita.

Jika mencurigai susu sebagai pemicu sembelit, coba kurangi porsinya selama beberapa hari dan perhatikan perubahan pola BAB anak. Namun, jangan hentikan sepenuhnya tanpa berkonsultasi dengan dokter, karena susu tetap menjadi sumber kalsium yang penting.

Baca Juga: Tips Mengatasi Anak di Atas Usia Balita yang Masih Mengompol

Makanan cepat saji dan camilan asin

Banyak balita menyukai makanan cepat saji seperti nugget, sosis, makanan beku olahan, maupun camilan asin seperti cracker, snack kemasan, dan keripik kentang. Padahal, jenis makanan ini umumnya rendah serat serta tinggi garam, lemak, dan pengawet, sehingga dapat mengganggu pencernaan balita yang masih sensitif.

Pisang mentah

Tidak semua jenis pisang bermanfaat untuk melancarkan buang air besar. Pisang yang sudah matang dapat membantu melancarkan BAB karena mengandung pektin. Namun, pisang yang masih mentah justru kaya pati resisten dan tanin, yang bisa memperburuk sembelit.

Makanan tinggi gula dan lemak jenuh

Permen, cokelat, kue, es krim, minuman bersoda, hingga jus buah kemasan umumnya mengandung gula dan lemak jenuh yang tinggi. Asupan gula berlebih dapat mengganggu keseimbangan bakteri usus dan memperlambat kerja pencernaan, sehingga berisiko memperparah sembelit. 

Baca Juga: Jenis Makanan yang Mungkin Berbahaya bagi Balita

Apa Yang Sebaiknya Diberikan pada Balita saat Sembelit?

Saat balita mengalami sembelit, pemberian makanan dan minuman yang tepat dapat membantu memperlancar pencernaan. Beberapa pilihan yang bisa diberikan antara lain:

• Buah-buahan segar
  Pilih buah tinggi serat seperti pepaya, pir, apel (dengan kulit), plum, atau kiwi. Buah-buahan ini membantu melunakkan tinja sehingga lebih mudah dikeluarkan.

• Sayuran yang mudah dicerna
  Sayuran kukus seperti wortel, brokoli, bayam, atau labu dapat menjadi sumber serat sekaligus aman untuk pencernaan balita.

• Biji-bijian utuh dan kacang-kacangan
  Oatmeal, roti gandum, kacang merah, atau kacang hijau kaya serat dan bisa dijadikan variasi menu yang sehat.

• Sumber cairan yang cukup
  Pastikan balita minum cukup air putih. Sup bening dan jus buah alami tanpa tambahan gula juga bisa diberikan untuk membantu menjaga cairan tubuh tetap seimbang.

• Probiotik alami
  Yogurt tanpa tambahan gula dapat membantu menyeimbangkan bakteri baik di usus, yang bermanfaat untuk memperlancar BAB.

Jika sembelit pada balita tidak kunjung membaik, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter. Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan pada aplikasi Ai Care yang tersedia di App Store dan Play Store.

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!