Kebiasaan bermain ponsel saat buang air besar kini sudah menjadi bagian dari gaya hidup banyak orang. Namun, sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa orang yang menggunakan ponsel di kamar mandi dan menghabiskan lebih banyak waktu di toilet memiliki risiko hampir 50 persen lebih tinggi untuk mengalami wasir.

Hubungan Antara Memakai Ponsel di Kamar Mandi dengan Risiko Wasir

Penggunaan ponsel sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, bahkan hingga terbawa ke kamar mandi. Sekilas kebiasaan ini terlihat tidak berbahaya, tetapi penelitian terbaru menunjukkan bahwa bermain ponsel saat buang air besar dapat meningkatkan risiko wasir. Wasir adalah kondisi medis ketika pembuluh darah vena di sekitar anus dan rektum membengkak atau meradang.

Dalam sebuah penelitian pada 125 orang dewasa yang menjalani kolonoskopi, hampir dua pertiga responden mengaku terbiasa menggunakan ponsel saat buang air besar. Hasilnya, mereka memiliki risiko lebih tinggi mengalami wasir dibandingkan dengan yang tidak melakukannya.

Peneliti menemukan bahwa orang yang menggunakan ponsel cenderung menghabiskan lebih banyak waktu di toilet, rata-rata lima menit atau lebih. Kebiasaan ini juga sering disertai dengan minimnya aktivitas fisik, yang semakin meningkatkan risiko wasir.

Menurut para ahli, duduk terlalu lama di toilet dapat memberi tekanan berlebih pada vena rektal. Kondisi ini membuat aliran darah cenderung terhambat sehingga terjadi penumpukan. Berbeda dengan duduk di kursi biasa, posisi duduk di toilet membuat panggul tidak sepenuhnya tertopang. Semakin lama tekanan terjadi di rektum bawah, semakin besar pula risiko berkembangnya wasir.

Baca Juga: Tiga Jenis Ambeien (Wasir) dan Perbedaannya

Gejala Wasir yang Perlu Diwaspadai

Gejala wasir berbeda-beda tergantung pada jenisnya, yang ditentukan berdasarkan lokasi terjadinya.

Wasir internal

Wasir internal adalah jenis wasir yang terletak di dalam rektum. Kondisi ini umumnya tidak terlihat dari luar dan tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, wasir internal bisa menimbulkan ketidaknyamanan ketika mengejan saat buang air besar.

Gejala yang biasanya muncul antara lain:

• Pendarahan tanpa rasa sakit saat buang air besar.
• Benjolan wasir yang terdorong keluar melalui anus (prolaps).

Wasir eksternal

Wasir eksternal adalah jenis wasir yang muncul di bawah kulit di sekitar anus. Tidak seperti wasir internal, kondisi ini biasanya lebih mudah dirasakan karena menimbulkan gejala yang jelas.

Gejala yang umum terjadi antara lain:

• Gatal atau iritasi di area anus.
• Nyeri atau rasa tidak nyaman.
• Pembengkakan di sekitar anus.
• Pendarahan.

Wasir trombosis

Pada wasir eksternal, darah dapat terkumpul dan membentuk gumpalan yang disebut trombus. Kondisi ini dikenal sebagai wasir trombosis, yang biasanya ditandai dengan gejala berikut:

• Nyeri hebat.
• Pembengkakan.
• Peradangan.
• Benjolan keras di dekat anus yang tampak berubah warna.

Baca Juga: Pilihan Olahraga yang Aman untuk Pengidap Ambeien (Wasir)

Bisakah Wasir Dicegah?

Sembelit merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya wasir. Untuk mencegahnya, penting menjaga agar tinja tetap lunak sehingga lebih mudah dikeluarkan.

Beberapa langkah yang dapat membantu antara lain:

• Mengonsumsi makanan tinggi serat seperti buah, sayuran, dan biji-bijian.
• Memperbanyak asupan cairan.
• Menggunakan suplemen serat sesuai anjuran dokter.
• Menghindari mengejan berlebihan karena dapat meningkatkan tekanan pada pembuluh vena rektal.
• Rutin berolahraga.
• Mengurangi kebiasaan duduk terlalu lama.

Hingga kini, penelitian mengenai dampak penggunaan ponsel saat buang air besar masih terbatas. Meski demikian, para ahli menyarankan untuk menghindari kebiasaan tersebut agar tidak memperpanjang waktu duduk di toilet, sehingga risiko terbentuknya wasir dapat dicegah.

Jika Anda memiliki pertanyaan seputar wasir, sebaiknya konsultasikan ke dokter atau manfaatkan aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store dan Play Store. 

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!