Sesak Napas Saat Berbaring, Apa Penyebabnya?

Sesak Napas Saat Berbaring, Apa Penyebabnya?
Ilustrasi sesak napas saat berbaring. Credit: Freepik

Bagikan :


Sesak napas saat berbaring bisa terasa sangat mengganggu. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari masalah kesehatan, gaya hidup, hingga gangguan kecemasan. Meski tidak selalu menandakan kondisi serius, sesak napas yang tidak membaik atau justru semakin parah perlu segera diperiksakan ke dokter.

Artikel berikut membahas berbagai penyebab sesak napas saat berbaring serta cara mengatasinya. 

 

Penyebab Sesak Napas saat Berbaring

Sesak napas saat berbaring atau ortopnea, bisa dialami oleh siapa saja dan sering kali dipicu oleh berbagai faktor, seperti stres, gangguan kecemasan, atau gaya hidup.

Pada sebagian orang, kondisi ini muncul ketika mengalami tekanan emosional, dan biasanya bersifat sementara. Namun, jika sesak napas terjadi setiap kali berbaring, hal ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang serius.

Beberapa penyebab sesak napas saat berbaring antara lain:

Gagal jantung

Gagal jantung merupakan salah satu penyebab serius sesak napas saat berbaring. Pada kondisi ini, jantung tidak mampu memompa darah secara efisien ke seluruh tubuh. Akibatnya, jantung kesulitan untuk rileks setelah berkontraksi, sehingga tekanan di dalam jantung meningkat dan menyebabkan cairan kembali mengalir ke paru-paru, perut, atau kaki. Hal inilah yang memicu sesak napas.

Gejala gagal jantung lainnya yang perlu diwaspadai meliputi kelelahan terus-menerus, penumpukan cairan di kaki (edema), batuk, serta perut kembung.

Baca Juga: Tips Mengatasi Sesak Napas pada Anak

Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)

Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah sekumpulan penyakit yang menyebabkan gangguan pernapasan, termasuk bronkitis kronis dan emfisema. Kondisi ini membuat aliran udara ke paru-paru terhambat, sehingga penderitanya kesulitan bernapas.

Gejala umum PPOK antara lain:

  • Batuk kronis
  • Napas terasa berat saat beraktivitas
  • Mengi (napas berbunyi)
  • Sering mengalami infeksi saluran pernapasan seperti bronkitis

Meskipun belum ada obat untuk menyembuhkan PPOK, gejalanya dapat dikendalikan. Penggunaan inhaler kerja cepat atau obat lain yang biasa diberikan untuk mengatasi infeksi paru-paru dapat membantu meredakan sesak napas.

Apnea tidur obstruktif

Apnea tidur obstruktif (obstructive sleep apnea) adalah kondisi kesulitan bernapas saat tidur. Ada berbagai jenis apnea tidur, namun semuanya memiliki gejala yang sama, yaitu: 

  • Mendengkur
  • Napas berhenti saat tidur
  • Mengeluarkan suara terengah-engah dan tersedak

Kegemukan

Orang yang mengalami obesitas atau kelebihan berat badan mungkin mengalami kesulitan bernapas saat berbaring. Hal ini karena berat badan yang berlebih dapat menekan paru-paru dan diafragma. Untuk meredakan kesulitan napas saat berbaring, Anda bisa mengubah posisi dengan tidur miring untuk mengurangi tekanan pada paru-paru. 

Efusi pleura

Ortopnea juga dapat disebabkan oleh efusi pleura, yaitu kondisi ketika cairan terkumpul di rongga pleura, selaput tipis yang mengelilingi paru-paru. Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti infeksi, kanker, atau emboli paru.

Kecemasan

Apabila stres terjadi selama berhari-hari dan tidak membaik, hal ini mungkin indikasi gangguan kecemasan. Gejala gangguan kecemasan antara lain: 

  • Nyeri dada
  • Jantung berdebar
  • Sesak napas
  • Napas cepat
  • Sensasi seperti tersedak
  • Mual

Baca Juga: Posisi yang Sering Disarankan untuk Mengatasi Sesak Napas

 

Kapan Harus ke Dokter?

Sesak napas saat berbaring tidak selalu disebabkan oleh kondisi medis yang serius, tetapi penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami gangguan pernapasan yang tidak segera membaik.

Anda perlu segera mencari pertolongan medis jika mengalami: 

  • Sesak napas yang sering, berkelanjutan, atau tidak dapat dijelaskan penyebabnya
  • Gangguan pernapasan yang baru atau semakin parah
  • Gejala lain seperti pusing, nyeri, demam, atau kelelahan
  • Sulit bernapas disertai perubahan warna kebiruan pada bibir atau dasar kuku

 

Sesak napas saat berbaring atau ortopnea bisa disebabkan oleh banyak hal. Jika mengalami kesulitan bernapas yang tidak segera membaik sebaiknya periksakan ke dokter. Anda juga bisa memanfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang dapat diunduh melalui App Store atau Play Store.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Rabu, 9 Juli 2025 | 10:32

Suni, E. (2023). Orthopnea: Causes, Symptoms, and Management. Available from: https://www.sleepfoundation.org/sleep-apnea/orthopnea#

Medline Plus. Breathing Difficulty - Lying Down. Available from: https://medlineplus.gov/ency/article/003076.htm

Kahn, A. (2022). Why Do I Have Difficulty Breathing When Lying Down?. Available from: https://www.healthline.com/health/breathing-difficulty-lying-down#causes

Barrell, A. (2024). What causes shortness of breath when lying down (orthopnea)?. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/325539