Kesemutan umumnya terjadi pada tangan atau kaki karena tertindih dalam waktu lama. Namun, sensasi serupa juga bisa muncul di lidah. Penyebabnya beragam, mulai dari hal ringan seperti tidak sengaja menggigit lidah hingga reaksi alergi terhadap makanan atau obat tertentu.

Meski demikian, kesemutan pada lidah juga bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius, sehingga penting untuk mengenali penyebabnya.

Penyebab Lidah Kesemutan

Sariawan (Canker sore)

Canker sore atau sariawan adalah luka pada jaringan lunak di dalam mulut, seperti rongga mulut, gusi, atau bagian bawah lidah. Kondisi ini dapat menimbulkan rasa geli atau sensasi terbakar pada lidah beberapa hari sebelum luka sariawan muncul dan membesar.

Dengan perawatan yang tepat, sariawan biasanya sembuh dalam waktu sekitar dua minggu. Namun, jika setelah dua minggu sariawan tidak membaik, semakin membesar, atau disertai gejala seperti demam, nyeri hebat, serta kesulitan makan dan minum, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.

Kekurangan vitamin dan mineral

Kekurangan beberapa vitamin dan mineral, seperti vitamin B12 (kobalamin), vitamin B9 (asam folat), dan seng, dapat menyebabkan lidah luka, bengkak, serta mengalami perubahan dalam kemampuan mengecap rasa. Kekurangan vitamin B12 dan B9 perlu ditangani dengan serius, karena jika dibiarkan dalam jangka panjang, kondisi ini dapat memicu gangguan pada sistem saraf.

Baca Juga: Penanganan Sariawan Bawah Lidah

Reaksi alergi

Makanan atau obat tertentu dapat memicu reaksi alergi, seperti rasa gatal pada lidah, mulut, dan tenggorokan. Pada sebagian orang dewasa yang alergi terhadap serbuk sari, kondisi ini dapat memicu sindrom alergi oral yang ditandai dengan lidah bengkak atau kesemutan. Pemicunya beragam, termasuk buah mentah seperti pisang, apel, dan kacang-kacangan.

Reaksi alergi ringan biasanya mereda dengan sendirinya, tetapi jika muncul gejala berat seperti sesak napas, segera hubungi unit gawat darurat.

Migrain

Pada sebagian orang, migrain dapat diawali dengan aura, gejala visual atau sensorik seperti melihat kilatan cahaya sebelum sakit kepala muncul. Aura juga bisa berupa sensasi kesemutan di lidah, wajah, atau bagian tubuh lain. Sensasi ini biasanya berlangsung 5–60 menit, yang kemudian diikuti sakit kepala setelahnya.

Baca Juga: Lidah Terasa Pahit, Ini Kemungkinan Penyebabnya

Hipoglikemia

Hipoglikemia adalah kondisi ketika kadar gula darah berada di bawah normal. Pengidap diabetes rentan mengalami hipoglikemia ketika melewatkan makan atau mengonsumsi terlalu banyak insulin atau obat-obatan diabetes. Selain lidah kesemutan, gejala yang mungkin muncul adalah gemetar, lemah, lapar, dan berkeringat.

Kerusakan saraf

Lidah kesemutan bisa terjadi akibat kerusakan saraf setelah melakukan tindik lidah atau perawatan gigi. Namun, kondisi ini cenderung ringan dan akan pulih dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Apabila dalam beberapa minggu tidak membaik, maka sebaiknya segera periksakan ke dokter. 

Gejala stroke

Stroke adalah kondisi ketika aliran darah ke otak terhenti akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah. Terhambatnya aliran darah ini dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan otak, yang berdampak pada gangguan fungsi saraf dan otot, termasuk di wajah, lidah, serta bagian tubuh lainnya.

Multiple sclerosis

Multiple sclerosis adalah gangguan autoimun yang mengakibatkan kerusakan pada selubung saraf. Salah satu gejala multiple sclerosis adalah sensasi kesemutan yang bisa muncul di wajah atau mulut. Gejala ini bersifat fluktuatif, yaitu dapat hilang dan muncul kembali seiring waktu.

Kesemutan pada lidah merupakan kondisi yang relatif jarang terjadi. Dalam kasus ringan, hal ini bisa disebabkan oleh alergi, sariawan, atau iritasi ringan. Namun, jika lidah kesemutan disertai gejala lain dan tidak kunjung membaik, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.

Anda juga dapat memanfaatkan fitur konsultasi medis melalui aplikasi Ai Care, yang tersedia di App Store dan Play Store, untuk mendapatkan penanganan awal secara praktis.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!