Pernah merasa gigi tampak lebih panjang dari biasanya atau menjadi lebih sensitif saat menyikat gigi? Kondisi tersebut bisa jadi tanda bahwa gusi mulai menurun, atau dalam istilah medis disebut resesi gusi.
Resesi gusi terjadi ketika jaringan gusi yang menutupi akar gigi menyusut atau menurun sehingga bagian akar gigi terlihat. Banyak orang menganggap kondisi ini sepele karena sering kali tidak menimbulkan rasa sakit pada awalnya. Padahal, jika dibiarkan, resesi gusi dapat membuat gigi semakin sensitif, mudah goyang, bahkan berisiko tanggal.
Penyebab Resesi Gusi
Resesi gusi tidak terjadi secara tiba-tiba. Ada beberapa faktor yang dapat berkontribusi terhadap terjadinya kondisi ini, di antaranya:
Menyikat gigi terlalu keras
Banyak orang mengira menyikat gigi dengan kuat akan membuat gigi lebih bersih. Padahal, yang terjadi justru sebaliknya. Tekanan berlebihan saat menyikat gigi dapat mengikis lapisan pelindung gusi secara perlahan. Lama-kelamaan, hal ini membuat jaringan gusi menipis dan menurun.
Cara terbaik adalah menyikat gigi dengan lembut menggunakan sikat berbulu halus selama dua menit. Gunakan gerakan melingkar kecil, bukan menggosok maju mundur dengan keras.
Infeksi gusi
Infeksi pada gusi merupakan penyebab utama resesi gusi pada orang dewasa. Kondisi ini biasanya terjadi akibat penumpukan plak dan karang gigi yang dipenuhi bakteri.
Bakteri tersebut menghasilkan racun yang merusak jaringan gusi serta tulang penyangga gigi. Akibatnya, gusi mengalami peradangan, mudah berdarah, dan perlahan menyusut menjauh dari gigi. Jika tidak ditangani, infeksi dapat semakin parah hingga membuat gigi goyah bahkan tanggal.
Baca Juga: Cara Mencegah Gusi Berdarah
Faktor genetik
Ketebalan dan kekuatan jaringan gusi sangat dipengaruhi oleh faktor genetik. Ada orang yang sejak lahir memiliki tipe gusi yang lebih tipis, sensitif, dan mudah mengalami iritasi. Kondisi ini membuat mereka lebih rentan mengalami resesi gusi, bahkan ketika kebersihan mulut sudah dijaga dengan baik.
Karena itu, penting untuk memahami bahwa kesehatan gusi tidak hanya dipengaruhi oleh kebiasaan sehari-hari, tetapi juga oleh kondisi bawaan setiap individu.
Kebiasaan merokok
Merokok tidak hanya berdampak buruk pada paru-paru, tetapi juga merusak jaringan mulut. Nikotin dan berbagai bahan kimia dalam rokok dapat mengurangi aliran darah ke gusi, sehingga jaringan gusi kekurangan oksigen dan nutrisi penting yang dibutuhkan untuk tetap kuat dan sehat.
Kondisi ini membuat gusi lebih rentan mengalami infeksi, sulit pulih ketika terjadi luka atau peradangan, serta lebih cepat mengalami penyusutan. Dalam jangka panjang, kebiasaan merokok dapat memperburuk kesehatan gigi dan gusi secara keseluruhan.
Baca Juga: Gusi Turun, Bisakah Kembali Normal?
Menggemeretakkan gigi
Kebiasaan menggemeretakkan gigi saat tidur atau menahan rahang terlalu kuat dapat memberikan tekanan berlebih pada gigi dan gusi tanpa disadari. Jika terjadi terus-menerus, tekanan ini membuat jaringan gusi tertarik ke bawah sehingga mempercepat terjadinya resesi gusi.
Susunan gigi yang tidak rata
Gigi yang tumbuh miring, berdesakan, atau tidak sejajar dapat menimbulkan tekanan yang tidak merata pada gusi. Tekanan berlebih ini membuat jaringan gusi di sekitar gigi lebih mudah menurun dan akhirnya mengalami resesi.
Bahaya Resesi Gusi
Meski pada awalnya tidak selalu menimbulkan rasa sakit, resesi gusi dapat membawa berbagai risiko serius bagi kesehatan mulut. Beberapa dampak yang perlu diwaspadai meliputi:
- Sensitivitas gigi yang meningkat
- Risiko karies pada bagian akar gigi
- Gigi menjadi lebih mudah goyang
- Kehilangan tulang penyangga di sekitar gigi
- Perubahan estetika yang membuat gigi tampak lebih panjang
Dengan mengenali penyebab dan risikonya sejak dini, Anda dapat mengambil langkah tepat untuk melindungi kesehatan gusi. Jika mulai merasakan perubahan pada gusi atau gigi, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter gigi.
Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan pada aplikasi Ai Care yang tersedia di App Store dan Play Store.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!
- dr Nadia Opmalina
Markus MacGill (2024). Everything you need to know about receding gums. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/312992
Cleveland Clinic (2022). Gum Recession. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22753-gum-recession
Hendy Marks (2023). Receding Gums. Available from: https://www.webmd.com/oral-health/receding_gums_causes-treatments