Folikulitis adalah peradangan pada folikel rambut, yaitu pori-pori kecil di kulit tempat rambut tumbuh. Kondisi ini dapat terjadi di berbagai area tubuh yang memiliki rambut, seperti wajah, kulit kepala, dada, punggung, ketiak, hingga kaki.

Folikulitis biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, atau virus. Selain itu, iritasi kulit akibat bercukur, gesekan pakaian, atau penggunaan produk tertentu juga bisa memicu timbulnya folikulitis.

Jenis-Jenis Folikulitis

Folikulitis dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan penyebab, lokasi, dan tingkat keparahannya, di antaranya:

Folikulitis bakterialis

Jenis folikulitis yang paling umum adalah folikulitis bakterialis, yang disebabkan oleh infeksi bakteri Staphylococcus aureus. Kondisi ini ditandai dengan munculnya benjolan kecil berwarna merah dengan titik putih di tengah, mirip seperti jerawat.

Benjolan ini biasanya muncul di area wajah, ketiak, atau tungkai bawah. Dalam banyak kasus, folikulitis bakterialis dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, jika kondisi tidak membaik atau semakin parah, pengobatan dengan antibiotik topikal mungkin diperlukan. 

Folikulitis pseudomonas

Folikulitis pseudomonas disebabkan oleh paparan air yang terkontaminasi bakteri Pseudomonas aeruginosa, seperti pada jacuzzi atau kolam renang yang tidak dijaga kebersihannya. Gejala umumnya berupa ruam merah kecil yang gatal, dan biasanya muncul dalam 1–3 hari setelah berendam.

Kondisi ini sering menyerang area tubuh yang tertutup pakaian renang, seperti paha, bokong, atau punggung bawah. 

Baca Juga: Tips Aman Bercukur dari Ahli Dermatologi

Malassezia folliculitis

Folikulitis jamur disebabkan oleh pertumbuhan berlebihan jamur Malassezia yang secara alami hidup di permukaan kulit. Kondisi ini lebih sering terjadi pada remaja dan dewasa muda, dan kerap disalahartikan sebagai jerawat karena tampak serupa.

Ruam atau benjolan biasanya muncul di area dada, punggung, dan bahu. Untuk mengatasi folikulitis jenis ini, diperlukan pengobatan dengan antijamur, seperti krim atau sampo yang mengandung ketoconazole, sesuai anjuran dokter. 

Folikulitis eosinofilik

Folikulitis eosinofilik adalah jenis folikulitis yang sering dialami oleh penderita HIV/AIDS atau individu dengan sistem imun yang lemah. Kondisi ini ditandai dengan munculnya lesi merah yang gatal, umumnya di area wajah, terutama di sekitar dahi, pipi, atau kulit kepala.

Penyebab pastinya belum sepenuhnya diketahui, namun diduga berkaitan dengan respons imun yang abnormal terhadap ragi atau jamur di kulit.

Baca Juga: Cara Menghilangkan Strawberry Legs pada Kaki Akibat Bercukur

Folikulitis barbae

Folikulitis jenggot (pseudofolliculitis barbae) biasanya dialami oleh pria yang sering mencukur area wajah, terutama di sekitar jenggot. Kondisi ini disebabkan oleh iritasi akibat mencukur berulang, yang kemudian dapat disertai infeksi bakteri.

Jika tidak ditangani dengan tepat, folikulitis jenis ini bisa menyebabkan peradangan kronis dan meninggalkan bekas luka permanen.

Folikulitis dalam

Folikulitis dalam adalah bentuk folikulitis yang lebih parah, di mana infeksi menembus lebih dalam ke jaringan di bawah kulit. Kondisi ini dapat berkembang menjadi bisul (furunkel) atau kumpulan bisul (karbunkel), yang terasa nyeri, membengkak, dan berisi nanah.

Karena infeksinya lebih serius, folikulitis jenis ini biasanya memerlukan penanganan medis yang lebih intensif, termasuk pengobatan antibiotik oral atau tindakan drainase (mengeluarkan nanah) oleh tenaga medis.

Sebagian besar folikulitis bersifat ringan dan mudah diobati. Namun, jika gejala berlanjut atau kondisi makin memburuk, segeralah berkonsultasi dengan dokter atau dokter kulit.

Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan pada aplikasi Ai Care yang saat ini telah tersedia di App Store dan Play Store.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!