Konjungtivitis, yang juga dikenal sebagai pink eye atau mata merah, adalah peradangan pada konjungtiva, selaput tipis yang melapisi bagian dalam kelopak mata dan bola mata. Kondisi ini bisa disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, alergi, atau iritasi dari lingkungan.

Meskipun siapa saja bisa tertular konjungtivitis, anak-anak lebih rentan mengalami kondisi ini, terutama yang disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Mengapa demikian?

Mengapa Anak-Anak Lebih Mudah Tertular Konjungtivitis?

Ada beberapa alasan mengapa anak-anak lebih rentan mengalami konjungtivitis, di antaranya:

Sistem imun yang masih berkembang

Anak-anak, terutama yang berusia di bawah lima tahun, masih memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum sepenuhnya berkembang. Hal ini membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi virus dan bakteri, termasuk mikroorganisme penyebab konjungtivitis.

Kurangnya kesadaran akan kebersihan

Anak-anak sering kali menyentuh wajah dan mata mereka tanpa mencuci tangan terlebih dahulu, terutama saat sedang bermain atau berinteraksi dengan teman-temannya. Kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko penularan infeksi, termasuk konjungtivitis.

Selain itu, anak-anak juga sering berbagi barang pribadi tanpa menyadari risikonya, seperti minum dari botol yang sama, menggunakan sendok atau handuk yang sama, atau bermain dengan mainan yang sama.

Baca Juga: Penyebab Mata Merah Setelah Berenang dan Cara Mengatasinya

Interaksi sosial yang tinggi

Anak-anak menghabiskan waktu yang cukup banyak di lingkungan yang ramai seperti sekolah, tempat penitipan anak, atau taman bermain. Di situasi ini, mereka akan berinteraksi secara langsung dengan anak-anak atau menggunakan barang yang sama.

Mereka juga mungkin menyentuh wajah satu sama lain atau melakukan kontak fisik dengan anak yang mengalami konjungtivitis. Kontak fisik inilah yang memudahkan penyebaran konjungtivitis.

Kesulitan menghindari kebiasaan buruk

Anak-anak cenderung lebih sulit menghindari kebiasaan buruk seperti mengucek mata saat terasa gatal atau tidak mencuci tangan setelah menyentuh permukaan yang kotor. Tindakan ini justru dapat memperburuk penyebaran infeksi ke mata anak-anak lain di sekitarnya.

Lingkungan yang tidak selalu higienis

Tempat bermain, ruang kelas, atau area penitipan anak tidak selalu higienis. Di tempat-tempat ini bakteri dan virus lebih rentan berkembang, terutama jika kebersihan area tidak dikontrol dengan baik.

Anak-anak yang tinggal di lingkungan kurang higienis dan sering menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi, kemudian menyentuh mata tanpa mencuci tangan, memiliki risiko lebih tinggi untuk tertular konjungtivitis.

Baca Juga: Penyebab Air Mata Tidak Keluar saat Menangis

Mencegah Anak Tertular Konjungtivitis

Meskipun konjungtivitis mudah menular, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan orang tua untuk membantu mencegahnya, di antaranya:

• Mengajari anak kebiasaan mencuci tangan.
• Mengajari anak untuk tidak berbagi barang pribadi.
• Menjaga kebersihkan lingkungan tempat tinggal atau tempat anak beraktivitas.
• Mengajari anak untuk tidak mengucek mata terutama jika tangan mereka belum dicuci.

Jika anak menunjukkan tanda-tanda konjungtivitis, seperti mata merah, mata berair, atau cairan berwarna kuning atau hijau yang keluar dari mata, segera bawa anak ke dokter. Anak yang mengalami konjungtivitis juga sebaiknya tidak bersekolah hingga sakit mata mereda.

Memiliki pertanyaan lain seputar konjungtivitis? Anda bisa memanfaatkan layanan konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh di App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!