Apa itu Albumin dan Berapa Kadar Normal Dalam Tubuh?

Apa itu Albumin dan Berapa Kadar Normal Dalam Tubuh?
Ilustrasi pemeriksaan kadar albumin. Credits: Freepik

Bagikan :


Albumin adalah salah satu protein utama dalam darah yang sering dijadikan indikator penting kesehatan. Ketika menjalani tes darah, hasil pemeriksaan hampir selalu mencantumkan kadar albumin.

Kadar albumin yang normal menunjukkan fungsi tubuh berjalan baik, sedangkan kadar yang tidak seimbang bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan tertentu. Apa sebenarnya albumin, mengapa penting, dan berapa kadar normalnya dalam tubuh? Simak penjelasannya dalam artikel berikut. 

 

Apa itu Albumin?

Albumin adalah protein paling melimpah yang terdapat dalam plasma darah, yaitu cairan bening kekuningan yang menjadi tempat sel-sel darah berada dan beredar ke seluruh tubuh. Protein ini diproduksi oleh hati dalam jumlah besar setiap harinya, sehingga dapat menjaga berbagai fungsi vital tubuh tetap berjalan dengan baik.

Secara garis besar, albumin menjalankan dua fungsi utama:

  1. Menjaga keseimbangan cairan dalam pembuluh darah, sehingga cairan tidak mudah merembes keluar ke jaringan sekitarnya dan mencegah terjadinya pembengkakan.

  2. Mengikat dan mengangkut berbagai zat penting ke seluruh tubuh, mulai dari hormon, vitamin, enzim, obat-obatan, hingga mineral seperti kalsium.

Baca Juga: Mengenal Struktur dan Fungsi Plasma Darah

 

Kadar Normal Albumin di Dalam Tubuh

Kadar albumin dapat diketahui melalui tes darah sederhana. Secara umum, nilai normal albumin berada pada kisaran 3,4 – 5,4 g/dL.

Namun, rentang referensi ini bisa sedikit berbeda di tiap laboratorium, tergantung metode pemeriksaan dan standar yang digunakan. Karena itu, penting untuk selalu menyesuaikan dengan angka rujukan yang tercantum pada hasil lab Anda dan mendiskusikannya dengan dokter.

Baca Juga: Serba-Serbi Donor Plasma

 

Bagaimana Bila Kadar Albumin Rendah atau Tinggi?

Kadar albumin yang rendah, yaitu di bawah 3,4 g/dL, dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan serius. Albumin rendah sering ditemukan pada orang dengan malnutrisi berat, ketika tubuh tidak mendapatkan asupan protein yang cukup untuk memproduksinya. Selain itu, kondisi ini juga dapat disebabkan oleh berbagai penyakit yang mendasari, misalnya:

  • Gangguan hati seperti sirosis, hepatitis, atau gagal hati kronis, yang membuat hati tidak mampu memproduksi albumin dengan baik.

  • Penyakit ginjal, terutama sindrom nefrotik, di mana albumin keluar bersama urine dalam jumlah besar.

  • Penyakit peradangan kronis dan infeksi berat seperti penyakit Crohn, kolitis ulseratif, HIV/AIDS, yang mengganggu metabolisme tubuh.

  • Gangguan pencernaan yang menghambat penyerapan nutrisi, misalnya akibat kerusakan usus.

  • Kondisi trauma seperti luka bakar luas atau cedera berat, di mana tubuh kehilangan protein dalam jumlah besar.

Kadar albumin rendah dapat menimbulkan gejala berupa pembengkakan (edema), mudah lelah, lemah, hingga penurunan daya tahan tubuh.

Sebaliknya, kadar albumin di atas 5,4 g/dL dianggap tinggi. Kondisi ini umumnya bukan disebabkan oleh produksi albumin berlebihan, melainkan oleh dehidrasi. Saat tubuh kehilangan banyak cairan, misalnya karena diare berat, muntah berkepanjangan, atau asupan cairan yang tidak mencukupi, maka volume plasma darah berkurang. Akibatnya, konsentrasi albumin dalam darah terlihat lebih pekat dari biasanya.

Gejala dehidrasi yang sering menyertai kadar albumin tinggi antara lain haus berlebihan, mulut kering, pusing, kulit terasa kering, hingga berkurangnya jumlah urine. Jika tidak segera ditangani, dehidrasi dapat mengganggu fungsi organ vital dan memperburuk kondisi kesehatan.

 

Mengetahui kadar albumin dalam tubuh dapat membantu mendeteksi dini berbagai gangguan kesehatan. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan kadar albumin yang terlalu rendah atau tinggi, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. 

Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter melalui fitur konsultasi kesehatan pada aplikasi Ai Care yang tersedia di App Store dan Play Store.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Selasa, 16 September 2025 | 12:07

Medline Plus (2024). Total Protein and Albumin/Globulin (A/G) Ratio. Available from: https://medlineplus.gov/lab-tests/total-protein-and-albumin-globulin-a-g-ratio/ 

Rajat N. Moman, et all (2022). Physiology, Albumin. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459198/ 

Medline Plus (2024). Albumin Blood Test. Available from: https://medlineplus.gov/lab-tests/albumin-blood-test/ 

Mark Gurarie (2024). Albumin Blood Test. Available from: https://www.verywellhealth.com/albumin-5076351