Di usia 50 tahun, sejumlah masalah kesehatan mulai membayangi seperti penyakit jantung, diabetes, dan obesitas. Menjaga pola makan sehari-hari dapat membantu meminimalisir risiko kesehatan yang dialami. Apa saja makanan yang sebaiknya dihindari kelompok usia 50 tahun ke atas? Simak dalam ulasan berikut.

Makanan yang Perlu Dihindari Usia 50 Tahun ke Atas

Seiring bertambahnya usia, pembuluh darah mulai kaku dan mengganggu sistem sirkulasi darah. Hal ini menyebabkan orang dewasa yang berusia di atas 60 tahun cenderung memiliki tekanan darah tinggi. Kelompok usia ini juga mengalami perubahan sensitivitas insulin, sehingga mengalami risiko diabetes dan obesitas lebih tinggi. Terutama jika memiliki gaya hidup tidak aktif (sedenter).

Menjaga pola makan dan memperbaiki gaya hidup dapat membantu mengelola kondisi kronis yang dialami. Berikut ini beberapa makanan yang sebaiknya dihindari ketika Anda memasuki usia 50 tahun atau lebih:

Makanan tinggi kalori

Semakin bertambah usia, metabolisme tubuh akan melambat sehingga kebutuhan kalori semakin berkurang. Sebaiknya, mulai kurangi makanan tinggi kalori seperti gorengan, daging merah, dan makanan manis.

Sebagai gantinya, Anda bisa mengonsumsi makanan rendah kalori yang tinggi protein dan mengandung lemak sehat. Anda juga bisa mengonsumsi biji-bijian utuh, seperti quinia atau beras cokelat dan produk susu rendah lemak.

Baca Juga: Bolehkah Pengidap Diabetes Minum Es Tebu?

Makanan mengandung lemak jenuh

Lemak jenuh dikaitkan dengan peningkatan kadar kolesterol jahat yang meningkatkan risiko penyumbatan pembuluh darah di jantung dan bagian tubuh lainnya. Jenis kolesterol berbahaya ini juga meningkatkan risiko penyakit jantung.

Makanan dengan lemak jenuh tinggi yang sebaiknya dihindari antara lain:

• Daging merah.
• Produk susu tinggi lemak.
• Mentega.
• Minyak kelapa.
• Es krim.
• Aneka kue yang dipanggang (cake dan pastry).

Sebagai gantinya, Anda bisa mengonsumsi makanan yang mengandung lemak tak jenuh seperti:

• Minyak nabati seperti minyak zaitun.
• Ikan salmon, makarel, ikan haring, dan ikan trout.
• Kacang kenari, kacang pinus, kacang pecan, dan kacang brazil.
• Tahu.
• Alpukat.
• Biji-bijian.

Baca Juga: Bolehkah Pengidap Hipertensi Minum Kopi?

Makanan mengandung garam tinggi

Konsumsi garam yang tinggi dapat memengaruhi keseimbangan cairan dalam darah, sehingga menyebabkan tekanan darah tinggi dan penyakit jantung. Bagi pengidap darah tinggi dan diabetes, sebaiknya batasi konsumsi makanan yang mengandung garam tinggi seperti:

• Makanan kemasan atau olahan.
• Makanan cepat saji.
• Makanan beku.

Sebagai gantinya, Anda bisa memperbanyak konsumsi sayur-sayuran, buah-buahan, biji-bijian utuh, ikan dan unggas, serta kacang-kacangan dan polong-polongan.

Karbohidrat tertentu

Bagi pengidap diabetes, sebaiknya menghindari jenis karbohidrat tertentu seperti karbohidrat olahan. Jenis karbohidrat ini dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat, sehingga membuat Anda lebih mudah merasa lapar.

Beberapa jenis karbohidrat olahan yang perlu dihindari antara lain:

• Roti putih.
• Pasta putih.
• Beberapa jenis serealia.
• Beberapa jenis kerupuk.
• Makanan yang dipanggang. 

Makanan manis

Makanan manis mengandung gula tinggi dan karbohidrat berkualitas rendah. Sering kali makanan jenis ini tidak memiliki nilai gizi dan menyebabkan lonjakan kadar gula darah. Lonjakan ini bisa menyebabkan penambahan berat badan, serta risiko penyakit jantung, dan stroke. 

Selain perlu menghindari makanan manis seperti cake, biskuit, dan permen, gula juga banyak dijumpai di bumbu instan, minuman kemasan, sirup, dan pemanis lainnya.

Mengatur pola makan di usia 50 tahun perlu disesuaikan dengan kondisi kesehatan dan penyakit kronis yang dimiliki. Umumnya, usia 50 tahun ke atas perlu menghindari makanan olahan yang tinggi gula dan garam serta memperbanyak sayuraan dan biji-bijian.

Jika Anda membutuhkan informasi mengenai makanan sehat, sebaiknya konsultasikan ke ahli gizi. Anda juga bisa memanfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store atau Play Store. 

Mau tahu informasi seputar nutrisi, makanan dan tips diet lainnya? Cek di sini, ya!