Seperti Apa Bahaya Bulimia Nervosa bagi Tubuh?

Seperti Apa Bahaya Bulimia Nervosa bagi Tubuh?
Ilustrasi gangguan makan. Credits: Freepik

Bagikan :


Bulimia nervosa merupakan gangguan makan serius dan kompleks yang ditandai dengan episode makan berlebihan, kemudian diikuti oleh perilaku kompensasi seperti memuntahkan makanan secara paksa, menggunakan obat pencahar, diet ketat, atau olahraga berlebihan untuk menghindari kenaikan berat badan.

Meski penderitanya sering memiliki berat badan normal, bulimia membawa berbagai dampak yang dapat merusak kesehatan fisik dan mental secara signifikan. Lalu, seperti apa bahayanya?

 

Dampak Bulimia Nervosa pada Kesehatan Tubuh dan Mental

Kerusakan pada sistem pencernaan

Salah satu dampak paling nyata dari bulimia nervosa adalah kerusakan pada sistem pencernaan. Muntah berulang kali dapat melukai kerongkongan, menyebabkan peradangan, robekan, bahkan pecahnya pembuluh darah.

Penggunaan obat pencahar atau diuretik secara terus-menerus juga berisiko menimbulkan sembelit kronis, diare, dan gangguan penyerapan nutrisi. Dalam kasus yang parah, hal ini bisa menyebabkan robekan pada usus atau sindrom dumping, di mana makanan bergerak terlalu cepat dari lambung ke usus kecil.

Ketidakseimbangan elektrolit

Muntah secara paksa dan penggunaan diuretik berlebihan dapat menyebabkan hilangnya elektrolit penting seperti kalium, natrium, dan magnesium. Ketidakseimbangan elektrolit ini berisiko memicu gangguan irama jantung (aritmia), tekanan darah rendah, bahkan gagal jantung.

Baca Juga: Tanda-Tanda Emosional dan Fisik saat Mengalami Bulimia Nervosa

Kerusakan gigi dan mulut

Asam lambung yang naik setiap kali muntah dapat mengikis enamel gigi, membuat gigi menjadi sensitif, berlubang, bahkan berisiko tanggal. Selain itu, muntah paksa yang terus-menerus bisa menyebabkan luka di rongga mulut, mulut kering, serta pembengkakan kelenjar air liur di rahang bawah akibat trauma berulang.

Gangguan fungsi jantung

Kekurangan cairan dan elektrolit dapat melemahkan kontraksi otot jantung. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko denyut jantung melambat, tekanan darah rendah, bahkan gagal jantung.

Beberapa kasus menunjukkan bahwa gangguan makan seperti bulimia bisa berujung pada kematian mendadak akibat henti jantung.

Masalah pada ginjal dan hati

Penggunaan diuretik secara berlebihan serta dehidrasi yang berlangsung lama dapat membuat ginjal kesulitan menyaring racun dari tubuh, yang berpotensi menyebabkan gagal ginjal. Selain itu, metabolisme yang tidak stabil dan kekurangan nutrisi akibat bulimia juga dapat mengganggu fungsi hati.

Baca Juga: Bulimia Tak Sama Dengan Anoreksia, Ini Dia Gejalanya

Kerontokan rambut dan masalah kulit

Kekurangan nutrisi makro dan mikro akibat pola makan yang tidak teratur dapat membuat rambut menjadi rapuh, mudah rontok, dan kehilangan kilau alaminya. Kulit pun bisa tampak kering, kusam, dan bersisik. Pada beberapa kasus, penderita juga mengalami jerawat, ruam, atau pertumbuhan rambut halus secara tidak normal sebagai respons tubuh terhadap kondisi malnutrisi.

Masalah hormonal dan reproduksi

Pada wanita, bulimia dapat menyebabkan gangguan menstruasi, seperti tidak haid atau siklus yang menjadi tidak teratur. Hal ini terjadi akibat ketidakseimbangan hormon yang dipicu oleh kekurangan gizi dalam tubuh.

Jika berlangsung dalam jangka panjang, kondisi ini dapat memengaruhi kesuburan dan meningkatkan risiko osteoporosis akibat penurunan kadar hormon estrogen.

Efek psikologis

Selain dampak fisik, bulimia juga menimbulkan konsekuensi psikologis yang serius. Penderita kerap mengalami depresi, kecemasan, perasaan terisolasi, serta penurunan rasa percaya diri.

Gangguan ini sering kali disertai dengan gangguan kesehatan mental lainnya, seperti gangguan kecemasan dan depresi, bahkan dapat meningkatkan risiko bunuh diri jika tidak segera ditangani.

 

Jika tidak ditangani dengan tepat, bulimia dapat merusak hampir seluruh sistem organ tubuh dan berpotensi memperpendek harapan hidup. Oleh karena itu, jika Anda atau orang terdekat menunjukkan tanda-tanda bulimia, segera konsultasikan ke dokter atau psikolog.

Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter melalui fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang diunduh melalui App Store atau Play Store.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Kamis, 17 Juli 2025 | 11:00

Cleveland Clinic (2025). Bulimia Nervosa. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/9795-bulimia-nervosa 

Mayo Clinic (2024). Bulimia nervosa. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/bulimia/symptoms-causes/syc-20353615 

Cleveland Clinic (2023). Binge Eating Disorder. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17652-binge-eating-disorder