Benarkah Minum Soda Tingkatkan Risiko Depresi?

Benarkah Minum Soda Tingkatkan Risiko Depresi?
Ilustrasi minuman bersoda. Credit: Freepik

Bagikan :


Minum terlalu banyak soda sering dikaitkan dengan masalah kesehatan seperti diabetes, kenaikan berat badan, dan penyakit jantung. Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa kebiasaan minum soda berlebih ternyata juga dapat berdampak pada kesehatan mental seperti depresi.

 

Hubungan Antara Minuman Soda dan Risiko Depresi

Peneliti mengungkapkan ada beberapa faktor yang memengaruhi hubungan antara kebiasaan minum soda dengan risiko depresi, yaitu:

Meningkatkan peradangan

Soda merupakan minuman dengan kandungan gula yang sangat tinggi. Ketika dikonsumsi, soda dapat dengan cepat meningkatkan kadar gula darah karena tidak mengandung serat yang berfungsi memperlambat penyerapan gula. Lonjakan gula darah ini dapat memicu peradangan di otak yang, dalam jangka panjang, berpotensi meningkatkan risiko depresi.

Baca Juga: Bahaya Sering Minum Soda bagi Kesehatan Anak

Peningkatan berat badan

Kebiasaan minum minuman manis seperti soda dapat menyebabkan penambahan berat badan. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa kelebihan berat badan berhubungan dengan peningkatan risiko depresi.

Bahkan, riset menemukan bahwa konsumsi dua cangkir soda manis per hari dapat meningkatkan risiko depresi hingga 5%. Semakin sering seseorang mengonsumsi minuman bersoda, semakin besar pula kemungkinan mengalami depresi.

Perubahan mikrobioma usus

Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi minuman bersoda dapat memengaruhi keseimbangan mikrobioma usus, yang berperan penting dalam kesehatan mental. Mikrobioma memiliki hubungan erat dengan otak melalui jalur yang dikenal sebagai aksis usus-otak, di mana bakteri usus dapat memengaruhi suasana hati dan fungsi kognitif seseorang.

Dalam penelitian tersebut, ditemukan bahwa perempuan yang rutin mengonsumsi soda manis mengalami peningkatan signifikan kadar bakteri usus Eggerthella.

Menariknya, penelitian sebelumnya juga menemukan bahwa penderita depresi cenderung memiliki jumlah bakteri Eggerthella lebih tinggi dibandingkan individu sehat. Para ahli menduga bahwa peningkatan bakteri ini dapat berkontribusi terhadap meningkatnya risiko depresi pada orang yang sering mengonsumsi minuman bersoda.

Baca Juga: Jenis-Jenis Depresi yang Bisa Dialami Remaja

 

Apakah Diet Soda Lebih Aman?

Jika soda manis sering dikaitkan dengan peningkatan risiko depresi, mungkin muncul anggapan bahwa diet soda yang mengandung sedikit atau tanpa gula akan menjadi pilihan yang lebih aman. Namun, penelitian menunjukkan bahwa hal tersebut tidak sepenuhnya benar.

Meski kadar gulanya lebih rendah, diet soda tetap mengandung bahan tambahan seperti pemanis buatan dan pengawet yang dapat mengganggu keseimbangan mikroba usus. Ketidakseimbangan mikroba ini berpotensi memengaruhi fungsi aksis usus-otak dan berdampak pada suasana hati serta kesehatan mental.

Dengan kata lain, mengganti soda manis dengan diet soda tidak selalu menjadi solusi sehat, terutama jika dikonsumsi secara rutin dalam jangka panjang.

 

Makanan dan Minuman untuk Meredakan Depresi

Depresi merupakan gangguan suasana hati yang serius, ditandai dengan perasaan sedih berkepanjangan, kehilangan minat terhadap aktivitas sehari-hari, mudah tersinggung, kelelahan, serta perubahan nafsu makan.

Tanpa disadari, beberapa jenis makanan dapat memicu depresi, sementara makanan dan minuman tertentu justru membantu meredakannya. Asupan kaya asam lemak omega-3, vitamin, dan antioksidan diketahui berperan penting dalam menjaga kesehatan otak dan memperbaiki suasana hati.

Beberapa makanan yang baik untuk membantu mengurangi gejala depresi antara lain:

  • Sayuran hijau: kale, bayam, bok choy, selada romaine.
  • Buah-buahan: raspberry, strawberry, blackberry, dan alpukat.
  • Ikan berlemak: salmon, ikan kembung, tuna, dan makerel.
  • Kacang-kacangan: kenari, almond, kacang walnut, dan kacang brazil.

Untuk minuman, susu dan kopi diketahui memiliki sifat antidepresan alami yang dapat membantu menurunkan risiko terjadinya depresi bila dikonsumsi dalam jumlah wajar.

 

Depresi dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk gaya hidup serta pola makan dan minum sehari-hari. Kebiasaan mengonsumsi minuman bersoda diduga berperan dalam meningkatkan risiko depresi, meskipun hal ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

Jika memiliki pertanyaan seputar depresi, Anda bisa berkonsultasi ke dokter dan psikolog atau manfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store atau Play Store.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Senin, 10 November 2025 | 13:06

Rauf, D. (2025). Soda May Raise Depression Risk in Women. Available from: https://www.everydayhealth.com/mental-health-conditions/soda-may-raise-depression-risk-in-women/#

LaMarco, N. (2022). Can Drinking Soda Cause Depression?. Available from:  https://psychcentral.com/depression/soda-and-depression#

Frysh, P. (2025). Foods to Avoid If You Have Anxiety or Depression. Available from: https://www.webmd.com/depression/ss/slideshow-avoid-foods-anxiety-depression

Marks, J. (2025). What Are the Best Foods for Depression. Available froom: https://www.verywellhealth.com/foods-for-depression-8548225#

Castro, A., Gili, M., Visser, M., Penninx, B. W. J. H., Brouwer, I. A., Montaño, J. J., Pérez-Ara, M. Á., García-Toro, M., Watkins, E., Owens, M., Hegerl, U., Kohls, E., Bot, M., & Roca, M. (2023). Soft Drinks and Symptoms of Depression and Anxiety in Overweight Subjects: A Longitudinal Analysis of an European Cohort. Nutrients15(18), 3865. https://doi.org/10.3390/nu15183865