Penderita sindrom iritasi usus besar (IBS) kerap merasa tidak nyaman akibat gejala yang muncul tiba-tiba, seperti nyeri perut, kembung, diare, atau sembelit.

Meski belum ada obat yang benar-benar dapat menyembuhkan IBS, perubahan gaya hidup, termasuk memilih aktivitas yang tepat, terbukti dapat membantu meredakan gejalanya.

Aktivitas fisik dapat membantu menstabilkan sistem pencernaan, mengurangi stres, dan memperbaiki komunikasi antara otak dan usus. Lalu, jenis aktivitas fisik seperti apa yang direkomendasikan?

Aktivitas yang Baik untuk Gejala Sindrom Iritasi Usus Besar

Saluran pencernaan sangat dipengaruhi oleh aktivitas sistem saraf dan kelancaran sirkulasi darah. Saat tubuh jarang bergerak, pergerakan usus dapat melambat, sehingga memperparah sembelit.

Sebaliknya, rutin beraktivitas fisik dapat secara alami merangsang motilitas (pergerakan) usus dan membantu makanan bergerak lebih lancar melalui saluran pencernaan.

Berikut beberapa aktivitas fisik yang terbukti baik dan aman bagi penderita IBS:

Berjalan kaki ringan

Berjalan kaki adalah salah satu aktivitas paling sederhana tetapi sangat efektif untuk mengelola gejala IBS. Jalan kaki di pagi hari selama 20-30 menit setiap hari dapat merangsang pergerakan usus tanpa memberi tekanan berlebihan pada tubuh.

Selain itu, jalan kaki juga dapat meningkatkan sirkulasi darah ke organ pencernaan dan membantu proses pencernaan berjalan lebih efisien.

Yoga

Yoga terbukti secara ilmiah dapat membantu meredakan gejala IBS. Kombinasi gerakan perlahan, pernapasan terkontrol, dan meditasi membantu menenangkan sistem saraf, mengurangi stres, serta meningkatkan kesadaran tubuh.

Baca Juga: Intermittent Fasting Ternyata Dapat Sebabkan Masalah Pencernaan

Tai Chi

Tai Chi adalah latihan tradisional Tiongkok yang memadukan gerakan lambat, fokus mental, dan pernapasan teratur. Latihan ini terbukti efektif dalam meningkatkan keseimbangan tubuh, mengurangi kecemasan, dan memperbaiki fungsi pencernaan.

Bagi penderita IBS yang mencari aktivitas tenang namun tetap melibatkan gerakan fisik, Tai Chi dapat menjadi pilihan yang tepat.

Bersepeda

Bersepeda, baik menggunakan sepeda statis maupun di jalan raya, merupakan bentuk latihan fisik yang sangat dianjurkan bagi penderita IBS.

Aktivitas ini tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan jantung dan kekuatan otot kaki, tetapi juga membantu mengelola stres, memperbaiki fungsi pencernaan, serta meningkatkan koordinasi antara otak dan usus.

Selain itu, bersepeda termasuk olahraga aerobik berdampak rendah yang fleksibel. Intensitas kayuhan dapat disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan tubuh.

Baca Juga: Benarkah Minum Air Putih Setelah Makan Mengganggu Pencernaan?

Berenang

Selain bersepeda, berenang juga merupakan olahraga aerobik berdampak rendah yang ideal bagi penderita IBS. Aktivitas ini melatih otot lengan, kaki, dan inti tubuh tanpa memberi tekanan berlebihan pada persendian, sehingga cocok bagi mereka yang membutuhkan latihan fisik ringan namun tetap efektif.

Berenang juga mendorong fokus pada pernapasan dalam dan teratur, yang dapat menurunkan kadar hormon stres seperti kortisol sekaligus meningkatkan pelepasan endorfin, yang memberikan rasa nyaman dan bahagia.

Itulah beberapa aktivitas fisik yang direkomendasikan bagi penderita IBS. Penting untuk memulai olahraga secara bertahap dan menghindari beraktivitas fisik setelah makan besar.

Selain itu, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai program olahraga untuk memastikan jenis dan intensitasnya sesuai dengan kondisi tubuh. Anda juga bisa memanfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang sudah tersedia di App Store dan Play Store.

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!