Muncul Ruam Setelah Operasi, Berbahayakah?

Muncul Ruam Setelah Operasi, Berbahayakah?
Ilustrasi konsultasi medis. Credit: Freepik

Bagikan :


Setelah menjalani operasi, sebagian pasien mungkin mengalami ruam pada kulit. Kondisi ini umumnya ringan dan tidak berbahaya. Artikel berikut akan membahas berbagai penyebab ruam pascaoperasi, cara penanganannya, serta tanda-tanda kapan ruam perlu diwaspadai.

 

Gejala Ruam Setelah Operasi

Setelah operasi, pasien perlu memperhatikan setiap perubahan yang terjadi pada tubuh. Selain fokus pada perawatan luka dan proses pemulihan, penting juga untuk mewaspadai gejala yang muncul setelah operasi, salah satunya adalah ruam kulit.

Ruam kulit dapat tampak dalam berbagai bentuk, namun umumnya ditandai dengan:

  • Rasa gatal atau sensasi terbakar
  • Kemerahan atau perubahan warna kulit
  • Pembengkakan di area tertentu
  • Munculnya lepuh
  • Penebalan atau pengelupasan kulit
  • Benjolan kecil di permukaan kulit

Baca Juga: Risiko Menjalani Operasi LASIK

 

Penyebab Ruam Setelah Operasi

Lokasi munculnya ruam bisa menjadi petunjuk penyebab ruam, yaitu:

Ruam di sekitar luka operasi

Ruam setelah operasi umumnya muncul di sekitar area luka. Beberapa penyebab yang paling sering memicu ruam di lokasi ini antara lain:

  • Desinfektan pra dan pascaoperasi. Bahan pembersih seperti povidone-iodine, chlorhexidine digluconate, dan olanexidine glucuronide digunakan untuk mencegah infeksi luka operasi. Namun, pada sebagian orang, zat ini dapat memicu dermatitis kontak, yang ditandai dengan kemerahan, gatal, atau ruam di kulit.

  • Perlengkapan operasi. Penggunaan selotip perban, plester luka, atau lem bedah juga bisa menyebabkan iritasi atau reaksi alergi. Pada individu dengan kulit sensitif, bahan perekat tertentu dapat menimbulkan ruam, gatal, atau rasa tidak nyaman di sekitar area yang tertutup perban.

Menyebar di seluruh badan

Selain di sekitar luka operasi, ruam juga dapat muncul di area tubuh yang lebih luas. Kondisi ini biasanya berkaitan dengan reaksi alergi terhadap obat-obatan yang digunakan selama atau setelah operasi, seperti anestesi maupun antibiotik. Reaksi ini dapat muncul beberapa jam hingga beberapa hari setelah pemberian obat, tergantung pada jenis obat dan sensitivitas tubuh pasien.

Beberapa obat yang diketahui lebih sering memicu ruam antara lain:

  • Antibiotik: seftriakson, vankomisin, metronidazol, amoksisilin, augmentin, dan minosiklin.

  • Obat antikejang dan anestesi: okskarbazepin, levetirasetam, tiopenton, dan propofol.

Ruam akibat reaksi obat dapat bervariasi dari ringan seperti kemerahan dan gatal, hingga berat seperti reaksi alergi sistemik (anafilaksis) yang memerlukan penanganan medis segera.

Baca Juga: Persiapan Sebelum Operasi Jantung Terbuka (Open Heart Surgery)

 

Penanganan Ruam Setelah Operasi

Ruam ringan setelah operasi umumnya dapat diatasi dengan perawatan rumahan dan konsumsi obat. Namun, sebaiknya tetap konsultasikan dengan dokter agar mendapatkan obat yang sesuai dan aman.

Beberapa pilihan perawatan yang dapat membantu meredakan gejala meliputi:

  • Krim antibiotik untuk mencegah infeksi pada area yang teriritasi.
  • Krim kortison untuk mengurangi peradangan dan rasa gatal.
  • Kompres dingin atau menggunakan losion pereda gatal untuk menenangkan kulit.

Penting bagi pasien untuk tetap memahami cara merawat luka pascaoperasi dengan benar, karena munculnya ruam atau peradangan dapat meningkatkan kerentanan kulit terhadap infeksi di area luka. Dengan perawatan yang tepat, pemulihan kulit akan berlangsung lebih cepat dan risiko komplikasi dapat diminimalkan.

 

Kapan Perlu Periksa ke Dokter?

Ruam setelah operasi umumnya bersifat ringan dan dapat sembuh dengan perawatan sederhana. Namun, dalam beberapa kasus, ruam bisa menjadi tanda reaksi obat serius yang membutuhkan penanganan medis segera.

Reaksi ini biasanya muncul beberapa hari hingga minggu setelah penggunaan obat tertentu, terutama antibiotik, dan dapat berkembang menjadi gangguan sistemik yang memengaruhi beberapa organ jika tidak segera ditangani.

Segera cari pertolongan medis darurat jika ruam disertai gejala anafilaksis seperti sesak napas, sulit menelan, atau pembengkakan pada wajah dan tenggorokan.

Jika memiliki pertanyaan seputar perawatan pascaoperasi, Anda bisa berkonsultasi ke dokter atau manfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store atau Play Store.

 

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Selasa, 11 November 2025 | 11:44

Zimlich, R. (2024). What a Rash After Surgery Could Mean. Available from: https://www.verywellhealth.com/rash-after-surgery-8619369#toc-rash-location-after-surgery

Moyer, N. (2024). Why You May Have a Rash After Surgery. Available from: https://www.healthline.com/health/skin/rash-after-surgery

Cleveland Clinic. Drug Allergies. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/8621-medication-allergies

WebMD Editorial Contributors. (2024). Skin Allergies: What Your Doctor Will Do. Available from: https://www.webmd.com/allergies/skin-allergies-what-doctor-will-do