Kebutuhan tidur setiap orang berbeda-beda, tergantung tingkat aktivitas, faktor lingkungan, dan jenis kelamin. Umumnya, orang dewasa membutuhkan tidur 6-8 jam per hari. Namun, penelitian menunjukkan bahwa wanita mungkin membutuhkan waktu tidur lebih lama dibandingkan pria.

Artikel berikut akan membahas perbedaan kebutuhan tidur antara pria dan wanita serta cara memenuhi kebutuhan tidur harian secara optimal.

Perbedaan Kebutuhan Tidur Pria dan Wanita

Menurut rekomendasi National Sleep Foundation, orang dewasa berusia 18-64 tahun membutuhkan waktu tidur 7-9 jam tidur setiap malam, sedangkan lansia di atas 64 tahun sebaiknya tidur 7-8 jam per hari. Anjuran ini tidak membedakan kebutuhan tidur berdasarkan jenis kelamin. 

Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa wanita tertidur lebih cepat dan tidur lebih nyenyak daripada pria, yang dapat diartikan wanita mungkin membutuhkan lebih banyak tidur atau merasa lebih lelah secara keseluruhan.

Penelitian terbaru juga menemukan bahwa wanita rata-rata tidur selama 8 jam 27 menit per malam, sedangkan pria tidur selama 8 jam 16 menit. Dengan kata lain, wanita memang tidur lebih lama sekitar 11 menit daripada pria. 

Baca Juga: Kurang Tidur, Bisakah Diganti pada Hari Berikutnya?

Beberapa faktor yang menyebabkan wanita tidur lebih banyak dari pria antara lain:

Fluktuasi hormon

Perubahan hormon pada wanita selama siklus menstruasi dan tahapan kehidupan seperti kehamilan, menyusui, perimenopause, dan menopause dapat memengaruhi kualitas tidur.

Saat menopause, perubahan hormon dapat memengaruhi pola tidur wanita seperti berikut:

• Wanita membutuhkan waktu lebih lama untuk tertidur dibandingkan sebelum menopause.
• Wanita menghabiskan waktu lebih sedikit untuk tidur nyenyak daripada ketika masa subur.
• Perubahan hormon tiroid yang rentan terjadi pada wanita menopause dapat memengaruhi kualitas tidur.

Tingkat depresi dan kecemasan yang lebih tinggi

Penelitian menyebutkan wanita memiliki risiko lebih tinggi mengalami kecemasan dan depresi. Kedua kondisi tersebut bisa meningkatkan risiko terjadinya insomnia. Selain insomnia, gangguan tidur yang bisa dialami antara lain: apnea tidur obstruktif dan hipersomnia (rasa kantuk yang berlebihan di siang hari).

Gangguan lainnya

Penelitian menunjukkan bahwa wanita memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan yang dapat memicu masalah tidur, seperti sindrom kaki gelisah (restless leg syndrome), dibandingkan pria. 

Baca Juga: Ingin Tidur Nyenyak, Coba Gunakan Minyak Aromaterapi Ini

Tips Mencukupi Kebutuhan Tidur

Kekurangan tidur dapat memicu gangguan memori, depresi, penurunan motivasi, dan mudah tersinggung. Kurang tidur juga meningkatkan risiko penyakit kronis seperti tekanan darah tinggi, diabetes, serangan jantung, dan obesitas.

Untuk mencukupi kebutuhan tidur, Anda dapat menerapkan gaya hidup sehat seperti berikut:

• Buat jadwal tidur dan bangun yang konsisten setiap hari, termasuk di akhir pekan.
• Ciptakan lingkungan tidur yang nyaman dengan mengatur suhu dan pencahayaan kamar.
• Gunakan kamar tidur hanya untuk tidur dan aktivitas tenang lainnya seperti membaca.
• Hindari pemakaian gawai sekitar 1-2 jam sebelum tidur.
• Rilekskan tubuh sebelum tidur, misalnya dengan mandi air hangat atau melakukan hal yang disukai.
• Lakukan olahraga rutin minimal 30 menit per hari, tetapi jangan kurang dari 5 jam sebelum waktu tidur.
• Tidur siang jika diperlukan, tapi jangan lebih dari 30 menit agar tidak menganggu jadwal tidur malam.
• Konsultasikan dengan dokter jika mengalami gangguan tidur yang serius.

Kebutuhan tidur pada wanita dan pria mungkin berbeda, meski tidak terlalu signifikan. Perbedaan ini dapat dipengaruhi oleh perubahan hormon serta risiko stres yang cenderung lebih tinggi pada wanita.

Jika Anda memiliki masalah tidur sebaiknya konsultasikan ke dokter atau manfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store atau Play Store.

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!