Olahraga merupakan aktivitas penting untuk menjaga kesehatan jantung, paru-paru, serta sistem metabolisme tubuh. Jika dilakukan secara rutin dengan intensitas moderat, olahraga terbukti mampu menurunkan risiko penyakit jantung, stroke, diabetes, dan hipertensi.

Namun, di balik manfaat tersebut, ada hal penting yang sering terabaikan, yaitu olahraga yang berlebihan justru dapat meningkatkan risiko serangan jantung. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Simak penjelasannya dalam artikel berikut. 

Mengapa Olahraga Berlebihan Bisa Memicu Serangan Jantung?

Saat berolahraga, jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah dan menyuplai oksigen ke otot-otot. Detak jantung meningkat, tekanan darah naik, dan tubuh mengalami stres fisiologis, semua ini normal jika masih dalam batas wajar.

Namun, jika olahraga dilakukan secara berlebihan, terlalu lama, atau tanpa persiapan yang cukup, jantung dapat terbebani secara berlebih, yang justru berpotensi membahayakan kesehatan.

Olahraga berlebihan bisa memicu serangan jantung karena beberapa alasan berikut:

Meningkatnya stres oksidatif dan respons peradangan

Olahraga intensif yang dilakukan dalam jangka panjang dapat meningkatkan produksi radikal bebas dan memicu peradangan sistemik. Jika tidak diimbangi dengan pemulihan yang cukup, kondisi ini dapat merusak dinding arteri koroner dan mempercepat proses aterosklerosis.

Penebalan otot jantung

Pada atlet yang rutin berlatih dengan intensitas tinggi, jantung dapat mengalami penebalan otot sebagai bentuk adaptasi. Namun, pada beberapa kasus, penebalan ini bisa menjadi tidak normal dan menimbulkan gangguan irama jantung, yang meningkatkan risiko serangan jantung mendadak.

Risiko aritmia

Aktivitas fisik yang berat dapat memicu detak jantung tidak teratur, terutama pada individu yang memiliki kelainan jantung bawaan atau faktor risiko genetik.

Baca Juga: Penyebab Orang Terkena Serangan Jantung saat Tidur?

Siapa Saja yang Berisiko?

Serangan jantung saat berolahraga bisa terjadi pada siapa saja, namun beberapa kelompok memiliki risiko lebih tinggi, antara lain:

• Orang dengan riwayat penyakit jantung.
• Usia di atas 40 tahun.
• Individu yang jarang beraktivitas fisik sepanjang minggu, lalu tiba-tiba melakukan olahraga berat di akhir pekan.
• Orang yang berlatih secara berlebihan tanpa cukup waktu istirahat.
• Orang dengan kelainan jantung bawaan.

Baca Juga: Kenali Jenis dan Gejala Serangan Jantung

Tips Olahraga Aman bagi Jantung

Jangan takut untuk berolahraga. Aktivitas fisik tetap sangat dianjurkan, selama dilakukan dengan cara yang tepat.

Berikut panduan olahraga yang aman untuk kesehatan jantung:

• Mulailah secara perlahan, terutama jika sebelumnya jarang atau tidak pernah berolahraga.
• Konsultasikan dengan dokter sebelum memulai latihan intensif, khususnya bagi yang berusia di atas 40 tahun atau memiliki faktor risiko jantung.
• Lakukan pemeriksaan rutin, termasuk tes EKG, skrining kolesterol, dan tes lain yang diperlukan.
• Dengarkan tubuh Anda; hentikan latihan jika merasa kelelahan, nyeri, atau tidak nyaman.
• Hindari overtraining dan beri waktu pemulihan yang cukup antar sesi latihan.
• Pilih jenis olahraga yang sesuai, seperti jalan cepat, bersepeda, renang, atau yoga, dengan durasi minimal 150 menit per minggu pada intensitas sedang.
• Hindari olahraga di kondisi cuaca ekstrem.

Kunci utama olahraga yang efektif dan bermanfaat adalah keseimbangan, konsistensi, dan kesadaran terhadap kondisi tubuh. Hindari tergoda melakukan olahraga berlebihan demi hasil instan, karena hal ini justru berisiko bagi jantung.

Jika Anda memiliki pertanyaan terkait kesehatan jantung, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau manfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!