Cacingan sering kali terjadi tanpa gejala yang terlihat, sehingga orang tua mungkin tidak menyadari anaknya terinfeksi. Padahal, parasit ini bisa mengganggu kesehatan dan pertumbuhan anak secara diam-diam. Penting untuk mengetahui kapan waktu yang tepat memberikan obat cacing agar anak tetap sehat dan tumbuh optimal.

Pentingnya Pemberian Obat Cacing

Cacing bisa masuk ke tubuh anak melalui makanan, air, tanah yang terkontaminasi, atau kebiasaan kurang sehat, seperti mengisap jempol atau tidak mencuci tangan setelah buang air dan sebelum makan. Anak-anak sangat rentan melakukan kebiasaan ini, sehingga cacing dapat masuk dan bersarang di usus, tempat mereka bertelur dan mengambil nutrisi yang seharusnya digunakan tubuh.

Larva atau cacing dewasa yang menginfeksi usus akan menyebabkan peradangan dan gangguan pencernaan. Tanpa pemberian obat cacing, jumlah cacing dapat bertambah seiring siklus hidupnya yang terus berulang.

Menurut WHO, infeksi cacing lebih sering terjadi di negara berpenghasilan rendah hingga menengah. WHO menganjurkan pemberian obat cacing secara rutin untuk membantu meningkatkan status gizi, menaikkan kadar hemoglobin, dan mendukung tumbuh kembang anak.

Baca Juga: Tanda-Tanda Jika Orang Dewasa Cacingan

Kapan Pemberian Obat Cacing untuk Anak?

Anak-anak umumnya dianjurkan mulai menerima obat cacing rutin pada usia 2 tahun ke atas. Meski bayi baru lahir juga bisa terinfeksi cacing, pemberian obat cacing dianggap aman setelah anak berusia 2 tahun.

Untuk anak usia 2 tahun ke atas, WHO merekomendasikan pemberian obat cacing setiap enam bulan. Jadwal ini dirancang untuk memutus siklus hidup cacing dan mencegah jumlah cacing bertambah.

Perlu diingat, meski sudah diobati, anak tetap bisa terinfeksi ulang dari lingkungan atau anggota keluarga yang terinfeksi. Pemberian obat cacing secara rutin setiap enam bulan membantu memastikan infeksi baru dapat ditangani sebelum menimbulkan gangguan kesehatan atau pertumbuhan.

Obat cacing yang umum digunakan, seperti albendazole atau mebendazole, harus diberikan sesuai dosis yang dianjurkan untuk usia dan berat badan anak agar aman dan efektif.

Baca Juga: Serba-Serbi Tentang Cacing Kremi

Cara Pemberian Obat Cacing

Obat cacing yang umum diberikan pada anak adalah albendazole atau mebendazole, tersedia dalam bentuk tablet atau sirup. Untuk anak usia 2–12 tahun, obat biasanya diberikan dalam dosis tunggal sesuai petunjuk pada kemasan atau anjuran dokter.

Tablet dapat diminum dengan air tanpa harus dalam keadaan perut kosong, sementara anak yang kesulitan menelan tablet bisa diberikan obat yang ditumbuk halus dan dicampur dengan sedikit makanan lunak, seperti bubur atau jus. Sirup merupakan alternatif mudah bagi anak yang belum bisa menelan tablet.

Setelah pemberian obat, pastikan anak minum cukup air untuk membantu penyerapan obat. Pemberian obat cacing sebaiknya dilakukan rutin setiap enam bulan untuk memutus siklus hidup cacing, dan selalu diiringi dengan menjaga kebersihan tangan, makanan, dan lingkungan guna mencegah infeksi ulang.

Jika anak memiliki kondisi khusus, alergi obat, atau sedang mengonsumsi obat lain, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum pemberian obat cacing. Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan pada aplikasi Ai Care yang tersedia di App Store dan Play Store.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!