Benarkah Infeksi Cacing Bisa Menyebabkan Kematian?

Benarkah Infeksi Cacing Bisa Menyebabkan Kematian?
Ilustrasi gejala infeksi cacing. Credits: Freepik

Bagikan :


Infeksi cacing masih menjadi masalah kesehatan yang umum di negara berkembang, termasuk Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh berbagai jenis cacing parasit yang hidup dan berkembang biak di dalam tubuh manusia, terutama di saluran pencernaan.

Sering kali infeksi cacing dianggap sepele karena gejalanya tampak ringan, seperti lemas, perut kembung, atau penurunan nafsu makan. Namun, benarkah kondisi ini bisa sampai mengakibatkan kematian?

 

Bahaya Infeksi Cacing pada Manusia

Infeksi cacing umumnya tidak langsung menyebabkan kematian. Sebagai contoh, infeksi cacing usus seperti cacing pita atau cacing kremi biasanya hanya menimbulkan gejala ringan, bahkan ada yang tanpa gejala. Cacing tersebut hidup dengan menyerap nutrisi dari makanan di dalam usus.

Masalah serius muncul ketika larva cacing menyebar ke bagian tubuh lain. Dalam beberapa kasus, larva dapat menembus dinding usus, masuk ke aliran darah, lalu berpindah ke organ penting seperti otak, otot, atau mata. Larva ini bisa membentuk kista, dan jika terbentuk di otak, gejalanya dapat berupa kejang, sakit kepala, gangguan penglihatan, hingga gangguan mental.

Baca Juga: Tanda-Tanda Jika Orang Dewasa Cacingan

Infeksi cacing juga bisa berbahaya apabila menyebabkan kondisi berikut:

Menyumbat usus

Infeksi cacing gelang dalam jumlah banyak dapat menimbulkan sumbatan pada usus. Akibatnya, penderita bisa mengalami nyeri perut hebat, muntah, hingga komplikasi serius seperti bocornya usus. Jika tidak segera ditangani dengan pembedahan, kondisi ini berisiko tinggi menyebabkan kematian.

Anemia berat

Cacing tambang hidup dengan menempel pada dinding usus dan mengisap darah. Jika jumlahnya banyak, kondisi ini dapat menyebabkan anemia berat karena kadar hemoglobin turun secara drastis. Anemia berat dapat berisiko menimbulkan kelelahan parah, sesak napas, gangguan jantung, bahkan mengancam nyawa.

Komplikasi yang terjadi pada anak-anak

Anak-anak lebih rentan terhadap infeksi cacing karena mekanisme pertahanan tubuh mereka belum optimal. Jika infeksi berlangsung berat, dampaknya bisa sangat serius, mulai dari gizi buruk, hambatan pertumbuhan, penurunan kemampuan belajar, hingga komplikasi berbahaya yang berpotensi mengancam jiwa.

Gagal jantung

Cacing gelang Trichinella dapat menyebabkan penyakit trichinellosis, yang biasanya terjadi setelah seseorang mengonsumsi daging mentah atau setengah matang dari hewan terinfeksi.

Pada awalnya, gejala menyerupai keracunan makanan, seperti diare, mual, dan muntah. Namun dalam beberapa hari, larva cacing dapat bermigrasi dari usus ke aliran darah dan kemudian bersarang di otot rangka. Pada fase inilah kondisi menjadi berbahaya. Larva yang menetap di otot memicu peradangan hebat, menimbulkan nyeri otot yang parah, demam tinggi, dan pembengkakan pada wajah.

Jika tidak ditangani, trichinellosis dapat berkembang menjadi komplikasi serius, termasuk peradangan pada otot jantung, yang pada kasus berat berisiko menyebabkan gagal jantung bahkan kematian.

Baca Juga: Jenis Cacing yang Bisa Masuk dan Hidup di Tubuh Manusia

 

Cara Mencegah Infeksi Cacing

Bagaimanapun, infeksi cacing tidak boleh dianggap sepele. Pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan diri dan makanan melalui langkah-langkah berikut:

  • Cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah menggunakan toilet.
  • Masak daging (terutama daging babi, daging hewan liar, dan ikan air tawar) hingga matang sempurna.
  • Cuci buah dan sayuran mentah dengan air bersih yang mengalir.
  • Hindari konsumsi air yang tidak dimasak atau tidak terjamin kebersihannya.
  • Konsumsi obat cacing secara rutin sesuai anjuran dokter.

 

Jika Anda atau anak mengalami gejala yang dicurigai sebagai infeksi cacing, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan pada aplikasi Ai Care yang tersedia di App Store atau Play Store untuk mendapatkan saran medis yang cepat dan tepat.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Jumat, 26 September 2025 | 12:38

Mayo Clinic (2025). Trichinosis. Available form: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/trichinosis/symptoms-causes/syc-20378583 

Cleveland Clinic (2024). Intestinal Parasites. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/intestinal-parasites 

Robyns S. Klein, MD, PhD (2024). Parasitic Brain Infections. Available from: https://www.msdmanuals.com/home/brain-spinal-cord-and-nerve-disorders/brain-infections/parasitic-brain-infections 

Cleveland Clinic (2022). Tapeworm Infection. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/23950-tapeworm-infection 

CDC (2024). About Hookworm. Available from: https://www.cdc.gov/sth/about/hookworm.html 

Dr. Sravani Chintapalli, Pharm. D. How Often Should You Deworm?. Available from: https://www.medicinenet.com/how_often_should_you_deworm/article.htm