Banyak orang dewasa merasa kebal terhadap cacingan karena dianggap memiliki daya tahan tubuh yang lebih kuat. Padahal, kenyataannya orang dewasa tetap bisa terkena infeksi cacing.
Risiko ini lebih tinggi pada mereka yang tinggal di lingkungan dengan sanitasi buruk, memiliki kebiasaan makan yang kurang higienis, atau bekerja di area dengan risiko tinggi cacingan. Infeksi cacing sebaiknya tidak dianggap sepele, karena dapat memicu gangguan kesehatan yang lebih serius jika dibiarkan.
Tanda dan Gejala Cacingan pada Orang Dewasa
Cacing kremi, cacing gelang, cacing tambang, dan cacing pita merupakan jenis cacing yang paling sering menginfeksi orang dewasa. Cacing ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui kulit kaki atau dari makanan yang terkontaminasi dan tidak dimasak dengan baik.
Infeksi cacing tidak selalu menimbulkan gejala yang jelas. Namun, beberapa tanda berikut bisa menjadi indikasi adanya cacingan:
- Gatal di sekitar anus, terutama pada malam hari (umumnya akibat infeksi cacing kremi).
- Nyeri atau kram perut, disebabkan iritasi, peradangan, atau penyumbatan ringan di usus.
- Perubahan pola buang air besar, seperti diare, sembelit, atau tinja bercampur lendir.
- Nafsu makan meningkat tetapi berat badan turun tanpa sebab yang jelas.
- Kelelahan dan anemia, biasanya akibat cacing tambang yang mengisap darah dari dinding usus. Gejalanya bisa berupa pusing, kulit pucat, dan sesak napas saat beraktivitas.
- Mual dan muntah.
- Gangguan tidur, karena rasa gatal di anus atau ketidaknyamanan di perut.
- Ruam kulit disertai rasa gatal di kaki atau tangan.
- Infeksi berulang, akibat melemahnya sistem imun.
Baca Juga: Serba-Serbi Tentang Cacing Kremi
Apa yang Terjadi Jika Tidak Diobati?
Gejala cacingan sebaiknya tidak diabaikan dan segera diobati. Tanpa penanganan, kondisi ini dapat menyebabkan kekurangan gizi kronis, anemia berat, gangguan pertumbuhan, penurunan daya tahan tubuh, hingga risiko penyumbatan usus bila jumlah cacing terlalu banyak.
Baca Juga: Cara Mencegah Infeksi Cacing Kremi
Kapan Perlu Minum Obat Cacing?
Jika Anda mengalami gejala seperti gatal di anus, sakit perut berulang, atau anemia tanpa penyebab jelas, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Pemeriksaan tinja juga dapat membantu memastikan adanya telur atau larva cacing.
Sebagai langkah pencegahan, para ahli menyarankan untuk mengonsumsi obat cacing secara rutin, minimal setiap 6–12 bulan sekali. Obat cacing umumnya aman, tersedia bebas di apotek, dan cukup diminum dalam satu dosis.
Konsumsi obat ini tidak hanya bermanfaat untuk mengatasi infeksi cacing yang sudah ada, tetapi juga membantu mencegah infeksi baru, terutama pada mereka yang tinggal di lingkungan dengan risiko tinggi.
Jika memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai cacingan, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter atau manfaatkan layanan konsultasi kesehatan pada aplikasi Ai Care yang tersedia di App Store atau Play Store.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!
- dr Nadia Opmalina
Health Direct (2024). Worms in humans. Available from: https://www.healthdirect.gov.au/worms-in-humans
Cleveland Clinic (2024). Pinworms. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21137-pinworms
HSE (2021). Worms in humans. Available from: https://www2.hse.ie/conditions/worms-in-humans/
Cleveland Clinic (2024). Intestinal Parasites. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/intestinal-parasites