Penyakit liver sering berkembang secara perlahan tanpa gejala yang jelas, sehingga banyak orang tidak menyadari masalah pada hati mereka hingga kondisinya memburuk. Padahal, saat hati mulai rusak, tubuh biasanya memberikan sinyal, meski sering kali terasa ringan dan tidak disadari. Artikel ini akan membahas berbagai gejala awal hingga tanda-tanda yang menunjukkan kerusakan hati sudah cukup parah.

Gejala Awal Penyakit Liver

Di tahap awal, kerusakan liver bisa terjadi tanpa gejala yang jelas. Padahal saat itu, fungsi hati sudah mulai menurun. Beberapa tanda awal yang patut diwaspadai meliputi:

• Kulit dan bagian putih mata menguning (jaundice).
• Urine berwarna gelap.
• Tinja berwarna pucat atau terang.
• Kesulitan mencerna makanan berlemak.
• Penurunan berat badan tanpa sebab jelas.
• Berkurangnya massa otot.
• Napas berbau apek atau manis seperti buah.
• Gangguan kognitif ringan, seperti mudah lupa atau bingung.
• Kulit terasa gatal tanpa ruam yang terlihat.

Baca Juga: Waspada, Sering Makan Gorengan dapat Menyebabkan Perlemakan Hati (Fatty Liver Disease)

Perkembangan Gejala Penyakit Liver

Seiring dengan memburuknya kondisi hati, berbagai fungsi tubuh mulai terganggu dan menimbulkan perubahan fisik yang lebih nyata. Beberapa tanda-tanda fisik yang perlu diwaspadai meliputi:

• Kuku melengkung ke atas seperti sendok (koilonychia).
• Kuku tampak pucat dengan ujung lebih gelap.
• Ujung jari membesar dan kuku melengkung ke bawah (clubbing).
• Pembuluh darah kecil muncul di kulit menyerupai jaring laba-laba.
• Bintik merah kecil akibat perdarahan di bawah kulit.
• Benjolan kuning di kelopak mata akibat penumpukan lemak (xanthelasma).
• Mudah memar dan sering mengalami perdarahan.
• Telapak tangan memerah.
• Perut membengkak akibat penumpukan cairan (asites).
• Pembengkakan di kaki, pergelangan, tangan, atau wajah.

Selain itu, penyakit liver juga memiliki gejala lain yang lebih spesifik berdasarkan jenis kelamin, yaitu:

Pada wanita:

• Siklus menstruasi tidak teratur.
• Kesulitan untuk hamil.

Pada pria:

• Mengecilnya testis.
• Pembesaran jaringan payudara (ginekomastia).

Baca Juga: Mengapa Kulit dan Mata Berubah Menjadi Kuning Saat Sakit Liver?

Bisakah Penyakit Liver Disembuhkan?

Dalam beberapa kasus, penyakit liver masih bisa diobati, terutama jika terdeteksi sejak dini. Keberhasilan pengobatan sangat bergantung pada penyebab serta tingkat kerusakan hati.

Jika masih berada di tahap awal, seperti hepatitis, perlemakan hati non-alkohol, atau fibrosis ringan (terbentuknya jaringan parut di hati), kondisi ini masih dapat dipulihkan. Dengan pengobatan antivirus dan perubahan gaya hidup sehat, kerusakan hati dapat diperlambat dan jaringan parut bisa berkurang.

Namun, jika penyakit telah berkembang menjadi sirosis hati, kondisi ini tidak bisa disembuhkan sepenuhnya. Jaringan parut yang terbentuk bersifat permanen. Pengobatan hanya bertujuan untuk memperlambat perkembangan penyakit dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

Pada tahap gagal hati kronis, satu-satunya solusi paling efektif adalah transplantasi hati. Obat-obatan hanya dapat membantu mengurangi gejala dan memperpanjang harapan hidup penderita.

Menjaga kesehatan liver sangat penting karena fungsinya yang vital bagi tubuh. Dengan mengenali gejala sejak dini, menjalani gaya hidup sehat, dan rutin memeriksakan kondisi kesehatan, Anda dapat mencegah kerusakan hati yang lebih serius.

Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis jika mengalami keluhan yang mengarah pada gangguan liver, atau manfaatkan fitur konsultasi yang tersedia pada aplikasi Ai Care dengan mengunduhnya di App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!