Selama kehamilan, air ketuban berfungsi sebagai pelindung alami yang menjaga janin tetap aman di dalam rahim. Namun, jumlah air ketuban dapat mengalami gangguan, seperti oligohidramnion (air ketuban terlalu sedikit) atau polihidramnion (air ketuban terlalu banyak).
Perubahan volume atau kualitas air ketuban dapat membahayakan kesehatan ibu maupun janin. Karena itu, penting bagi ibu hamil untuk memahami berbagai gangguan yang dapat terjadi pada air ketuban agar bisa terdeteksi dan ditangani sedini mungkin.
Gangguan pada Air Ketuban
Oligohidramnion
Oligohidramnion adalah kondisi ketika volume air ketuban berada di bawah batas normal. Gangguan ini dapat terjadi kapan saja selama kehamilan, tetapi risikonya lebih serius bila muncul pada enam bulan pertama.
Pada awal kehamilan, jumlah air ketuban yang terlalu sedikit dapat menyebabkan keguguran, kelainan fisik pada janin, atau persalinan prematur.
Jika terjadi pada trimester ketiga, oligohidramnion tetap berbahaya karena volume cairan yang terlalu sedikit dapat meningkatkan risiko kompresi tali pusat. Kondisi ini dapat menghambat aliran oksigen dan nutrisi ke janin. Selain itu, ruang gerak yang terbatas juga dapat menyebabkan hambatan pertumbuhan janin di dalam rahim.
Baca Juga: Berbahayakah Jika Ibu Hamil Mengalami Air Ketuban Berlebih?
Polihidramnion
Polihidramnion adalah kondisi ketika volume air ketuban berlebihan. Kondisi ini biasanya terdeteksi saat rahim tampak membesar lebih cepat dari normal atau ketika ibu mengalami keluhan seperti sesak napas, kaki bengkak, perut terasa penuh, dan sembelit.
Polihidramnion sering berkaitan dengan gangguan pada janin, seperti kelainan sistem saraf pusat, gangguan menelan, kelainan jantung bawaan, atau diabetes gestasional pada ibu.
Kelebihan air ketuban dapat menimbulkan berbagai komplikasi, seperti:
- Kelahiran prematur
- Letak janin tidak normal
- Lahir mati
Chorioamnionitis
Chorioamnionitis adalah infeksi serius yang terjadi ketika bakteri masuk ke dalam kantung ketuban dan menginfeksi cairan amnion serta selaput yang melindungi janin. Infeksi ini paling sering muncul setelah ketuban pecah dini, tetapi juga dapat terjadi meskipun ketuban masih utuh.
Gejala chorioamnionitis meliputi demam, detak jantung janin yang cepat, nyeri perut, cairan ketuban berbau tidak sedap, dan denyut nadi ibu meningkat.
Jika tidak segera ditangani dengan antibiotik, chorioamnionitis dapat menimbulkan komplikasi serius seperti sepsis pada ibu, persalinan prematur atau darurat, serta infeksi berat pada bayi baru lahir.
Baca Juga: Ini Bahayanya Jika Air Ketuban Ibu Hamil Terlalu Sedikit (Oligohidramnion)
Ketuban pecah dini (Premature Rupture of Membranes/PROM)
Ketuban pecah dini (Premature Rupture of Membranes/PROM) adalah kondisi ketika kantung ketuban pecah sebelum proses persalinan dimulai, namun setelah usia kehamilan mencapai 37 minggu.
Jika ketuban pecah terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu, kondisi ini disebut Preterm Premature Rupture of Membranes (PPROM).
PPROM merupakan kondisi yang berisiko karena membuka jalan bagi bakteri masuk ke dalam rahim dan meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi, seperti chorioamnionitis.
Kebocoran cairan ketuban yang berlangsung lama juga dapat menyebabkan oligohidramnion, yang berdampak pada perkembangan paru-paru janin serta meningkatkan risiko kompresi tali pusat.
Banyak gangguan pada air ketuban tidak menunjukkan gejala yang jelas pada awalnya. Oleh karena itu, pemeriksaan kehamilan rutin, termasuk USG, sangat penting dilakukan untuk mendeteksi kelainan sejak dini.
Ibu hamil juga perlu mewaspadai tanda-tanda seperti cairan merembes dari vagina, berkurangnya gerakan janin, perut terasa tegang atau sesak, serta demam tanpa sebab yang jelas. Jika mengalami gejala tersebut, segera konsultasikan ke dokter atau manfaatkan layanan konsultasi kesehatan pada aplikasi Ai Care yang tersedia di App Store dan Play Store.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!
- dr Nadia Opmalina
Roma Kunde (2025). What Is Amniotic Fluid?. Available from: https://www.webmd.com/baby/what-is-amniotic-fluid
Lori Smith, MSN, BSN, WHNP-BC (2023). What to know about amniotic fluid. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/307082
Cleveland Clinic (2024). Amniotic Fluid. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/body/23310-amniotic-fluid
Cleveland Clinic (2022). Premature Rupture of Membranes. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/24561-premature-rupture-of-membranes