Lensa kontak atau soft lens sering digunakan sebagai alternatif pengganti kacamata untuk membantu mengatasi masalah penglihatan. Selain praktis karena langsung digunakan di mata, lensa kontak juga bisa membuat Anda lebih percaya diri berkat tampilannya yang menarik. Namun bagaimana jika Anda mengalami alergi lensa kontak?

Penyebab Alergi Lensa Kontak

Lensa kontak adalah lensa tipis yang dipakai dengan cara menempelkannya pada kornea mata. Lensa kontak ini berfungsi untuk mengoreksi kelainan refraksi mata (seperti rabun jauh, rabun dekat, dan astigmatisme) sehingga mata mampu melihat dengan normal. Saat ini, lensa kontak tersedia dalam berbagai ukuran, model, dan bentuk, sehingga dapat menunjang penampilan.

Penggunaan lensa kontak sepanjang hari tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan iritasi. Pada beberapa orang, iritasi justru dipicu oleh lensa kontak itu sendiri, baik karena bahan maupun jenisnya.

Sebenarnya, lensa kontak dibuat dari bahan hypoallergenic yang dirancang untuk meminimalkan risiko reaksi alergi. Karena itu, jika muncul keluhan seperti mata merah atau gatal saat menggunakannya, kemungkinan besar disebabkan oleh zat asing yang menempel di permukaan lensa, bukan oleh bahan lensa itu sendiri. Alergi terhadap bahan pembuat lensa kontak sangat jarang terjadi.

Baca Juga: Penyebab Blefaritis, Peradangan pada Kelopak Mata

Gejala Alergi Lensa Kontak

Reaksi alergi lensa kontak umumnya mirip dengan gejala mata kering, yaitu:

• Mata merah
• Mata berair
• Mata gatal
• Ada rasa terbakar atau panas di mata
• Mata menjadi lebih sensitif
• Bengkak dan tidak nyaman di mata

Reaksi ini mirip dengan gejala alergi mata musiman. Biasanya, keluhan muncul segera setelah lensa kontak dipasang. Jika penggunaan obat tetes mata tidak membantu meredakan reaksi alergi, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Baca Juga: Bisakah Presbiopi (Mata Tua) Dicegah?

Penanganan Alergi Lensa Kontak

Untuk memastikan apakah Anda benar-benar mengalami alergi terhadap lensa kontak, periksa terlebih dahulu kondisi lensa yang digunakan. Jika lensa sudah melewati masa pakainya, sebaiknya segera ganti dengan yang baru.

Namun, jika setelah mengganti lensa kontak reaksi alergi tetap muncul, cobalah berhenti menggunakannya dan beralih ke kacamata selama beberapa hari. Jika kondisi mata membaik saat memakai kacamata, kemungkinan besar masalahnya memang berasal dari lensa kontak.

Jika reaksi alergi yang muncul cukup mengganggu, dokter dapat meresepkan obat-obatan untuk meredakannya, seperti antihistamin, kortikosteroid, atau obat tetes mata khusus.

Selain itu, dokter juga akan menyarankan penggunaan lensa kontak yang tepat seperti:

• Tidak menggunakan lensa kontak terlalu lama.
• Selalu menggunakan lensa kontak dalam keadaan tangan bersih.
• Tidak menggunakan lensa kontak yang kotor.
• Membersihkan lensa kontak dengan cairan khusus pembersih lensa kontak.
• Menyimpan lensa kontak di tempat penyimpanan lensa kontak.
• Segera mengganti lensa kontak apabila robek atau rusak.

Alergi lensa kontak merupakan kondisi yang jarang terjadi. Namun, jika Anda mengalami alergi akibat penggunaan lensa kontak, maka segera periksakan ke dokter. Periksa kembali kondisi lensa kontak dan pastikan Anda memasangnya dalam keadaan bersih. 

Jika memiliki pertanyaan seputar kesehatan mata, Anda dapat memeriksakan diri ke dokter atau memanfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang tersedia di App Store dan Play Store.

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!