Pneumonia secara umum adalah kondisi di mana terjadi infeksi pada paru-paru yang ditandai dengan gejala bervariasi. Gejala umumnya meliputi batuk berdahak, demam tinggi, sesak napas, nyeri dada, kelelahan, mual, dan muntah. Keparahan gejala dan penanganannya bisa berbeda-beda, tergantung pada jenis pneumonia itu sendiri.
Jenis-Jenis Pneumonia
1. Pneumonia Aspirasi
Pneumonia aspirasi adalah infeksi paru yang terjadi ketika bahan-bahan seperti air liur, makanan, cairan, muntahan atau benda asing masuk ke dalam paru-paru. Gejalanya mirip dengan gejala pneumonia lain, seperti sesak napas, mengi, batuk disertai darah, nyeri dada, bau napas tidak sedap dan kelelahan ekstrem.
Berbeda dengan jenis pneumonia lain, gejala pneumonia aspirasi dimulai sangat cepat, bahkan 1-2 jam setelah tersedak benda asing, dan dapat berkembang dalam 1-2 hari.
2. Chemical pneumonia
Chemical pneumonia adalah peradangan pada paru-paru akibat paparan racun tertentu, termasuk cairan, gas, partikel debu, ataupun asap. Beberapa bahan kimia bersifat iritan pada paru-paru dan berisiko menyebabkan kerusakan organ lain yang berakibat fatal.
Gejalanya bervariasi, tergantung pada kekuatan, bentuk dan jenis bahan kimia, durasi paparan, serta kondisi medis yang melatarbelakanginya. Gejala yang umum meliputi:
- Rasa terbakar di hidung, mata, bibir, mulut, dan tenggorokan
- Batuk kering atau batuk berdahak
- Batuk disertai darah
- Mual atau sakit perut
- Nyeri dada
- Kesulitan dan nyeri saat bernapas
- Sakit kepala
- Gejala mirip flu seperti demam, kelemahan atau perasaan tidak enak badan
Penting untuk segera mencari pertolongan medis khususnya bila napas dan nadi Anda berubah menjadi cepat, adanya luka bakar di mulut, pembengkakan di mata atau lidah, ada bau kimia di tubuh, mulut berbusa dan suara serak.
Baca Juga: Perbedaan Bronkitis dengan Pneumonia, Kenali Gejalanya
3. Pneumonia komunitas
Pneumonia komunitas atau community-acquired pneumonia (CAP) adalah jenis pneumonia yang paling umum ditemukan di luar rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya. Seseorang dikatakan mengidap pneumonia jenis ini jika tidak memiliki riwayat perawatan di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya dalam beberapa waktu terakhir.
4. Pneumonia bakterial
Pneumonia bakterial disebabkan oleh bakteri, khususnya Streptococcus pneumoniae. Bakteri ini bisa hidup di tenggorokan tanpa menimbulkan gejala apa pun, namun ketika sistem kekebalan tubuh melemah, bakteri ini bisa masuk ke paru-paru dan menyebabkan infeksi.
Pneumonia bakterial lebih berisiko pada lansia, penderita asma, peminum alkohol berat, perokok aktif, serta mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah atau baru sembuh dari sakit.
5. Pneumonia akibat virus
Pneumonia akibat virus disebabkan oleh berbagai macam virus, termasuk virus influenza, parainfluenza, adenovirus, varicella zoster, MERS, Covid-19, dan lain sebagainya. Gejala pneumonia ini mirip dengan pneumonia bakterial, namun biasanya kasusnya bersifat lebih ringan dan dapat sembuh dengan beristirahat cukup, minum cukup air, dan mendapatkan perawatan suportif di rumah.
6. Walking pneumonia
Walking pneumonia juga dikenal sebagai pneumonia atipikal adalah istilah untuk pneumonia yang muncul dengan gejala ringan hingga sedang sehingga penderitanya masih bisa menjalankan aktivitas sehari-hari seperti biasa. Meskipun demikian, kondisi ini bisa menjadi serius dan memengaruhi kesehatan secara keseluruhan.
Gejala pneumonia atipikal meliputi batuk, demam, nyeri dada, menggigil, sakit kepala, dan gejala mirip flu yang parah. Meskipun merasa baik-baik saja, orang yang terkena pneumonia ini sebaiknya beristirahat cukup, memakai masker dan tinggal di rumah, minum cukup air serta tetap berkonsultasi dengan dokter.
Baca Juga: Beragam Jenis Vaksin untuk Mencegah Pneumonia
7. Fungal pneumonia
Fungal pneumonia disebabkan oleh spora jamur yang bercampur dengan udara terhirup saat bernapas. Infeksi ini biasanya disertai gejala mirip flu seperti batuk, sakit kepala, hidung berlendir, demam, serta nyeri di dada.
Dibandingkan dengan pneumonia lainnya, fungal pneumonia sering kali tidak menular dan lebih umum dialami orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh, atau baru saja menjalani perawatan kanker dan transplantasi organ atau sedang mengonsumsi obat-obatan yang menekan sistem kekebalan tubuh.
Apa pun jenis pneumonia yang Anda miliki, sebaiknya jangan diobati sendiri. Konsultasikan dengan dokter terkait perkembangan gejala yang Anda alami sehingga bisa mendapatkan pengobatan yang tepat.
Jika Anda memerlukan saran atau konsultasi medis, Anda dapat mengunjungi dokter atau memanfaatkan fitur konsultasi yang tersedia di aplikasi Ai Care dengan mengunduh aplikasi Ai Care dari App Store atau Play Store.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- Sean Edbert Lim, MBBS
Korin Miller (2023). 7 Types of Pneumonia. Available from: https://www.health.com/condition/pneumonia/types-of-pneumonia
Mayo Clinic (2020). Pneumonia. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pneumonia/symptoms-causes/syc-20354204
Cleveland Clinic (2021). Aspiration Pneumonia. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21954-aspiration-pneumonia
WebMD (2022). Chemical Pneumonia. Available from: https://www.webmd.com/lung/chemical-pneumonia
WebMD (2022). What Is Bacterial Pneumonia?. Available from: https://www.webmd.com/lung/bacterial-pneumonia
Jenna Fletcher (2023). What are the symptoms of viral pneumonia?. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/322350
American Lung Association (2023). What Is Walking Pneumonia?. Available from: https://www.lung.org/blog/what-is-walking-pneumonia
Mark Gurarie (2023). What Is Fungal Pneumonia?. Available from: https://www.verywellhealth.com/fungal-pneumonia-5179190