Penyakit perlemakan hati (fatty liver) atau disebut steatosis adalah gangguan hati yang ditandai dengan penumpukan lemak berlebih di dalam sel-sel hati. Kondisi ini dapat berkembang menjadi peradangan hati, sirosis, bahkan gagal hati.

Pola makan tidak sehat merupakan salah satu penyebab perlemakan hati. Untuk mencegah berkembangnya peradangan hati atau sirosis, Anda perlu mengontrol pola makan dan memilih makanan dengan lebih bijaksana.

Makanan dan Minuman yang Disarankan untuk Penderita Perlemakan Hati

Perubahan pola makan adalah langkah awal dan efektif untuk mengatasi perlemakan hati. Dalam upaya mengurangi penumpukan lemak, berikut adalah beberapa jenis makanan yang disarankan:

Sayuran hijau

Sayuran hijau seperti bayam, kangkung, brokoli, dan sawi sangat baik dikonsumsi oleh penderita perlemakan hati. Sayuran kaya akan antioksidan, vitamin, serta mineral yang membantu meningkatkan fungsi hati dan melindungi sel-sel hati dari kerusakan oksidatif.

Buah-buahan rendah gula

Buah-buahan seperti apel, pir, anggur merah, stroberi, dan kiwi merupakan sumber serat, vitamin C, dan antioksidan yang baik. Antioksidan seperti flavonoid dan vitamin C membantu mengurangi peradangan dan stres oksidatif di hati.

Untuk mengurangi penumpukan lemak di hati, disarankan bijak dalam memilih buah dengan kadar gula alami yang rendah. Hindari konsumsi buah tinggi gula seperti mangga, durian, dan pisang dalam jumlah besar.

Baca Juga: Perbedaan Lemak Jenuh Vs Lemak Tak Jenuh

Ikan berlemak sehat

Ikan seperti salmon, tuna, makarel, dan sarden mengandung asam lemak omega-3 yang tinggi, yaitu EPA (Eicosapentaenoic Acid) dan DHA (Docosahexaenoic Acid). Asam lemak ini telah terbukti membantu menurunkan kadar lemak di hati, mengurangi peradangan, serta meningkatkan sensitivitas insulin.

Studi menunjukkan bahwa konsumsi ikan berlemak sebanyak dua kali seminggu dapat memberikan manfaat signifikan bagi kesehatan hati.

Biji-bijian utuh

Biji-bijian utuh seperti oatmeal, beras merah, quinoa, dan roti gandum utuh baik untuk penderita perlemakan hati karena mengandung serat tinggi. Serat larut dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan mengontrol gula darah. Serat ini juga berperan dalam meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi akumulasi lemak di hati.

Selain itu, biji-bijian utuh kaya akan vitamin, mineral, dan senyawa antioksidan yang membantu mengurangi peradangan dalam tubuh. Kandungan nutrisi seperti vitamin E, selenium, dan fitokimia dalam biji-bijian utuh dapat melindungi sel-sel hati dari kerusakan oksidatif.

Baca Juga: Jenis-Jenis Lemak Makanan, Ketahui Mana yang Baik dan Tidak

Kacang-kacangan dan biji-bijian

Almon, kenari, biji chia, biji rami, dan kacang kedelai merupakan sumber protein nabati, lemak sehat, serta serat yang baik. Nutrisi tersebut membantu mengontrol berat badan dan mengurangi risiko resistensi insulin yang sering terjadi bersamaan dengan perlemakan hati.

Jahe dan kunyit

Jahe dan kunyit merupakan rempah yang sering digunakan dalam menu masakan Indonesia. Keduanya memiliki sifat anti-radang dan antioksidan yang kuat.

Kunyit mengandung kurkumin, senyawa aktif yang membantu mengurangi peradangan dan menurunkan kadar lemak di hati. Menambahkan kunyit dan jahe dalam masakan atau minuman sehari-hari bisa menjadi bagian dari pengelolaan perlemakan hati.

Selain menjaga pola makan, Anda juga disarankan untuk berolahraga secara rutin, mengelola stres, dan tidur cukup. Jika Anda mengalami gejala gangguan hati, segera berkonsultasi ke dokter atau memanfaatkan layanan konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!