Saat hamil, rasa lapar yang datang tiba-tiba dan keinginan untuk makan sesuatu yang gurih atau manis sering membuat makanan cepat saji dan makanan kemasan menjadi pilihan paling cepat. Meski tampak praktis, terlalu sering mengonsumsi ultra-processed food (UPF) dan makanan cepat saji dapat menimbulkan risiko kesehatan yang tidak disadari.

Apa Itu Makanan Ultra-Proses (UPF)?

UPF (Ultra-processed Food) adalah produk pangan yang telah melalui banyak tahap pengolahan. Makanan jenis ini biasanya mengandung berbagai bahan tambahan seperti pengawet, pemanis buatan, pewarna, perisa, serta lemak dan gula dalam jumlah tinggi.

UPF sangat mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya minuman bersoda, camilan kemasan, sosis, nugget beku, roti putih, dan biskuit kemasan. Makanan ini umumnya sudah jauh dari bentuk alaminya dan sering kali rendah nutrisi penting seperti serat, vitamin, dan mineral.

Baca Juga: Apa Itu Ultra Processed Food dan Efeknya bagi Kesehatan?

Dampak Buruk Makanan UPF Terhadap Ibu dan Janin

Menurut berbagai studi, ibu hamil yang sering mengonsumsi UPF cenderung mengalami kekurangan gizi penting, seperti vitamin C, betakaroten, vitamin B6, dan kalium. Kekurangan nutrisi tersebut dapat memicu gangguan pertumbuhan janin, membuat tubuh ibu lebih cepat lelah, serta meningkatkan risiko komplikasi selama kehamilan.

Penelitian lain juga menunjukkan bahwa asupan UPF berlebihan berkaitan dengan peningkatan risiko obesitas pada ibu hamil. Obesitas saat hamil dapat menimbulkan sejumlah masalah serius, seperti:

• Diabetes gestasional (diabetes kehamilan).
• Preeklamsia, yaitu tekanan darah tinggi yang membahayakan ibu dan janin.
• Kelahiran prematur.

Selain itu, UPF seringkali terpapar bahan kimia dari proses pengemasan dan penyajiannya, seperti phthalate, yang juga berbahaya bagi ibu dan janin. Paparan phthalate selama kehamilan dikaitkan dengan beberapa risiko kesehatan, di antaranya:

• Berat badan lahir rendah.
• Risiko kelahiran prematur.
• Gangguan perkembangan otak dan saraf.
• Peningkatan risiko autisme dan ADHD di masa kanak-kanak.

Baca Juga: Bumil, Ini Pentingnya Mengonsumsi Bayam Selama Kehamilan

Tips Mengurangi Makanan UPF saat Sedang Hamil

Menjaga pola makan sehat saat hamil memang tidak selalu mudah, terutama ketika rasa lapar datang tiba-tiba atau ngidam membuat selera berubah-ubah. Namun, langkah kecil dalam memilih makanan dapat memberikan dampak besar bagi kesehatan ibu maupun tumbuh kembang janin.

Berikut beberapa cara praktis untuk mengurangi konsumsi makanan UPF:

Membaca label kemasan sebelum membeli

Biasakan membaca label pada kemasan makanan. Jika daftar bahannya sangat panjang dan dipenuhi nama-nama yang sulit dibaca, besar kemungkinan produk tersebut termasuk UPF.

Memasak sendiri di rumah

Memasak di rumah memberi Anda kendali penuh terhadap apa yang masuk ke dalam tubuh. Pilih bahan-bahan segar seperti sayuran, buah, daging tanpa lemak, ikan, telur, serta biji-bijian utuh untuk memastikan kebutuhan nutrisi tetap terpenuhi.

Siapkan camilan sehat

Rasa lapar di antara waktu makan sering membuat ibu memilih camilan praktis seperti biskuit manis atau camilan kemasan. Sebagai gantinya, siapkan pilihan camilan sehat yang tetap lezat dan mengenyangkan, seperti potongan buah segar, kacang panggang tanpa garam, yogurt tanpa gula, telur rebus, atau roti gandum.

Dengan membatasi konsumsi UPF dan memilih makanan segar yang bernutrisi, ibu hamil dapat membantu memastikan kehamilan berjalan lebih sehat dan mendukung perkembangan janin secara optimal.

Jika memiliki pertanyaan tentang pola makan selama kehamilan atau masalah dalam kehamilan, Anda bisa berkonsultasi ke dokter atau manfaatkan layanan konsultasi kesehatan pada aplikasi Ai Care yang tersedia di App Store dan Play Store.

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!