Kehamilan normal umumnya berlangsung 37–42 minggu. Bayi yang dilahirkan pada rentang waktu tersebut dikategorikan sebagai bayi cukup bulan.

Namun, tidak semua bayi lahir tepat pada waktunya. Ada sebagian yang lahir setelah usia kehamilan melewati 42 minggu, dan kondisi ini disebut kelahiran postmatur atau post-term.

Apa itu Bayi Postmatur?

Bayi postmatur adalah bayi yang lahir setelah usia kehamilan melewati 42 minggu atau lebih. Kondisi ini terjadi ketika proses persalinan tidak dimulai secara alami pada waktunya.

Ada berbagai faktor yang bisa menjadi penyebab, seperti kesalahan perhitungan usia kehamilan, riwayat kehamilan postmatur sebelumnya, obesitas, hingga jenis kelamin bayi.

Yang paling perlu diwaspadai bukan sekadar keterlambatan kelahiran, melainkan risiko gangguan kesehatan janin akibat menurunnya fungsi plasenta.

Tanda-Tanda Fisik Bayi Postmatur

Bayi postmatur biasanya memiliki ciri fisik yang khas. Hal ini terjadi karena plasenta yang menua tidak lagi mampu menyalurkan nutrisi dan oksigen secara optimal kepada janin.

Adapun ciri-cirinya adalah sebagai berikut:

Kulit kering dan mengelupas

Salah satu tanda paling mencolok pada bayi postmatur adalah kondisi kulitnya. Kulit sering tampak lebih tua, kering, dan berkeriput akibat berkurangnya cairan ketuban yang seharusnya melindungi permukaan kulit. Pada beberapa bayi, kulit juga bisa mengelupas atau terlihat bersisik.

Tampak "tua"

Bayi postmatur sering terlihat “tampak tua” karena berkurangnya lapisan lemak di bawah kulit. Padahal, lemak ini berfungsi penting sebagai cadangan energi sekaligus menjaga suhu tubuh. Akibat kekurangan lemak, bayi bisa mengalami kesulitan dalam mengatur suhu tubuh setelah lahir.

Baca Juga: Risiko Jarak Kehamilan Terlalu Dekat bagi Ibu dan Janin

Rambut yang panjang dan lebat

Rambut bayi postmatur biasanya lebih panjang dan lebat dibandingkan bayi cukup bulan. Hal ini terjadi karena rambut terus tumbuh selama janin berada di dalam rahim.

Kuku yang panjang

Kuku bayi postmatur biasanya sudah tumbuh panjang saat lahir. Kondisi ini terjadi karena kuku terus bertumbuh seiring lamanya janin berada di dalam rahim.

Warna kulit kehijauan

Banyak bayi postmatur lahir dengan kulit berwarna kehijauan atau kecoklatan. Warna ini disebabkan oleh bercampurnya cairan ketuban dengan mekonium, yaitu kotoran pertama bayi, yang dikeluarkan di dalam rahim ketika janin mengalami stres.

Selain memengaruhi warna kulit, keberadaan mekonium dalam cairan ketuban juga berisiko menimbulkan masalah serius. Jika tidak sengaja menghirup cairan tersebut, bayi dapat mengalami gangguan pernapasan yang membutuhkan perawatan segera setelah lahir.

Baca Juga: Penyebab dan Faktor Risiko Makrosomia, Bayi Lahir Lebih dari 4 Kilogram

Berat badan tidak sesuai usia kehamilan

Sebagian bayi postmatur dapat mengalami makrosomia, yaitu lahir dengan berat badan lebih dari 4 kilogram. Namun, tidak sedikit pula bayi postmatur yang justru lahir dengan berat badan rendah akibat berkurangnya suplai nutrisi dari plasenta.

Itulah beberapa ciri bayi yang lahir melebihi usia kehamilan ideal. Bayi postmatur umumnya membutuhkan perhatian khusus segera setelah lahir. Penanganan dapat meliputi pemantauan ketat di ruang NICU, pemeriksaan kadar gula darah secara rutin, bantuan pernapasan bila diperlukan, serta pemberian nutrisi dini baik melalui ASI maupun infus.

Jika memiliki pertanyaan terkait dengan kehamilan, sebaiknya konsultasikan ke dokter atau manfaatkan layanan konsultasi kesehatan pada aplikasi Ai Care yang tersedia di App Store dan Play Store.

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!