Stroke merupakan salah satu penyebab utama kematian dan disabilitas di dunia, dan menjadi kondisi yang banyak dikhawatirkan. Masalah medis ini terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu, baik akibat penyumbatan maupun pecahnya pembuluh darah.

Meski terdengar menakutkan, stroke sebenarnya bisa dicegah dengan pola hidup sehat dan kebiasaan yang tepat. Apa saja langkah yang bisa dilakukan untuk menurunkan risikonya? Temukan jawabannya dalam ulasan berikut.

Cara Mengurangi Risiko Stroke

Mengonsumsi makanan dan minuman yang sehat

Langkah pertama untuk mengurangi risiko stroke adalah memperhatikan asupan makanan dan minuman. Pola makan yang sehat membantu menjaga tekanan darah, kadar kolesterol, serta berat badan tetap seimbang—tiga faktor utama yang berperan dalam terjadinya stroke.

Biasakan mengonsumsi beragam buah dan sayuran segar setiap hari. Sebaliknya, hindari makanan tinggi lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol, seperti gorengan, makanan cepat saji, serta produk olahan.

Menjaga berat badan tetap ideal

Kelebihan berat badan dan obesitas bisa meningkatkan tekanan darah, kadar kolesterol, serta risiko diabetes tipe 2. Berat badan yang berlebih juga dapat memberikan beban ekstra pada jantung dan pembuluh darah, yang jika dibiarkan dalam jangka panjang dapat merusak sistem kardiovaskular.

Berolahraga teratur

Berolahraga secara teratur tidak hanya membantu menjaga berat badan ideal, tetapi juga memperlancar sirkulasi darah, menurunkan kadar kolesterol jahat, meningkatkan kolesterol baik, serta menurunkan tekanan darah.

Para ahli merekomendasikan agar orang dewasa berolahraga minimal 150 menit per minggu dengan intensitas sedang, seperti bersepeda atau berenang.

Baca Juga: Mengalami Serangan Stroke, ini yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan

Berhenti merokok

Merokok merupakan salah satu faktor risiko terbesar untuk stroke dan penyakit jantung. Zat kimia dalam rokok dapat merusak dinding pembuluh darah, memicu kenaikan tekanan darah, serta mempercepat penyempitan dan pengerasan arteri.

Jika belum pernah merokok, pertahankan kebiasaan sehat tersebut. Namun, bagi perokok aktif, berhenti merokok adalah langkah terbaik untuk melindungi kesehatan diri sendiri sekaligus orang-orang di sekitar.

Mengelola kondisi kesehatan

Beberapa kondisi kesehatan seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, penyakit jantung, dan diabetes bisa meningkatkan risiko stroke jika tidak dikelola dengan baik. Jika Anda memiliki salah satu dari kondisi tersebut, penting untuk rutin melakukan pemeriksaan ke dokter agar risiko stroke bisa dicegah.

Anda juga perlu menjalani gaya hidup sehat, serta minum obat sesuai resep dan petunjuk dokter.

Baca Juga: Apa itu Golden Period pada Serangan Stroke?

Waspadai Gejala Stroke

Stroke biasanya terjadi secara tiba-tiba, namun bisa juga berkembang dalam hitungan jam atau hari. Waspadai tanda-tanda berikut ini:

• Pusing mendadak.
• Kehilangan keseimbangan atau kesulitan berjalan.
• Kebingungan tiba-tiba, disertai kesulitan berbicara atau memahami ucapan orang lain.
• Gangguan penglihatan.
• Kesemutan atau kelemahan mendadak pada wajah, lengan, atau kaki, terutama di satu sisi tubuh.
• Sakit kepala parah yang muncul tiba-tiba tanpa penyebab jelas.

Jika mengalami gejala-gejala tersebut, segera cari pertolongan medis di rumah sakit terdekat. 

Mengenali tanda-tanda stroke dan menjalani pola hidup sehat adalah langkah penting untuk mencegah risiko yang serius. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter dan segera mencari bantuan medis jika mengalami gejala stroke. Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan pada aplikasi Ai Care dengan mengunduhnya melalui App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!