Berhenti merokok merupakan langkah besar menuju hidup yang lebih sehat. Namun, proses ini tidak selalu mudah. Banyak orang mengalami berbagai keluhan saat berhenti merokok, seperti merasa tidak enak badan, pusing, sulit tidur, batuk, atau suasana hati yang mudah berubah.

Gejala-gejala ini sering kali membuat seseorang ragu untuk melanjutkan usaha berhenti merokok. Padahal, reaksi tersebut adalah respons alami tubuh saat mulai menyesuaikan diri tanpa nikotin dan zat beracun lain yang sebelumnya rutin dihirup melalui rokok.

Mengapa Tubuh Terasa Tidak Nyaman Setelah Berhenti Merokok?

Rokok mengandung lebih dari 7.000 zat kimia, salah satunya adalah nikotin. Nikotin merupakan zat adiktif yang memengaruhi sistem saraf pusat, memberikan efek sementara seperti peningkatan fokus, perasaan rileks, dan penurunan nafsu makan.

Ketika berhenti merokok, tubuh perlu beradaptasi dengan ketiadaan nikotin. Proses ini dapat memunculkan apa yang dikenal sebagai nicotine withdrawal atau gejala putus nikotin, yang sering kali menimbulkan ketidaknyamanan fisik maupun emosional.

Baca Juga: Merokok Bisa Timbulkan Masalah Pencernaan Hingga Kanker

Gejala Umum Setelah Berhenti Merokok

Saat berhenti merokok, Anda mungkin akan mengalami beberapa gejala yang tidak menyenangkan, antara lain: 

Sakit kepala

Sakit kepala merupakan salah satu keluhan yang umum dirasakan dalam beberapa hari pertama setelah berhenti merokok. Kondisi ini terjadi akibat perubahan aliran darah dan penyesuaian sistem saraf tubuh setelah tidak lagi menerima asupan nikotin.

Perubahan suasana hati

Nikotin merangsang pelepasan dopamin, yaitu zat kimia di otak yang berperan dalam menimbulkan perasaan senang dan nyaman. Saat berhenti merokok, kadar dopamin menurun, sehingga dapat memicu perubahan suasana hati, seperti mudah marah, gelisah, atau bahkan mengalami gejala depresi ringan.

Susah tidur

Banyak orang mengalami gangguan tidur saat mencoba berhenti merokok. Hal ini terjadi karena tubuh sedang beradaptasi dengan ketiadaan nikotin, zat yang sebelumnya berperan sebagai stimulan dan membantu menjaga tubuh tetap waspada. Tanpa nikotin, ritme alami tubuh bisa terganggu sementara, sehingga tidur menjadi kurang nyenyak atau sulit terlelap.

Batuk dan sesak napas

Setelah berhenti merokok, paru-paru mulai membersihkan diri dari lendir dan racun yang telah menumpuk selama bertahun-tahun. Proses pemulihan ini sering ditandai dengan munculnya batuk, baik kering maupun berdahak. Batuk tersebut merupakan tanda bahwa tubuh sedang memperbaiki diri dan berusaha memulihkan fungsi paru-paru.

Baca Juga: Benarkah Merokok Menyebabkan Wajah Terlihat Lebih Tua?

Peningkatan nafsu makan disertai bertambahnya berat badan

Saat nikotin mulai hilang dari tubuh, nafsu makan cenderung meningkat. Hal ini disebabkan karena nikotin sebelumnya berperan dalam menekan rasa lapar dan meningkatkan metabolisme tubuh. Akibatnya, setelah berhenti merokok, banyak orang merasa lebih cepat lapar dan berisiko mengalami kenaikan berat badan.

Kelelahan dan merasa lemas

Tubuh yang terbiasa mendapat stimulasi dari nikotin bisa merasa lelah dan lemas saat asupan nikotin dihentikan. Kondisi ini merupakan bagian dari proses penyesuaian dan biasanya hanya bersifat sementara.

Gejala yang muncul selama proses berhenti merokok merupakan hal yang wajar dan umumnya akan membaik dalam 2 hingga 4 minggu. Seiring waktu, tubuh akan terus memperbaiki diri, dan berbagai keluhan fisik maupun emosional akan berangsur menghilang.

Namun, jika Anda mengalami perubahan suasana hati yang sangat ekstrem atau ketidaknyamanan yang mengganggu aktivitas sehari-hari, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan Ai Care yang saat ini sudah tersedia di App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!